Ucapan TK hanya emosi sesaat
A
A
A
Sindonews.com - Pernyataan politikus senior PDI Perjuangan Taufik Kiemas terkait hasil survei serta kapoknya PDIP berkoalisi dengan Gerindra, dianggap hanya sebagai kekesalan sementara darinya. Pernyataan itu sendiri dianggap tidak akan berlangsung lama dan akan berlalu begitu saja.
Menurut Direktur Eksekutif Lingkar Madani untuk Indonesia (Lima) Ray Rangkuti, pernyataan Taufik Kiemas atau yang biasa disapa TK itu juga sebenarnya tidak mewakili suara PDIP secara keseluruhan. Sehingga, pernyataan tersebut bukanlah sebagai sinyal atas perceraian antara PDIP dengan Gerindra.
"Pernyataan Taufik Kiemas itu mungkin karena dia sedang kesal. Itu pastinya hanya semacam kekecewaan sesaat dan tidak akan berlangsung lama," kata Ray saat dihubungi sindonews, Selasa (25/9/2012).
Ray beranggapan, pernyataan suami dari Kerua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri itu hanyalah sebagai ungkapan sesaat darinya. pernyataan TK tidak akan mempengaruhi koalisi kedua partai untuk menghadapi Pemilihan Presiden (pilpres) 2014 mendatang.
"Kalo di masa depan akan seperti ini belum tentu juga.Pernyataan TK lebih tepat dianggap sebagai ungkapan sesaat. Itu belum menggambarkan posisi masa depan PDIP dan gerindra," tegasnya.
Sebelumnya, Politikus senior PDI Perjuangan Taufiq Kiemas enggan berkomentar adanya prediksi bahwa kemenangan Jokowi pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI menguntungkan Ketua Dewan Pembina partai Gerindra Prabowo Subianto.
TK menyatakan sebaiknya lebih berhati-hati dalam berkoalisi supaya tidak ditafsirkan yang macam-macam oleh pihak lain.
"Kapok juga, tapi enggak mau jadi anak kecil. Untung semua wartawan ngomong. Jadi bahagia juga kita. Saya rasa pasti pikiranya begitu. Tapi kan yang ngomong bukan kader PDI Perjuangan," ujar Ketua Dewan Pertimbangan Pusat (Deperppu) PDI Perjuangan itu di Gedung DPR, Jakarta Senin 24 September 2012 kemarin.
Menurut Direktur Eksekutif Lingkar Madani untuk Indonesia (Lima) Ray Rangkuti, pernyataan Taufik Kiemas atau yang biasa disapa TK itu juga sebenarnya tidak mewakili suara PDIP secara keseluruhan. Sehingga, pernyataan tersebut bukanlah sebagai sinyal atas perceraian antara PDIP dengan Gerindra.
"Pernyataan Taufik Kiemas itu mungkin karena dia sedang kesal. Itu pastinya hanya semacam kekecewaan sesaat dan tidak akan berlangsung lama," kata Ray saat dihubungi sindonews, Selasa (25/9/2012).
Ray beranggapan, pernyataan suami dari Kerua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri itu hanyalah sebagai ungkapan sesaat darinya. pernyataan TK tidak akan mempengaruhi koalisi kedua partai untuk menghadapi Pemilihan Presiden (pilpres) 2014 mendatang.
"Kalo di masa depan akan seperti ini belum tentu juga.Pernyataan TK lebih tepat dianggap sebagai ungkapan sesaat. Itu belum menggambarkan posisi masa depan PDIP dan gerindra," tegasnya.
Sebelumnya, Politikus senior PDI Perjuangan Taufiq Kiemas enggan berkomentar adanya prediksi bahwa kemenangan Jokowi pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI menguntungkan Ketua Dewan Pembina partai Gerindra Prabowo Subianto.
TK menyatakan sebaiknya lebih berhati-hati dalam berkoalisi supaya tidak ditafsirkan yang macam-macam oleh pihak lain.
"Kapok juga, tapi enggak mau jadi anak kecil. Untung semua wartawan ngomong. Jadi bahagia juga kita. Saya rasa pasti pikiranya begitu. Tapi kan yang ngomong bukan kader PDI Perjuangan," ujar Ketua Dewan Pertimbangan Pusat (Deperppu) PDI Perjuangan itu di Gedung DPR, Jakarta Senin 24 September 2012 kemarin.
(mhd)