Tiga Orang Termasuk Bima Arya Positif Corona, Kota Bogor Tetapkan Siaga I
A
A
A
BOGOR - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor menyatakan, jumlah kasus positif virus Corona di Kota Bogor sebanyak tiga orang. Dua di antaranya yakni, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto beserta salah satu stafnya yang ikut kunjungan ke Turki dan Azerbaijan.
"Dan kota Bogor sampai dengan hari ini, tiga positif. Yang satu orang itu warga Kota Bogor yang tak berhubungan dengan Pak Wali di Azerbaijan," ungkap Wakil Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim di Bogor, Jumat (20/03/2020).
Dedie menuturkan, pihaknya masih menunggu perkembangan bersama terkait status Kota Bogor dengan terus bertambahnya positif Corona ini. "Yang jelas kita menunggu perkembangan bersama, antara pusat, provinsi dan daerah. Sehingga kita belum bisa menetapkan Kota Bogor KLB Corona," tuturnya.
Maka dari, lanjut dia, Kota Bogor menyesuaikan dengan langkah dari provinsi. Sebab, lanjut dia, hingga saat ini Provinsi saja menetapkan siaga I Corona. (Baca: Sebelum Positif Corona, Bima Arya Konferensi Pers Tanpa Mengenakan Masker)
"Provinsi menerapkan siaga I, pemerintah pusat menerapkan sebagai bencana nasional. Maka Kota Bogor juga sudah siaga I, jadi kita ikut prosedur. Sebab jika menuju KLB itu ada beberapa langkah yang harus diambil ya," ungkapnya.
Dedie mengaku tak mengetahui dimana lokasi tepatnya Bima Arya dan stafnya tertular virus Corona. "Saya tak paham tempat sumber penularannya dari mana. Yang jelas langkah standar sesuai protokol sudah dilakukan seseorang yang melakukan perjalanan ke banyak negara endemik Covid-19 harus melapor. Kemudian beliau (Bima Arya) dinyatakan ODP," katanya.
Tak hanya itu, Dedie berdalih alasan Bima Arya tak mengenakan alat pelindung diri (APD), sepulangnya dari luar negeri dan kemudian melakukan aktifitas seperti konferensi pers. "Kan situasional ya, semua juga kan tak pernah berpikir bahwa Covid-19 ini merebak dengan cepat. Apalagi saat itu kondisinya Pak Wali segar bugar, tak ada indikasi apa-apa," ucapnya.
"Dan kota Bogor sampai dengan hari ini, tiga positif. Yang satu orang itu warga Kota Bogor yang tak berhubungan dengan Pak Wali di Azerbaijan," ungkap Wakil Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim di Bogor, Jumat (20/03/2020).
Dedie menuturkan, pihaknya masih menunggu perkembangan bersama terkait status Kota Bogor dengan terus bertambahnya positif Corona ini. "Yang jelas kita menunggu perkembangan bersama, antara pusat, provinsi dan daerah. Sehingga kita belum bisa menetapkan Kota Bogor KLB Corona," tuturnya.
Maka dari, lanjut dia, Kota Bogor menyesuaikan dengan langkah dari provinsi. Sebab, lanjut dia, hingga saat ini Provinsi saja menetapkan siaga I Corona. (Baca: Sebelum Positif Corona, Bima Arya Konferensi Pers Tanpa Mengenakan Masker)
"Provinsi menerapkan siaga I, pemerintah pusat menerapkan sebagai bencana nasional. Maka Kota Bogor juga sudah siaga I, jadi kita ikut prosedur. Sebab jika menuju KLB itu ada beberapa langkah yang harus diambil ya," ungkapnya.
Dedie mengaku tak mengetahui dimana lokasi tepatnya Bima Arya dan stafnya tertular virus Corona. "Saya tak paham tempat sumber penularannya dari mana. Yang jelas langkah standar sesuai protokol sudah dilakukan seseorang yang melakukan perjalanan ke banyak negara endemik Covid-19 harus melapor. Kemudian beliau (Bima Arya) dinyatakan ODP," katanya.
Tak hanya itu, Dedie berdalih alasan Bima Arya tak mengenakan alat pelindung diri (APD), sepulangnya dari luar negeri dan kemudian melakukan aktifitas seperti konferensi pers. "Kan situasional ya, semua juga kan tak pernah berpikir bahwa Covid-19 ini merebak dengan cepat. Apalagi saat itu kondisinya Pak Wali segar bugar, tak ada indikasi apa-apa," ucapnya.
(whb)