Jokowi minta pelantikannya sederhana & merakyat
A
A
A
Sindonews.com - Calon Gubernur DKI Jakarta Jokowi meminta pelantikan dirinya bersama Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai pasangan gubernur di Ibu Kota diselenggarakan sederhana dan merakyat.
Anggaran seremonial pelantikan Rp822 juta menurutnya terlalu berlebihan.
"Sebenarnya itu terlalu tinggi. Kalau untuk pelantikan bisa menggunakan setengah atau sepertiga dari anggaran itu saja sudah cukup. Dibuat sederhana saja dan merakyat,” kata dia di Balai Kota Solo, Jawa Tengah, Selasa (25/9/2012).
Efektivitas anggaran menurut pemilik nama lengkap Joko Widodo ini perlu dilakukan. Sisa ongkos pelantikan bisa dialihkan untuk kebutuhan pembangunan.
Jokowi mengatakan, efisiensi di bidang birokrasi sejalan semangatnya membuka perubahan lebih baik di Jakarta.
"Tata cara seremonial yang tidak penting bisa diabaikan untuk menekan anggaran," lanjutnya.
Meski berkehendak demikian, Jokowi mengaku tak bisa berbuat banyak, karena kewenangan tersebut berada di tangan legislatif.
Sementara itu Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Solo Budi Suharto berencana mengirim 150 personel PNS dan legislator di Kota Bengawan untuk menghadiri pelantikan Gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta.
"Rencananya kami meminta DPRD DKI Jakarta menyisakan 150 undangan . Karena pemkot dan DPRD Solo berniat menghadiri pelantikan. Nanti terserah diberi berapa karena itu sifatnya permohonan," kata dia.
Anggaran seremonial pelantikan Rp822 juta menurutnya terlalu berlebihan.
"Sebenarnya itu terlalu tinggi. Kalau untuk pelantikan bisa menggunakan setengah atau sepertiga dari anggaran itu saja sudah cukup. Dibuat sederhana saja dan merakyat,” kata dia di Balai Kota Solo, Jawa Tengah, Selasa (25/9/2012).
Efektivitas anggaran menurut pemilik nama lengkap Joko Widodo ini perlu dilakukan. Sisa ongkos pelantikan bisa dialihkan untuk kebutuhan pembangunan.
Jokowi mengatakan, efisiensi di bidang birokrasi sejalan semangatnya membuka perubahan lebih baik di Jakarta.
"Tata cara seremonial yang tidak penting bisa diabaikan untuk menekan anggaran," lanjutnya.
Meski berkehendak demikian, Jokowi mengaku tak bisa berbuat banyak, karena kewenangan tersebut berada di tangan legislatif.
Sementara itu Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Solo Budi Suharto berencana mengirim 150 personel PNS dan legislator di Kota Bengawan untuk menghadiri pelantikan Gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta.
"Rencananya kami meminta DPRD DKI Jakarta menyisakan 150 undangan . Karena pemkot dan DPRD Solo berniat menghadiri pelantikan. Nanti terserah diberi berapa karena itu sifatnya permohonan," kata dia.
(ysw)