BNPB Minta BPBD Siaga Cuaca Ekstrem di Jabodetabek
A
A
A
JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) siaga mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana akibat curah hujan tinggi pada masa cuaca ekstrem . Hal ini menyusul terjadinya bencana hidrometeorologis yang melanda sebagian Jabodetabek dan Provinsi Banten pada awal 2020 lalu.
“Berdasarkan prediksi BMKG, cuaca ekstrem bakal terjadi pada 11 hingga 15 Januari, akhir Januari, dan pertengahan Februari,” ujar Deputi Bidang Pencegahan BNPB, Lilik Kurniawan, dalam siaran persnya (9/1/2020). (Baca juga: Ada Potensi Hujan Lebat Periode 9-12 Januari, BMKG: Waspadai Banjir dan Longsor)
Untuk itu, BNPB mengimbau kepada warga Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) agar waspada cuaca ekstrem yang diperkirakan terjadi itu. BNPB telah meminta BPBD provinsi meningkatkan kesiapsiagaan dan menyiapkan peringatan dini bencana banjir dan tanah longsor.
BNPB telah menginstruksikan BPBD untuk meningkatkan kesiagaan pemerintah daerah dan warga dalam menghadapi ancaman bahaya banjir, banjir bandang dan tanah longsor serta menyiapkan sumber daya dan sistem penyebaran informasi di tempat warga berkumpul, seperti tempat wisata dan fasilitas umum.
“Kami meminta BPBD untuk mengecek kondisi sarana-prasarana terkait pencegahan banjir, seperti saluran air, tanggul, pompa air, dan pintu air. BPBD juga harus melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat,” kata Lilik. (Baca juga: BMKG Perkirakan Hujan Lebat di Jabodetabek Masih Terus Berlangsung)
BPBD, lanjut Lilik, juga telah diminta berkoordinasi dengan pihak terkait, yakni Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Badan Informasi Geospasial (BIG), Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Dinas Pekerjaan Umum, serta tokoh masyarakat untuk mendapatkan informasi mengenai potensi bencana serta menyebarluaskannya kepada warga.
“Informasi ini terutama kepada masyarakat yang bermukim di wilayah berisiko tinggi,” tukasnya.
“Berdasarkan prediksi BMKG, cuaca ekstrem bakal terjadi pada 11 hingga 15 Januari, akhir Januari, dan pertengahan Februari,” ujar Deputi Bidang Pencegahan BNPB, Lilik Kurniawan, dalam siaran persnya (9/1/2020). (Baca juga: Ada Potensi Hujan Lebat Periode 9-12 Januari, BMKG: Waspadai Banjir dan Longsor)
Untuk itu, BNPB mengimbau kepada warga Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) agar waspada cuaca ekstrem yang diperkirakan terjadi itu. BNPB telah meminta BPBD provinsi meningkatkan kesiapsiagaan dan menyiapkan peringatan dini bencana banjir dan tanah longsor.
BNPB telah menginstruksikan BPBD untuk meningkatkan kesiagaan pemerintah daerah dan warga dalam menghadapi ancaman bahaya banjir, banjir bandang dan tanah longsor serta menyiapkan sumber daya dan sistem penyebaran informasi di tempat warga berkumpul, seperti tempat wisata dan fasilitas umum.
“Kami meminta BPBD untuk mengecek kondisi sarana-prasarana terkait pencegahan banjir, seperti saluran air, tanggul, pompa air, dan pintu air. BPBD juga harus melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat,” kata Lilik. (Baca juga: BMKG Perkirakan Hujan Lebat di Jabodetabek Masih Terus Berlangsung)
BPBD, lanjut Lilik, juga telah diminta berkoordinasi dengan pihak terkait, yakni Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Badan Informasi Geospasial (BIG), Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Dinas Pekerjaan Umum, serta tokoh masyarakat untuk mendapatkan informasi mengenai potensi bencana serta menyebarluaskannya kepada warga.
“Informasi ini terutama kepada masyarakat yang bermukim di wilayah berisiko tinggi,” tukasnya.
(thm)