Airin Sebut Pengembangan MRT ke Tangsel Terganjal Pembebasan Lahan

Jum'at, 27 Desember 2019 - 20:11 WIB
Airin Sebut Pengembangan MRT ke Tangsel Terganjal Pembebasan Lahan
Airin Sebut Pengembangan MRT ke Tangsel Terganjal Pembebasan Lahan
A A A
TANGSEL - Hingga kini harapan Pemkot Tangerang Selatan agar wilayahnya terhubung dengan MRT masih belum jelas. Wali Kota Tangsel Airin Rachmi Diany sendiri berharap dirinya bisa melakukan peletakanbatu pertama pembangunan MRT di wilayahnya.

Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Airin Rachmi Diany mengatakan, problema terbesar pengembangan Moda Raya Terpadu (MRT) dan Lintas Rel Terpadu (LRT) di Tangsel adalah pembebasan lahan. Pemkot Tangsel, diakuinya Airin, tidak memiliki anggaran yang cukup untuk pembebasan lahan jalur MRT dan LRT. Sehingga, pelaksanaannya menunggu pusat.

"Tantangan terbesar kita dalam transportasi adalah pembebasan lahan. Seperti jalan tol, kenapa bisa sampai 10 tahun dan baru diresmikan Presiden, padahal itu dari 2006," kata Airin, kepada wartawan, Jumat (27/12/2019).

Meski demikian, Airin berharap, jalur MRT ke Tangsel dapat segera dibangun. Sehingga, masyarakat Tangsel yang banyak berasal dari kaum urban dapat merasakan manfaatnya.

"Saya mempunyai mimpi, mudah-mudahan peletakan batu pertama perpanjangan MRT ke Tangsel, sebelum saya selesai jadi wali kota. Tetapi kan, kewenangan untuk itu bukan di sini, tetapi adanya di pusat," ungkapnya.

Airin melanjutkan, pengembangan jalur MRT ke Tangsel masih belum mengalami kemajuan yang berarti. Sejak kali pertama dihembuskan beberapa tahun lalu, kemajuan pengembangan MRT baru tahap kelayakan.

Menurutnya, moda transportasi kereta layang ini sudah memenuhi unsur kelayakan proyek atau pra Feasibility Study (FS). Sehingga, bisa diteruskan ke tahap FS atau pembangunan.

"Tidak hanya MRT, LRT juga akan diteruskan hingga ke Tangsel. Kami juga sudah mengeluarkan rekomendasi ke Waskita Karya untuk melakukan pra FS agar LRT bisa melintasi kawasan perumahan," ungkapnya.

Namun, saat ditanya kawasan perumahan mana saja yang akan dilewati LRT nantinya, Airin mengaku belum mengetahui, karena masih dalam pembahasan lebih lanjut.

"Waskita Karya juga pernah membuat LRT di Palembang, sehingga mereka melihat bahwa ada sesuatu yang bermanfaat jika itu dikembangkan di Tangsel. Sehingga, perlu adanya investasi lagi bagi LRT," sambungnya.

Airin berharap, LRT bisa menjadi pengumpan penumpang bagi MRT dan terkoneksi dengan transportasi massal yang ada di Kota Tangsel, dan mengurai kemacetan yang ada.

Keinginan untuk meneruskan pembangunan MRT dan LRT hingga ke Tangsel, disambut Badan Pengelola Transportasi Jakarta (BPTJ) yang melihat pengembangan jalur transportasi massal di Tangsel mendesak.

Sebelumnya, Direktur Keuangan dan Administrasi PT MRT Jakarta Tuhiyat kepada awak media mengatakan, Badan Pengatur Transportasi Jabodetabek mengusulkan rute perpanjangan trase MRT hingga Tangsel.

"Tetapi, ini belum bersifat final, sebab masih harus dikaji terlebih dahulu aspek bisnisnya seperti trase ini menguntungkan atau tidak, dibutuhkan atau tidak," pungkas Tuhiyat.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6594 seconds (0.1#10.140)