Fahd Ingin Perkuat Kelas Menengah Atasi Problem Ketimpangan di Tangsel
A
A
A
JAKARTA - Bakal calon wali kota (Bacawalkot) Tangsel dari kelompok muda Fahd Pahdepie mengemukakan gagasannya untuk mengatasi ketimpangan sosial-ekonomi di Kota Tangerang Selatan. Menurutnya, memperkuat dan memberdayakan kelas menengah adalah solusi paling rasional yang bisa ditempuh.
"Kalau dilihat angkanya, kemiskinan di Tangsel itu kecil. Angka ketimpangan atau koefisien gini juga tergolong baik secara statistik. Tapi kalau kita lihat di lapangan, timpang sekali. Yang diukur itu pengeluaran, seharusnya pedapatan juga diukur. Ada ketimpangan pendapatan dan kekayaan yang luar biasa di Tangel," kata Fahd dalam wawancara terbuka calon wali kota Tangsel yang digelar di DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Sabtu (18/1/2020).
Saat ditanya apa solusi yang ditawarkannya untuk mengatasi problem ketimpangan yang disebutnya berbeda antara 'Tangsel Negeri' dan 'Tangsel Swasta' (kawasan yang dikelola pengembang swasta), Fahd menyebut jalan keluarnya adalah memperkuat kelompok muda dan kelas menengah.
"Anak muda ini rata-rata berpendidikan menengah ke atas, agar mereka jadi kelas menengah yang kokoh. Harus banyak program pemberdayaan buat mereka," Katanya.
Fahd pun menyampaikan sejumlah program yang akan diperjuangkan, di antaranya Muda Berdaya (program penciptaan pengusaha kecil menengah baru dari kelompok muda), Karya Raya (program pendampingan kewirausahaan untuk kelompok kreatif dan budaya), Tangsel Future Leaders (program inkubasi UMKM dan startup), Mama Produktif (program pendidikan vokasi dan soft skill untuk ibu muda), hingga OVOD atau One Day One Daycare untuk membantu keluarga muda yang bekerja.
Dalam kesempatan tersebut, Fahd mengemukakan 18 program yang ia percaya bisa menjadi masalah untuk berbagai problem di Tangsel selama ini. "Bismillah. Kita berikhtiar dengan gagasan," tutupnya.
"Kalau dilihat angkanya, kemiskinan di Tangsel itu kecil. Angka ketimpangan atau koefisien gini juga tergolong baik secara statistik. Tapi kalau kita lihat di lapangan, timpang sekali. Yang diukur itu pengeluaran, seharusnya pedapatan juga diukur. Ada ketimpangan pendapatan dan kekayaan yang luar biasa di Tangel," kata Fahd dalam wawancara terbuka calon wali kota Tangsel yang digelar di DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Sabtu (18/1/2020).
Saat ditanya apa solusi yang ditawarkannya untuk mengatasi problem ketimpangan yang disebutnya berbeda antara 'Tangsel Negeri' dan 'Tangsel Swasta' (kawasan yang dikelola pengembang swasta), Fahd menyebut jalan keluarnya adalah memperkuat kelompok muda dan kelas menengah.
"Anak muda ini rata-rata berpendidikan menengah ke atas, agar mereka jadi kelas menengah yang kokoh. Harus banyak program pemberdayaan buat mereka," Katanya.
Fahd pun menyampaikan sejumlah program yang akan diperjuangkan, di antaranya Muda Berdaya (program penciptaan pengusaha kecil menengah baru dari kelompok muda), Karya Raya (program pendampingan kewirausahaan untuk kelompok kreatif dan budaya), Tangsel Future Leaders (program inkubasi UMKM dan startup), Mama Produktif (program pendidikan vokasi dan soft skill untuk ibu muda), hingga OVOD atau One Day One Daycare untuk membantu keluarga muda yang bekerja.
Dalam kesempatan tersebut, Fahd mengemukakan 18 program yang ia percaya bisa menjadi masalah untuk berbagai problem di Tangsel selama ini. "Bismillah. Kita berikhtiar dengan gagasan," tutupnya.
(mhd)