Jokowi berutang ke rakyat, bukan Prabowo
A
A
A
Sindonews.com - Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) berharap calon Gubernur terpilih versi penghitungan cepat Joko Widodo (Jokowi) tak memiliki utang budi dengan Ketua Umum Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Untuk itu, dia meminta Jokowi tak memakai politik "utang budi". "Kami meminta saudara Joko Widodo untuk tidak menerapkan politik 'Hutang budi' terhadap Prabowo Subianto untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014," ujar Haris di kantornya, Jalan Borobudur, Jakarta Pusat, Rabu (26/9/2012).
Ditambahkan dia, kemenangan Jokowi harus dimaknai sebagai suara rakyat. Serta untuk tujuan-tujuan kewargaan yang menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia (HAM), termasuk didalamnya mendukung penuh penyelesaian kasus penculikan dan penghilangan paksa pada 1997/1998.
"Hutang budi Jokowi itu kepada para pemilihnya atau warga, bukan kepada Prabowo," ungkapnya.
Lagipula, lanjut dia, mesin partai politik pendukung pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Basuki T Purnama (Ahok) tak berfungsi di putaran kedua Pilgub DKI Jakarta 2012.
"Ternyata bukan mesin partai dibalik kemenangan Jokowi-Ahok, ternyata yang memenangkan Jokowi adalah simpatisan dan partai. Yang bekerja ini relawan," imbuhnya.
Untuk itu, dia meminta Jokowi tak memakai politik "utang budi". "Kami meminta saudara Joko Widodo untuk tidak menerapkan politik 'Hutang budi' terhadap Prabowo Subianto untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014," ujar Haris di kantornya, Jalan Borobudur, Jakarta Pusat, Rabu (26/9/2012).
Ditambahkan dia, kemenangan Jokowi harus dimaknai sebagai suara rakyat. Serta untuk tujuan-tujuan kewargaan yang menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia (HAM), termasuk didalamnya mendukung penuh penyelesaian kasus penculikan dan penghilangan paksa pada 1997/1998.
"Hutang budi Jokowi itu kepada para pemilihnya atau warga, bukan kepada Prabowo," ungkapnya.
Lagipula, lanjut dia, mesin partai politik pendukung pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Basuki T Purnama (Ahok) tak berfungsi di putaran kedua Pilgub DKI Jakarta 2012.
"Ternyata bukan mesin partai dibalik kemenangan Jokowi-Ahok, ternyata yang memenangkan Jokowi adalah simpatisan dan partai. Yang bekerja ini relawan," imbuhnya.
(san)