Integrasikan Transportasi, Stasiun Kota dan Gondangdia Ditata Ulang

Sabtu, 07 Maret 2020 - 10:45 WIB
Integrasikan Transportasi, Stasiun Kota dan Gondangdia Ditata Ulang
Integrasikan Transportasi, Stasiun Kota dan Gondangdia Ditata Ulang
A A A
JAKARTA - Upaya Pemprov DKI Jakarta bersama PT Kereta Api Indonesia (KAI) menata kawasan stasiun untuk mengintegrasikan moda transportasi dan memperlancar arus lalu lintas terus berlanjut.

Setelah Stasiun Juanda, Sudirman, Tanah Abang, dan Senen, penataan akan berlanjut ke Stasiun Kota, Palmerah, Gondangdia, dan Cikini. Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan ada 72 stasiun KA yang akan ditata dan terintegrasi dengan transportasi. Tahap awal, penataan dilakukan pada empat stasiun yakni Tanah Abang, Juanda, Sudirman, dan Senen. "Empat stasiun tersebut ditarget selesai akhir Maret ini," kata Syafrin Liputo di Balai Kota DKI Jakarta kemarin.

Dia menjelaskan, tujuan penataan untuk mengintegrasikan secara menyeluruh moda transportasi di kawasan stasiun sehingga perjalanan terus berlanjut baik KA maupun angkutan jalan. Yang tak kalah pentingnya adalah aspek keselamatan, keamanan, dan kenyamanan penumpang yang menjadi prinsip penyediaan transportasi yang baik bisa terpenuhi. “Nantinya tidak ada lagi ojek online dan pangkalan yang mengokupasi jalan di kawasan stasiun,” ungkap Syafrin.

Untuk ojek online karena transportasi yang mengimplementasikan teknologi tinggi, area pangkalannya terpisah dengan area penjemputan. Seperti di Stasiun Juanda. Untuk area pangkalan ojek online berada di sisi utara stasiun, kemudian area titik penjemputannya di sisi selatan atau di depan Stasiun Juanda.

Begitu pula di stasiun lainnya. Seperti di Senen yang pengendaliannya dilakukan di Jalan Stasiun Senen di area PD Pasar Jaya. "Di seberangnya itu ada area pengendapan untuk ojek online sehingga mereka tidak mengokupasi ruang jalan lagi. Demikian pula halnya di Stasiun Tanah Abang maupun di Stasiun Sudirman," ungkapnya.

Syafrin mengakui awalnya ada kendala soal penetapan titik untuk area penjemputan ojek online karena berdekatan dengan ojek pangkalan. Namun setelah dibangun komunikasi dengan ojek pangkalan, prinsip penataan didukung penuh.

Yang terpenting, kata dia, kriteria penentuan ojek pangkalan dan ojek online harus dibedakan. Untuk ojek pangkalan diletakkan pada lokasi yang statis karena mereka tidak memiliki aplikasi, sedangkan ojek online berada di areal yang dekat juga dengan plaza jalur pedestrian.

Untuk itu, pihaknya sudah bekerja sama dengan perusahaan aplikasi untuk memberikan sanksi bagi ojek online yang masih mengokupasi jalan di empat stasiun yang sudah ditata. "Sehingga mereka tidak lagi berada di jalan-jalan dan mengganggu kelancaran lalu lintas di kawasan stasiun. Nantinya kita sama-sama melakukan pengawasan di dalam implementasinya," ujarnya.

Lebih jauh Syafrin mengungkapkan, setelah Stasiun Juanda, Sudirman, Tanah Abang, Senen rampung, penataan berlanjut ke Stasiun Kota, Palmerah, Gondangdia, dan Cikini. Dia mengaku masih mengidentifikasi penataan masing-masing stasiun. "Kriteria yang kita terapkan bagaimana kita memberikan kemudahan kepada masyarakat yang melakukan perjalanan, sehingga saat mereka melakukan transfer ke moda lanjutan lain ada aspek kemudahan, keselamatan, keamanan, kenyamanan yang terpenuhi," tutupnya.

Executive Vice President PT KAI Daop 1 Jakarta R Dadan Rudiansyah menuturkan, kerja sama dengan Pemprov DKI Jakarta dalam penataan stasiun untuk mempermudah para penumpang yang akan melanjutkan perjalanan setelah turun dari kereta. Menurut dia, yang selama ini menjadi keluhan karena sulitnya transportasi lanjutan tidak lagi. "Prinsipnya bagaimana moda transportasi lanjutan bagi para penumpang terwujud karena hal itu yang selama ini sering dikeluhkan," pungkasnya. (Bima Setiyadi)
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0842 seconds (0.1#10.140)