Minimalisir Penyerobotan, Busway Dipasangi Kamera ETLE
A
A
A
JAKARTA - Banyaknya penyerobot di jalur khusus Bus Transjakarta (Busway) di sejumlah koridor membuat headway yang dialami oleh angkutan masal tersebut terhambat. Bahkan, jalur yang dibuat khusus tersebut terkadang juga terlibat kemacetan yang diakibatkan tidak tertibnya pengendara.
Tercatat ada dua koridor yang hingga saat ini masih sulit dilakukan steriliasi, yaitu koridor VI Ragunan-Dukuh Atas dan IX Pluit-Pinang Ranti. Di dua koridor ini banyak pengendara yang tetap menerobos jalur yang dibuatkan khsusus untuk Bus Transjakarta tersebut, bahkan para pelanggar juga tidak peduli dengan keberadaan petugas.
"Banyak juga pengendara sepeda motor yang melawan arah untuk menghindari petugas, ini selain menghambat perjalanan buswa tindakan pengendara sepeda motor itu juga membahayakan dirinya," kata Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusuf kepada wartawan di Jakarta, Kamis (23/1/2020).
Dia melanjutkan, untuk itu pihaknya bersama PT Transjakarta selaku stakeholder dan operator melakukan terobosan guna mengambil tindakan sterilisasi yaitu dengan Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) di koridor VI jurusan Dukuh Atas-Ragunan. Untuk sementara, karena yang dipasang ada dua unit yaitu di Jalan Buncit Raya tepat di depan kantor Imigrasi Jakarta Selatan.
Kamera yang terpasang ini adalah salah satu bentuk sterilisasi yang dilakukan oleh PT Transjakarta dan Polda Metro Jaya dalam melaksanakan peningkatan pelayanan dengan memperpendek headway.
Yusuf menegaskan, sejak adanya perluasan ganjil genap pihaknya memang sudah meningkatkan sterlisasi Busway dengan cara menambahkan personel di wilayah-wilayah rawan penyerobotan. Menurutnya, selama ini ada tiga Busway yang mendapatkan perhatian khusus karena banyaknya pelanggaran. "Sampai saat ini koridor VI dan IX yang masih banyak pelanggaran, sehingga kami tempatkan ekstra petugas di sana," ujarnya.
Tidak hanya itu, dalam melaksanakan sketeriliasi pihaknya juga tetap melaksanakan tindakan tegas berupa sanksi penilangan bahkan anggota kepolisian sekalipun juga dikenakan sanksi. "Aturannya sudah jelas kalau jalur itu hanya boleh dilewati oleh Bus Transjakarta," tegasnya.
Dari catatan Ditlantas Polda Metro Jaya tidak sterilnya jalur tersebut karena selain disipilin pengguna jalan yang rendah banyaknya mix traffic dikedua koridor tersebut juga menjadi penyebab tingginya penyerobotan. "Kalau di Koridor IX banyak sekali jalan yang tidak memakai sparator sehingga kendaraan pribadi bisa langsung masuk," tuturnya.
Sementara itu, Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Fahri Siregar menyebutkan, kamera ETLE akan dipasang di Jalur Transjakarta Koridor VI sudah mulai melaksanakan penindakan. Menurutnya, sudah ada beberapa pengendara yang ditindak dan terekam oleh kamera tersebut. "Tidak hanya mobil, motor yang melanggar juga kita tindak," tegasnya.
Dia menegaskan, kedepannya seluruh koridor akan dipasang kamera eTLE sehigga bila ada penyerobotan bisa diambil tindakan walaupun tidak ada petugas yang menjaganya. (Baca Juga: Busway Diserobot, Dishub Pasrah(mhd)
Tercatat ada dua koridor yang hingga saat ini masih sulit dilakukan steriliasi, yaitu koridor VI Ragunan-Dukuh Atas dan IX Pluit-Pinang Ranti. Di dua koridor ini banyak pengendara yang tetap menerobos jalur yang dibuatkan khsusus untuk Bus Transjakarta tersebut, bahkan para pelanggar juga tidak peduli dengan keberadaan petugas.
"Banyak juga pengendara sepeda motor yang melawan arah untuk menghindari petugas, ini selain menghambat perjalanan buswa tindakan pengendara sepeda motor itu juga membahayakan dirinya," kata Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusuf kepada wartawan di Jakarta, Kamis (23/1/2020).
Dia melanjutkan, untuk itu pihaknya bersama PT Transjakarta selaku stakeholder dan operator melakukan terobosan guna mengambil tindakan sterilisasi yaitu dengan Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) di koridor VI jurusan Dukuh Atas-Ragunan. Untuk sementara, karena yang dipasang ada dua unit yaitu di Jalan Buncit Raya tepat di depan kantor Imigrasi Jakarta Selatan.
Kamera yang terpasang ini adalah salah satu bentuk sterilisasi yang dilakukan oleh PT Transjakarta dan Polda Metro Jaya dalam melaksanakan peningkatan pelayanan dengan memperpendek headway.
Yusuf menegaskan, sejak adanya perluasan ganjil genap pihaknya memang sudah meningkatkan sterlisasi Busway dengan cara menambahkan personel di wilayah-wilayah rawan penyerobotan. Menurutnya, selama ini ada tiga Busway yang mendapatkan perhatian khusus karena banyaknya pelanggaran. "Sampai saat ini koridor VI dan IX yang masih banyak pelanggaran, sehingga kami tempatkan ekstra petugas di sana," ujarnya.
Tidak hanya itu, dalam melaksanakan sketeriliasi pihaknya juga tetap melaksanakan tindakan tegas berupa sanksi penilangan bahkan anggota kepolisian sekalipun juga dikenakan sanksi. "Aturannya sudah jelas kalau jalur itu hanya boleh dilewati oleh Bus Transjakarta," tegasnya.
Dari catatan Ditlantas Polda Metro Jaya tidak sterilnya jalur tersebut karena selain disipilin pengguna jalan yang rendah banyaknya mix traffic dikedua koridor tersebut juga menjadi penyebab tingginya penyerobotan. "Kalau di Koridor IX banyak sekali jalan yang tidak memakai sparator sehingga kendaraan pribadi bisa langsung masuk," tuturnya.
Sementara itu, Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Fahri Siregar menyebutkan, kamera ETLE akan dipasang di Jalur Transjakarta Koridor VI sudah mulai melaksanakan penindakan. Menurutnya, sudah ada beberapa pengendara yang ditindak dan terekam oleh kamera tersebut. "Tidak hanya mobil, motor yang melanggar juga kita tindak," tegasnya.
Dia menegaskan, kedepannya seluruh koridor akan dipasang kamera eTLE sehigga bila ada penyerobotan bisa diambil tindakan walaupun tidak ada petugas yang menjaganya. (Baca Juga: Busway Diserobot, Dishub Pasrah(mhd)