Tangsel Diterjang Banjir, 9 Tanggul Jebol dan 6 Titik Longsor

Rabu, 08 Januari 2020 - 23:40 WIB
Tangsel Diterjang Banjir,...
Tangsel Diterjang Banjir, 9 Tanggul Jebol dan 6 Titik Longsor
A A A
TANGERANG SELATAN - Hujan deras yang mengguyur Kota Tangerang Selatan (Tangsel) pada 1-2 Januari 2020 lalu, tidak hanya mengakibatkan banjir di 119 titik, tetapi juga menyebabkan turap jebol dan longsor.

Berdasarkan catatan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Tangsel, ada sebanyak 9 tanggul yang jebol dan 6 titik longsor saat banjir besar awal tahun. Tidak ada korban jiwa dan luka dalam peristiwa itu, namun akses jalan warga jadi terganggu.

Menurut Kadis PU Tangsel Haris Kurniawan, tanggul yang jebol tersebar di Villa Mutiara, Villa Pamulang, Graha Mas, dan Permata Pamulang, Kampung Bulak, Maharta, Nerada, Pondok Pucung, dan Puri Bintaro Indah.

"Sedangkan untuk tanah longsor, sementara yang baru tercatat ada 6 titik lokasi. Rata-rata di Kelurahan Serpong, Kecamatan Serpong," kata Haris, kepada wartawan, Rabu (8/1/2020).

Tanggul atau turap yang jebol banyak yang merupakan proyek lama. Namun, ada juga proyek baru yang belum lama selesai dikerjakan. Derasnya air membuat turap itu tidak sanggup menahan beban hingga jebol.

"Anggaran yang dibutuhkan sedang dihitung, diprioritaskan pada tanggul atau turap sungai yang jebol, serta anggaran untuk tanggap darurat untuk bantuan kepada masyarakat yang terdampak langsung banjir," ungkapnya.

Pihaknya juga sudah melakukan penanganan sementara di lokasi tanggul yang jebol, seperti memasang sandbag, cerucuk bambu, dan bronjong, agar tidak semakin parah.

"Kami juga terua berkoordinasi dengan pusat, dalam hal ini BBWS, terkait dengan sungai besar, seperti Kali Angke, Sungai Cisadane dan Pesanggrahan. Karena itu jadi wewenang dari pusat, yakni BBWS," sebut Haris.

Sementara untuk penanganan banjir ke depan, pihaknya akan melakukan normalisasi pada DAS Kali Ciputat, Serua, Cantiga, dan Cibenda. Diakuinya, normalisasi di DAS kali itu terkendala oleh akses masuk alat berat.

"Karena di sepanjang sungai itu sudah ada rumah-rumah warga dan penduduk. Normalisasi dilakukan pada APBD 2020, dan akan dilanjutkan pada APBD 2021," jelasnya.

Berdasarkan pengamatan di lokasi longsor Perumahan Villa Dago Tol, Blok C, RT 03/RW 11, Ciater, Serpong, tampak turap dengan ketinggian lebih dari 10 meter di belakang perumahan tersebut longsor cukup besar.

Meski demikian, longsor tanah dan batu tidak menimpa orang dan bangunan rumah yang ada di bawahnya. Sehingga, longsor pun tidak menimbulkan adanya korban jiwa dan luka.

Herly, warga sekitar mengatakan, saat terjadi longsor, dirinya mendengar suara gemuruh yang sangat kencang. Hingga keluarganya takut dan langsung melihat ke depan rumah. Tanah dan batu berserakan di depan rumah.

"Ya, alhamdulillah saat kejadian itu tidak ada korban. Kalau lihat kondisinya takut, karena tinggi bangat itu. Apalagi itu akses jalan satu-satunya buat keluar komplek," tukasnya.
(thm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1450 seconds (0.1#10.140)