Pilgub DKI, rakyat lebih mandiri
A
A
A
Sindonews.com - Kekalahan Jakarta Fauzi Bowo (Foke)-Nachrowi Ramli (Nara) yang didukung sejumlah besar partai politik, menunjukan bahwa rakyat lebih mandiri dalam menentukan pimpinannya.
Ketua DPP PPP Bidang Komunikasi dan Hubungan Media Arwani Thomafi mengklaim bahwa tidak ada yang salah pada mesin parpol pendukung pasangan calon Gubenur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo (Foke)-Nachrowi Ramli (Nara) di putaran kedua Pilgub DKI.
"Semua sudah bekerja dengan baik. Ada posisi dimana tingkat kemandirian rakyat untuk menentukan pilihannya meningkat secara signifikan," ujar Arwani Thomafi kepada Sindonews melalui pesan singkatnya, Senin (24/9/2012).
Menurut Anggota Komisi V DPR RI ini, demokrasi di Pilgub DKI Jakarta ini telah berkembang dengan pola yang santun dan cerdas. "Ini keberhasilann parpol juga dalam memberikan sosialisasi politik kepada masyarakat," pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, semua media massa dan lembaga survei mengumumkan hasil hitung cepatnya yang menunjukan pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Basuki T Purnama (Ahok) memperoleh suara terbanyak dibandingkan pasangan Fauzi Bowo (Foke)-Nachrowi Ramli (Nara).
Padahal parpol besar mendukung pasangan Foke-Nara, seperti partai Demokrat, partai Golkar, partai Hanura, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Kesatuan Sejahtera (PKS).
Menurut hasil litbang SINDO, pasangan Jokowi-Ahok memperoleh suara 53,68 persen. Sedangkan pasangan Foke-Nara hanya memperoleh 46,32 persen di putaran kedua Pilkada DKI Jakarta.
Ketua DPP PPP Bidang Komunikasi dan Hubungan Media Arwani Thomafi mengklaim bahwa tidak ada yang salah pada mesin parpol pendukung pasangan calon Gubenur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo (Foke)-Nachrowi Ramli (Nara) di putaran kedua Pilgub DKI.
"Semua sudah bekerja dengan baik. Ada posisi dimana tingkat kemandirian rakyat untuk menentukan pilihannya meningkat secara signifikan," ujar Arwani Thomafi kepada Sindonews melalui pesan singkatnya, Senin (24/9/2012).
Menurut Anggota Komisi V DPR RI ini, demokrasi di Pilgub DKI Jakarta ini telah berkembang dengan pola yang santun dan cerdas. "Ini keberhasilann parpol juga dalam memberikan sosialisasi politik kepada masyarakat," pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, semua media massa dan lembaga survei mengumumkan hasil hitung cepatnya yang menunjukan pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Basuki T Purnama (Ahok) memperoleh suara terbanyak dibandingkan pasangan Fauzi Bowo (Foke)-Nachrowi Ramli (Nara).
Padahal parpol besar mendukung pasangan Foke-Nara, seperti partai Demokrat, partai Golkar, partai Hanura, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Kesatuan Sejahtera (PKS).
Menurut hasil litbang SINDO, pasangan Jokowi-Ahok memperoleh suara 53,68 persen. Sedangkan pasangan Foke-Nara hanya memperoleh 46,32 persen di putaran kedua Pilkada DKI Jakarta.
(ysw)