Air Kali Ciliwung Terus Naik, Banjir Kepung 16 RT di Kampung Melayu
A
A
A
JAKARTA - Hujan yang mengguyur wilayah Jakarta dan sekitarnya sejak malam tadi membuat permukiman warga di Kebon Pala, Tanah Rendah, R0 08, Kelurahan Kampung Melayu, Jakarta Timur, dilanda banjir . Sementara ketinggian air di Kali Ciliwung akibat air kiriman dari Bogor terus naik dan sudah setinggi pinggang orang dewasa.
Seorang warga Kebon Pala, Fahrozi (47), mengatakan, air mulai naik ke permukiman warga sekitar pukul 14.00 WIB. Banjir kali ini merupakan yang ketiga kalinya.
"Air naik itu tadi siang, cepet bangat naiknya, arusnya juga deres, ini banjir yang ketiga di 2020," kata Fahrozi saat ditemui di lokasi, Kamis (20/2/2020). (Baca juga: Bendung Katulampa Siaga III, Warga Diimbau Waspada)
Dia mengatakan saat ini banjir mengepung hampir seluruh wilayah di Kebon Pala RW 08 yang terdiri atas 16 RT. Kendati demikian, dia tidak khawatir meski tinggi aliran kali Ciliwung yang berada di dekat permukiman sudah rata dengan rumah warga.
"Iya segini masih belum apa-apa bang, yang parah ya waktu tahun baru kemarin tuh, sudah sampe ke loteng (lantai 2)," ujar Fahrozi.
Sementara itu, menurut Ketua RT 06, Eddy Karyadi (53), warganya sudah tidak kaget dengan banjir yang kerap melanda wilayah sekitar. Sebab mayoritas warga sudah menetap lama.
"Kita sudah enggak aneh lagi yang kaya gini, warga sudah terbiasa. Kan tinggal di sini sudah berpuluh-puluh tahun," kata Eddy. (Baca juga: Soal Banjir Kiriman dari Katulampa, Anies: Bisa Dikendalikan)
Hingga pukul 17.44 WIB aliran air makin deras dan ketinggian air pun semakin naik. Namun hal itu belum membuat warga sekitar berencana untuk mengungsi. Tetapi sebagian warga sudah berkemas menyiapkan keperluan untuk mengungsi ke tempat yang lebih tinggi. Biasanya, banjir baru akan surut pada pagi harinya.
"Biasa warga kalau ngungsi itu airnya sudah setinggi leher baru dah pada ngungsi. Kalau cuma segini mah kita orang masih bertahan di lantai 2 saja. Tempat pengungsian itu biasa disediakan di kantor Kelurahan Kampung Melayu," pungkasnya.
Seorang warga Kebon Pala, Fahrozi (47), mengatakan, air mulai naik ke permukiman warga sekitar pukul 14.00 WIB. Banjir kali ini merupakan yang ketiga kalinya.
"Air naik itu tadi siang, cepet bangat naiknya, arusnya juga deres, ini banjir yang ketiga di 2020," kata Fahrozi saat ditemui di lokasi, Kamis (20/2/2020). (Baca juga: Bendung Katulampa Siaga III, Warga Diimbau Waspada)
Dia mengatakan saat ini banjir mengepung hampir seluruh wilayah di Kebon Pala RW 08 yang terdiri atas 16 RT. Kendati demikian, dia tidak khawatir meski tinggi aliran kali Ciliwung yang berada di dekat permukiman sudah rata dengan rumah warga.
"Iya segini masih belum apa-apa bang, yang parah ya waktu tahun baru kemarin tuh, sudah sampe ke loteng (lantai 2)," ujar Fahrozi.
Sementara itu, menurut Ketua RT 06, Eddy Karyadi (53), warganya sudah tidak kaget dengan banjir yang kerap melanda wilayah sekitar. Sebab mayoritas warga sudah menetap lama.
"Kita sudah enggak aneh lagi yang kaya gini, warga sudah terbiasa. Kan tinggal di sini sudah berpuluh-puluh tahun," kata Eddy. (Baca juga: Soal Banjir Kiriman dari Katulampa, Anies: Bisa Dikendalikan)
Hingga pukul 17.44 WIB aliran air makin deras dan ketinggian air pun semakin naik. Namun hal itu belum membuat warga sekitar berencana untuk mengungsi. Tetapi sebagian warga sudah berkemas menyiapkan keperluan untuk mengungsi ke tempat yang lebih tinggi. Biasanya, banjir baru akan surut pada pagi harinya.
"Biasa warga kalau ngungsi itu airnya sudah setinggi leher baru dah pada ngungsi. Kalau cuma segini mah kita orang masih bertahan di lantai 2 saja. Tempat pengungsian itu biasa disediakan di kantor Kelurahan Kampung Melayu," pungkasnya.
(thm)