Pemprov DKI Akan Kembangkan Transportasi Ramah Lingkungan
A
A
A
JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta mendapatkan penghargaan Honorable Mention atas keberhasilannya dalam mengembangkan platform transportasi yang berkesinambungan, khususnya Bus Rapid Transit (BRT) Transjakarta . PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) komitmen menjadikan transportasi yang tidak hanya terintegrasi, ramah lingkungan dan unggul dalam bidang lainnya.
Direktur Utama PT Transjakarta, Agung Wicaksono mengatakan, sebagai bagian dari BUMD, PT Tranjakarta tentunya akan terus mendukung Pemprov DKI dalam memajukan Jakarta, khususnya di bidang transportasi. Dalam hal ini, Transjakarta bersama Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta terus berupaya memberikan pelayanan terbaik tidak hanya dari sisi pelayanan, sarana dan prasana saja tetapi dari berbagai aspek lainnya.
Peningkatan pelayanan ditujukan agar pencapaian yang sudah diperoleh Pemprov DKI ini terus berkelanjutan dengan baik ke depannya. Strategi keberlanjutan perseroan yang dicanangkan meliputi berbagai aspek dan harus terlaksana. (Baca: Jakarta Raih Penghargaan Transportasi Perkotaan Tingkat Dunia)
Pertama mata rantai sistem transportasi berbasis jalan ramah lingkungan, diawali dengan bus listrik yang segera beroperasi. Kedua pengusahaan pembiayaan agar dapat melapisi PSO, di antaranya peningkatan pemanfaatan aset seperti non fare box (NFB), yang sudah di dalam pipeline, dan berbagai inovasi lain agar perseroan tetap relevan di hati pelanggan.
"Transjakarta hingga 10 tahun ke depan akan membuat sistem transportasi di Jakarta khususnya BRT menjadi transportasi yang tidak hanya terintegrasi, ramah lingkungan dan unggul dalam bidang lainnya," kata Agung Wicaksono dalam siaran tertulis yang diterima SINDOnews pada Jumat (17/1/2020).
Selain upaya-upaya di atas, upaya ketiga yang mutlak dijalankan agar perseroan tetap dapat hadir melayani secara berkelanjutan adalah bagaimana membentuk budaya mandiri dalam bertransportasi. Dalam hal ini, secara perlahan Transjakarta mulai melakukan perubahan dengan menerapkan sistem wayfinding dan alat tap on bus (TOB) yang sudah diberlakukan dan terus disosialisasikan hingga saat ini agar layanan Transjakarta menjadi setara dengan negara maju lainnya.
"Dengan begini kami, Transjakarta optimistis bisa beriringan mengajak masyarakat beralih dari kendaraan umum ke transportasi publik. Ini seiring dengan cita-cita Pemprov DKI untuk mewujudkan Jakarta menjadi kota 4.0," ungkapnya.
Agung melanjutkan pada 2019, TransJakarta tercatat melayani 264,6 juta pelanggan. Angka ini meningkat sebanyak 40% dibanding tahun sebelumnya yang mengangkut sebanyak 188,9 Juta pelanggan. Menurutnya, angka tersebut adaah rekor tertinggi dalam sejarah Transjakarta. Hal itu menunjukan bahwa warga DKI sangat antusias menyambut baik pelayanan Transjakarta.
Selain dalam hal kenaikan penumpang, Transjakarta dinilai berhasil dalam menintegrasikan sistem BRT dengan mikrobus (angkot) dalam program unggulan Pemprov DKI, Jak Lingko dan Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta yang menjadi indikator keberhasilan meraih anugerah Honorable Mention Sampai hari ini disebutkan Agung setidaknya ada sebanyak 247 rute yang dimiliki.
Sementara itu, tercatat 1.638 unit mikrotrans yang telah bergabung dengan program Jak Lingko di tahun 2019 terjadi peningkatan sekitar 267% dalam kurun waktu 3 tahun terakhir, angkutan first mile dan last mile mikrotrans ini sebelumnya di 2017 tahun pertama kali program ini diluncurkan beroperasi dengan 445 Unit.
