Real count PDIP, Jokowi menang
Real count PDIP, Jokowi menang
A
A
A
Sindonews.com - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) melakukan real count atau penghitungan langsung saat putaran kedua Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2012. Hasilnya, Joko Widodo (Jokowi)-Basuki T Purnama (Ahok) dipastikan menang atas lawan politiknya, incumbent Fauzi Bowo (Fauzi)-Nachrowi Ramli (Nara).
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP Provinsi DKI Jakarta Djarot Saiful mengatakan, berdasarkan hasil real count Jokowi-Ahok mendapatkan 2.464.374 suara atau 54,02 persen. Sedangkan Foke-Nara, memperoleh suara sebesar 2.097.691 atau 45,98 persen.
"Kalau kami bukan metode quick count, tapi metode real count dimana data itu kita dapatkan dari formulir C 1 yang masuk ke kami. Kami hitung per TPS, perkelurahan, perkecamatan dan perkota. Datanya semua sudah masuk ke kami, kecuali kepulauan seribu," kata Djarot dalam rilisnya, di Jakarta, Selasa (25/9/2012).
Ditambahkan dia, real count yang dilakukan PDIP, bukan untuk melangkahi kewenangan KPU DKI Jakarta dalam mengumumkan hasil penghitungan suara Pilgub DKI. Namun, semata-mata sebagai dasar bagi PDIP untuk perbandingan dengan hasil penghitungan dari KPUD.
"Tanpa bermaksud mendahului hasil penghitungan suara resmi KPU DKI sebagai penyelenggara Pemilukada, PDIP telah merekapitulasi hasil penghitungan suara secara nyata," terangnya.
Dia melanjutkan, jika hasil real count yang PDIP lakukan dan penghitungan suara yang KPUD lakukan berbeda, pihaknya akan melakukan kajian ulang.
"Kami akan coba cek apakah memang hasil hitung yang kami lakukan salah atau kekeliruan terjadi di KPU. Karena kami punya data ditingkat TPS kelurahan, maupun ditingkat kecamatan. Itu sebagai data. Sebab itu, kami meminta agar seluruh masyarakat mengawal," pungkasnya.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP Provinsi DKI Jakarta Djarot Saiful mengatakan, berdasarkan hasil real count Jokowi-Ahok mendapatkan 2.464.374 suara atau 54,02 persen. Sedangkan Foke-Nara, memperoleh suara sebesar 2.097.691 atau 45,98 persen.
"Kalau kami bukan metode quick count, tapi metode real count dimana data itu kita dapatkan dari formulir C 1 yang masuk ke kami. Kami hitung per TPS, perkelurahan, perkecamatan dan perkota. Datanya semua sudah masuk ke kami, kecuali kepulauan seribu," kata Djarot dalam rilisnya, di Jakarta, Selasa (25/9/2012).
Ditambahkan dia, real count yang dilakukan PDIP, bukan untuk melangkahi kewenangan KPU DKI Jakarta dalam mengumumkan hasil penghitungan suara Pilgub DKI. Namun, semata-mata sebagai dasar bagi PDIP untuk perbandingan dengan hasil penghitungan dari KPUD.
"Tanpa bermaksud mendahului hasil penghitungan suara resmi KPU DKI sebagai penyelenggara Pemilukada, PDIP telah merekapitulasi hasil penghitungan suara secara nyata," terangnya.
Dia melanjutkan, jika hasil real count yang PDIP lakukan dan penghitungan suara yang KPUD lakukan berbeda, pihaknya akan melakukan kajian ulang.
"Kami akan coba cek apakah memang hasil hitung yang kami lakukan salah atau kekeliruan terjadi di KPU. Karena kami punya data ditingkat TPS kelurahan, maupun ditingkat kecamatan. Itu sebagai data. Sebab itu, kami meminta agar seluruh masyarakat mengawal," pungkasnya.
(san)
Explore More