Angkutan Jak Lingko Belum Terintegrasi MRT
A
A
A
JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta akan mengevaluasi rute layanan transportasi Jak Lingko. Sebanyak 69 rute belum terintegrasi dengan moda transportasi lainnya.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan, saat ini Jak Lingko ada 249 rute dan 69 di antaranya jenis Mikrotrans. Rute Mikrotrans akan dievaluasi secara menyeluruh lantaran belum terintegrasi dengan stasiun Mass Rapid Transit (MRT), Light Rail Transit (LRT) maupun KRL Commuter Line. "Kami dorong sekarang wajib terintegrasi," ucap Syafrin di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (21/2/2020).
Jak Lingko itu sejatinya program integrasi secara menyeluruh terkait layanan angkutan umum massal di Jakarta, termasuk push strategy-nya. Dia menyebutkan daerah paling tidak efektif Jak Lingko itu ada di koridor Lebak Bulus-Bundaran HI.
Padahal, di koridor tersebut sudah terdapat MRT yang disiapkan dengan model transportasi modern. Sayangnya, warga belum bisa mengakses karena layanan angkutan umum belum menyentuh.
“Masyarakat dari kawasan Lebak Bulus selama ini kesulitan menjangkau stasiun karena ketersediaan angkutan jalannya kurang atau belum terjangkau. Nah, ini yang kami dorong dilayani sehingga masyarakat ada keadilan sekaligus bisa mengakses stasiun," ujar Syafrin. (Baca juga: Pemprov DKI Akan Integrasikan Tiket MRT, LRT dan Jak Lingko)
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan, saat ini Jak Lingko ada 249 rute dan 69 di antaranya jenis Mikrotrans. Rute Mikrotrans akan dievaluasi secara menyeluruh lantaran belum terintegrasi dengan stasiun Mass Rapid Transit (MRT), Light Rail Transit (LRT) maupun KRL Commuter Line. "Kami dorong sekarang wajib terintegrasi," ucap Syafrin di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (21/2/2020).
Jak Lingko itu sejatinya program integrasi secara menyeluruh terkait layanan angkutan umum massal di Jakarta, termasuk push strategy-nya. Dia menyebutkan daerah paling tidak efektif Jak Lingko itu ada di koridor Lebak Bulus-Bundaran HI.
Padahal, di koridor tersebut sudah terdapat MRT yang disiapkan dengan model transportasi modern. Sayangnya, warga belum bisa mengakses karena layanan angkutan umum belum menyentuh.
“Masyarakat dari kawasan Lebak Bulus selama ini kesulitan menjangkau stasiun karena ketersediaan angkutan jalannya kurang atau belum terjangkau. Nah, ini yang kami dorong dilayani sehingga masyarakat ada keadilan sekaligus bisa mengakses stasiun," ujar Syafrin. (Baca juga: Pemprov DKI Akan Integrasikan Tiket MRT, LRT dan Jak Lingko)
(jon)