"Untuk selanjutnya sebagai landasan 10 tahun ke depan menuju layanan 5.0 Transjakarta tahun ini mulai mengembangkan pembayaran digital diluar TOB seperti QR code. Hal ini untuk memastikan berbagai kolaborasi dapat terwujud," ucapnya.
Direktur Utama PT Transjakarta, Agung Wicaksono mengatakan, sebagai bagian dari BUMD, PT Tranjakarta tentunya akan terus mendukung Pemprov DKI dalam memajukan Jakarta, khususnya di bidang transportasi. Dalam hal ini, Transjakarta bersama Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta terus berupaya memberikan pelayanan terbaik tidak hanya dari sisi pelayanan, sarana dan prasana saja tetapi dari berbagai aspek lainnya.
Peningkatan pelayanan ditujukan agar pencapaian yang sudah diperoleh Pemprov DKI ini terus berkelanjutan dengan baik ke depannya. Strategi keberlanjutan perseroan yang dicanangkan meliputi berbagai aspek dan harus terlaksana. (Baca: Jakarta Raih Penghargaan Transportasi Perkotaan Tingkat Dunia)
Pertama mata rantai sistem transportasi berbasis jalan ramah lingkungan, diawali dengan bus listrik yang segera beroperasi. Kedua pengusahaan pembiayaan agar dapat melapisi PSO, di antaranya peningkatan pemanfaatan aset seperti non fare box (NFB), yang sudah di dalam pipeline, dan berbagai inovasi lain agar perseroan tetap relevan di hati pelanggan.
"Transjakarta hingga 10 tahun ke depan akan membuat sistem transportasi di Jakarta khususnya BRT menjadi transportasi yang tidak hanya terintegrasi, ramah lingkungan dan unggul dalam bidang lainnya," kata Agung Wicaksono dalam siaran tertulis yang diterima SINDOnews pada Jumat (17/1/2020).
Selain upaya-upaya di atas, upaya ketiga yang mutlak dijalankan agar perseroan tetap dapat hadir melayani secara berkelanjutan adalah bagaimana membentuk budaya mandiri dalam bertransportasi. Dalam hal ini, secara perlahan Transjakarta mulai melakukan perubahan dengan menerapkan sistem wayfinding dan alat tap on bus (TOB) yang sudah diberlakukan dan terus disosialisasikan hingga saat ini agar layanan Transjakarta menjadi setara dengan negara maju lainnya.
"Dengan begini kami, Transjakarta optimistis bisa beriringan mengajak masyarakat beralih dari kendaraan umum ke transportasi publik. Ini seiring dengan cita-cita Pemprov DKI untuk mewujudkan Jakarta menjadi kota 4.0," ungkapnya.
Agung melanjutkan pada 2019, TransJakarta tercatat melayani 264,6 juta pelanggan. Angka ini meningkat sebanyak 40% dibanding tahun sebelumnya yang mengangkut sebanyak 188,9 Juta pelanggan. Menurutnya, angka tersebut adaah rekor tertinggi dalam sejarah Transjakarta. Hal itu menunjukan bahwa warga DKI sangat antusias menyambut baik pelayanan Transjakarta.
Selain dalam hal kenaikan penumpang, Transjakarta dinilai berhasil dalam menintegrasikan sistem BRT dengan mikrobus (angkot) dalam program unggulan Pemprov DKI, Jak Lingko dan Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta yang menjadi indikator keberhasilan meraih anugerah Honorable Mention Sampai hari ini disebutkan Agung setidaknya ada sebanyak 247 rute yang dimiliki.
Sementara itu, tercatat 1.638 unit mikrotrans yang telah bergabung dengan program Jak Lingko di tahun 2019 terjadi peningkatan sekitar 267% dalam kurun waktu 3 tahun terakhir, angkutan first mile dan last mile mikrotrans ini sebelumnya di 2017 tahun pertama kali program ini diluncurkan beroperasi dengan 445 Unit.
"Untuk selanjutnya sebagai landasan 10 tahun ke depan menuju layanan 5.0 Transjakarta tahun ini mulai mengembangkan pembayaran digital diluar TOB seperti QR code. Hal ini untuk memastikan berbagai kolaborasi dapat terwujud," ucapnya.
(whb)