Jalan Manyar Terendam, Aktivitas Warga Tegal Alur Kalideres Terhambat
A
A
A
JAKARTA - Hujan deras yang melanda Jakarta sejak Rabu (19/2/2020) malam membuat Jalan Manyar di RT 01/RW 11, Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat, terendam banjir , Kamis (20/2/2020).
Hingga sore tadi, ketinggian air di kawasan itu masih mencapai 30-50 sentimeter. Kondisi ini membuat aktivitas warga menjadi terhambat. Pengendara terpaksa berhati hati agar mesin kendaraannya tidak mati maupun terperosok ke dalam saluran air.
"Sekarang sudah mulai surut. Tapi tadi pagi sampai masuk ke dalam rumah. Airnya sampai di atas mata kaki," kata Mading (50), warga Jalan Manyar yang rumahnya sempat terendam banjir. (Baca juga: Air Kiriman dari Bogor Tiba di Jakarta, 46 RW Terendam Banjir)
Saat ini, Mading dan sejumlah warga yang rumahnya terendam tengah membersihkan lumpur yang terbawa air. Adapun genangan di kawasan itu lantaran meluapnya Kali Semongol. "Di sini hujan dua jam saja juga banjir," kata Mading.
Pemotor Terperosok
Tak hanya di Jalan Manyar, genangan juga merendam Jalan Prepedan Raya, Kalideres. Keduanya dipisahkan oleh aliran Kali Semongol.
Pantauan di lokasi, terendamnya jalan sekitar 30 sentimeter membuat kendaraan yang hendak melintas harus bergantian sehingga menimbulkan kepadatan.
Tak adanya tali pembatas antara jalan raya dan saluran air membuat salah satu pengendara sepeda motor terperosok ke dalam lubang. (Baca juga: Air Kali Ciliwung Terus Naik, Banjir Kepung 16 RT di Kampung Melayu)
Ia tak melihat bahwa jalan yang dilintasi adalah lubang sehingga membuat ban depannya masuk ke dalam lubang dan nyaris terjatuh. "Saya enggak lihat kalau ada lubang," ucap pemotor itu.
Dikonfirmasi, Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Barat, Purwanti Suryandari, mengatakan, terendamnya akses di permukiman Jalan Manyar akibat kondisi air di Kali Semongol masih tinggi.
Pihaknya telah menyediakan dua pompa di Jalan Prepedan untuk menyedot air. Pompa disiagakan di Jalan Prepedan mengarah ke laut.
Menurut Purwanti, permasalahan banjir di kawasan Tegal Alur memang cukup kompleks. Selain belum adanya tanggul, wilayah tersebut juga kerap dilanda banjir rob.
"Sebagian besar belum ditanggul. Jadi begitu ada air pasang apalagi ditambah hujan, maka air kali akan melimpas. Kalau sudah melimpas karena belum ada tanggul, maka harus menunggu air kali surut dulu baru air dari jalan bisa masuk ke kali," tutup Purwanti.
Hingga sore tadi, ketinggian air di kawasan itu masih mencapai 30-50 sentimeter. Kondisi ini membuat aktivitas warga menjadi terhambat. Pengendara terpaksa berhati hati agar mesin kendaraannya tidak mati maupun terperosok ke dalam saluran air.
"Sekarang sudah mulai surut. Tapi tadi pagi sampai masuk ke dalam rumah. Airnya sampai di atas mata kaki," kata Mading (50), warga Jalan Manyar yang rumahnya sempat terendam banjir. (Baca juga: Air Kiriman dari Bogor Tiba di Jakarta, 46 RW Terendam Banjir)
Saat ini, Mading dan sejumlah warga yang rumahnya terendam tengah membersihkan lumpur yang terbawa air. Adapun genangan di kawasan itu lantaran meluapnya Kali Semongol. "Di sini hujan dua jam saja juga banjir," kata Mading.
Pemotor Terperosok
Tak hanya di Jalan Manyar, genangan juga merendam Jalan Prepedan Raya, Kalideres. Keduanya dipisahkan oleh aliran Kali Semongol.
Pantauan di lokasi, terendamnya jalan sekitar 30 sentimeter membuat kendaraan yang hendak melintas harus bergantian sehingga menimbulkan kepadatan.
Tak adanya tali pembatas antara jalan raya dan saluran air membuat salah satu pengendara sepeda motor terperosok ke dalam lubang. (Baca juga: Air Kali Ciliwung Terus Naik, Banjir Kepung 16 RT di Kampung Melayu)
Ia tak melihat bahwa jalan yang dilintasi adalah lubang sehingga membuat ban depannya masuk ke dalam lubang dan nyaris terjatuh. "Saya enggak lihat kalau ada lubang," ucap pemotor itu.
Dikonfirmasi, Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Barat, Purwanti Suryandari, mengatakan, terendamnya akses di permukiman Jalan Manyar akibat kondisi air di Kali Semongol masih tinggi.
Pihaknya telah menyediakan dua pompa di Jalan Prepedan untuk menyedot air. Pompa disiagakan di Jalan Prepedan mengarah ke laut.
Menurut Purwanti, permasalahan banjir di kawasan Tegal Alur memang cukup kompleks. Selain belum adanya tanggul, wilayah tersebut juga kerap dilanda banjir rob.
"Sebagian besar belum ditanggul. Jadi begitu ada air pasang apalagi ditambah hujan, maka air kali akan melimpas. Kalau sudah melimpas karena belum ada tanggul, maka harus menunggu air kali surut dulu baru air dari jalan bisa masuk ke kali," tutup Purwanti.
(thm)