Ketua DPRD DKI Sayangkan Penebangan Pohon di Monas
A
A
A
JAKARTA - Ketua DPRD DKI Jakarta , Prasetyo Edi Marsudi meminta Pemprov DKI jelaskan konsep revitalitalisasi kawasan Monas , Jakarta Pusat. Dia pun menyayangkan soal penebangan ratusan pohon di kawasan selatan Monas. Pasalnya, pohon-pohon itu sudah besar dan butuh puluhan tahun tumbuh di Jakarta.
"Di saat kota di dunia lain berebut penghijauan, kok kita malah lakukan penebangan," kata pria yang biasa disapa Pras saat dihubungi, Senin 20 Januari 2020. (Baca Juga: Ditargetkan Rampung Pada Tahun 2021, Wajah Monas Dirombak Total
Pras mempertanyakan kajian penebangan pohon yang dilakukan dalam konsep revitalitalisasi kawasan Monas. Apalagi di sana cagar budaya. Dia meminta Komisi D untuk memanggil perangkat daerah terkait.
"Iya kita mau lihat aturan dari cagar budaya itu seperti apa, lagi pula yang saya tahu Monas itu Cagar Budaya, nggak boleh sembarangan revitalisasi. Makanya perlu ditinjau lagi konsep, kajian, dan rencana induknya seperti apa. Kita mau tahu konsep besar dari revitalisasi Monas seperti apa," pungkasnya.
Pras mengatakan, pada rapat di banggar APBD 2020, Pemprov DKI menggusulkam anggaran Rp114,7 miliar untuk revitalisasi Monas. Rencana revitalisasi Monas yang diajukan Pemprov DKI ialah untuk Formula E 2020, bukan untuk ruang terbuka hijau.
Dia menjabarkan nantinya lapangan Monas dibuat sirkuit Formule E 2020. Serta bagaimana pengalihan ruas jalan untuk perlintasan ajang balap mobil listrik itu.
"Bukannya tidak tahu, kita tahu. Tapi kan di Banggar revitalisasi monas ini kaitannya dengan penyelenggaraan formula E, bukan untuk tebang-tebang pohon begitu. Gimana pengaspalan, pengalihan sejumlah ruas jalan untuk trek yang akan menjadi perlintasan," jelasnya
"Di saat kota di dunia lain berebut penghijauan, kok kita malah lakukan penebangan," kata pria yang biasa disapa Pras saat dihubungi, Senin 20 Januari 2020. (Baca Juga: Ditargetkan Rampung Pada Tahun 2021, Wajah Monas Dirombak Total
Pras mempertanyakan kajian penebangan pohon yang dilakukan dalam konsep revitalitalisasi kawasan Monas. Apalagi di sana cagar budaya. Dia meminta Komisi D untuk memanggil perangkat daerah terkait.
"Iya kita mau lihat aturan dari cagar budaya itu seperti apa, lagi pula yang saya tahu Monas itu Cagar Budaya, nggak boleh sembarangan revitalisasi. Makanya perlu ditinjau lagi konsep, kajian, dan rencana induknya seperti apa. Kita mau tahu konsep besar dari revitalisasi Monas seperti apa," pungkasnya.
Pras mengatakan, pada rapat di banggar APBD 2020, Pemprov DKI menggusulkam anggaran Rp114,7 miliar untuk revitalisasi Monas. Rencana revitalisasi Monas yang diajukan Pemprov DKI ialah untuk Formula E 2020, bukan untuk ruang terbuka hijau.
Dia menjabarkan nantinya lapangan Monas dibuat sirkuit Formule E 2020. Serta bagaimana pengalihan ruas jalan untuk perlintasan ajang balap mobil listrik itu.
"Bukannya tidak tahu, kita tahu. Tapi kan di Banggar revitalisasi monas ini kaitannya dengan penyelenggaraan formula E, bukan untuk tebang-tebang pohon begitu. Gimana pengaspalan, pengalihan sejumlah ruas jalan untuk trek yang akan menjadi perlintasan," jelasnya
(mhd)