Balap Dibatalkan, DKI Tak Bisa Tarik Komitmen Fee Formula E Sebesar 20 Juta Poundsterling
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta tidak bisa menarik biaya komitmen penyelenggaraan balapan Formula E meski batal digelar pada 2020. Meski demikian biaya komitmen yang sudah disetorkan sebesar 20 juta poundsterling itu dipastikan tidak hangus.
Direktur Operasional PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Muhammad Taufiqurachman mengatakan, meskipun ajang balap internasional itu batal digelar tahun ini, biaya komitmen penyelenggaran yang telah disetorkan tidak hangus. Biaya komitmen sebesar 20 juta poundsterling itu digunakan untuk gelaran balap pada 2021 mendatang.
"Jadi uang commitment fee tidak hilang karena season (musim balap) 2020 dialihkan ke 2021 kemudian saat ini dalam proses amandemen kontrak agreement," kata Taufiqurachman saat ditemui di Gedung DPRD DKI Jakarta Selasa (16/6/2020). (Baca: Menyoal Monas sebagai Lintasan Formula E)
Menurut dia, uang komitmen penyelengaraan telah dibayarkan pada tahun 2019. Uang itu dibayarkan dua tahap, 10 juta poundsterling dibayar pada Agustus 2019 lalu dengan mekanisme pembayaran melalui dana talangan Bank DKI. (Baca: Mengenal Aturan Adu Kebut Formula E)
Lalu periode kedua dibayar pada 31 Desember 2019 dengan total nominal 10 juta poundsterling juga yang menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta. Dengan pembayaran tersebut maka uang komitmen untuk gelaran pertama lunas. (Baca: Akibat Pandemi Covid-19, APBD DKI Jakarta Turun 50%)
Lantaran ajang ini batal digelar, sejumlah Fraksi DPRD DKI Jakarta mendesak Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk menarik kembali uang tersebut untuk digunakan menangani pandemi Corona yang sedang mengguncang Jakarta saat ini. Terlebih anggaran Pemprov DKI juga anjlok karena wabah tersebut.
"Sekarang ini kondisi kas keuangan daerah dalam kondisi sangat memprihatinkan, merosot mengalami penurunan pendapatan sebanyak 53%. Saya dengan tegas meminta Pemprov DKI Jakarta untuk tarik balik uang commitmen fee Formula E sebesar Rp360 miliar," kata politikus NasDem Jupiter pada Selasa (16/6/2020).
Direktur Operasional PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Muhammad Taufiqurachman mengatakan, meskipun ajang balap internasional itu batal digelar tahun ini, biaya komitmen penyelenggaran yang telah disetorkan tidak hangus. Biaya komitmen sebesar 20 juta poundsterling itu digunakan untuk gelaran balap pada 2021 mendatang.
"Jadi uang commitment fee tidak hilang karena season (musim balap) 2020 dialihkan ke 2021 kemudian saat ini dalam proses amandemen kontrak agreement," kata Taufiqurachman saat ditemui di Gedung DPRD DKI Jakarta Selasa (16/6/2020). (Baca: Menyoal Monas sebagai Lintasan Formula E)
Menurut dia, uang komitmen penyelengaraan telah dibayarkan pada tahun 2019. Uang itu dibayarkan dua tahap, 10 juta poundsterling dibayar pada Agustus 2019 lalu dengan mekanisme pembayaran melalui dana talangan Bank DKI. (Baca: Mengenal Aturan Adu Kebut Formula E)
Lalu periode kedua dibayar pada 31 Desember 2019 dengan total nominal 10 juta poundsterling juga yang menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta. Dengan pembayaran tersebut maka uang komitmen untuk gelaran pertama lunas. (Baca: Akibat Pandemi Covid-19, APBD DKI Jakarta Turun 50%)
Lantaran ajang ini batal digelar, sejumlah Fraksi DPRD DKI Jakarta mendesak Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk menarik kembali uang tersebut untuk digunakan menangani pandemi Corona yang sedang mengguncang Jakarta saat ini. Terlebih anggaran Pemprov DKI juga anjlok karena wabah tersebut.
"Sekarang ini kondisi kas keuangan daerah dalam kondisi sangat memprihatinkan, merosot mengalami penurunan pendapatan sebanyak 53%. Saya dengan tegas meminta Pemprov DKI Jakarta untuk tarik balik uang commitmen fee Formula E sebesar Rp360 miliar," kata politikus NasDem Jupiter pada Selasa (16/6/2020).
(hab)