Kelaparan, Habitat Lutung Jawa di Bekasi Terancam Punah

Jum'at, 13 Desember 2019 - 13:43 WIB
Kelaparan, Habitat Lutung Jawa di Bekasi Terancam Punah
Kelaparan, Habitat Lutung Jawa di Bekasi Terancam Punah
A A A
BEKASI - Populasi Lutung Jawa di Kampung Muara Bendera, Desa Pantai Bahagia, Kecamatan Muaragembong, terancam punah. Saat ini jumlahnya diperkirakan kurang dari 81 ekor. Ancaman terbesar yakni dari menyusutnya hutan mangrove yang merupakan habitat Lutung Jawa yang berada di Utara Bekasi tersebut.

Wakil Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Aliansi Pemuda Bahagia Tangguh (Alipbata), Kurtubi, mengatakan, penyusutan itu disebabkan penebangan hutan secara ilegal oleh masyarakat. ”Setiap tahun ada penyusutan 10 sampai 20 meter. Itu juga terjadi di Kampung Beting. Ancamanya Lutung Jawa punah,” katanya, Jumat (13/12/2019).

Sejak 1980 sampai 2015, hutan mangrove seluas tiga kilometer sudah hilang. Apalagi, menyusutnya hutan mangrove berdampak pada berkurangnya sumber makanan Lutung Jawa. Sehingga terkadang hewan dilindungi tersebut berkelahi berebut makanan. Karena makanan disana sangat langka.

”Mereka berebut makanan karena sumber makanan berkurang. Bahkan ada yang sampai berkelahi. Tiga minggu yang lalu saja ada induk Lutung Jawa yang mati karena tidak ada makanan,” ungkapnya.

Dalam kondisi normal, untuk satu kelompok kecil Lutung Jawa yang berjumlah tujuh sampai 10 ekor membutuhkan lahan untuk mencari makan seluas 12 hektare. Sedangkan saat ini di Muara Sungai Citarum Selatan, cuma tersisa lahn 7 hektare. Ditambah warga masih terus menebang pohon mangrove tersebut.

Populasi Lutung Jawa jika dibandingkan tahun sebelumnya, jumlahnya sebenarnya mengalami peningkatan. Namun karena perburuan, perimata tersebut kini sudah menurun drastis.

”Lutung Jawa saat ini sudah mulai banyak. Sayangnya, lahan tempat mereka mencari makan yang berkurang. Ini juga menjadi ancaman,” tegasnya.

Jumlah Lutung Jawa terancam terus menyusut lagi. Sebab di Muaragembong banyak hewan liar yang mendekam di hutan mangrove selain Lutung Jawa. Seperti Kera, Elang Bondol dan Bangau.

”Yang dilindungi di sini memang Lutung Jawa. Tapi hewan lain juga banyak di sini. Makanya, kalau mangrove hilang, hewan-hewan itu juga lama-lama akan hilang,” tukasnya.

Kurtubi berharap ada campur tangan pemerintah daerah untuk mencegah Lutung Jawa punah. Karena sebagai kelompok yang memiliki kepedulian, pihaknya tidak bisa berbuat banyak.

Camat Muaragembong, Lukman Hakim, membenarkan habitat Lutung Jawa semakin terancam. Terlebih saat ini belum ada lembaga yang peduli dan serius terhadap keberadaan Lutung Jawa di wilayahnya. ”Cuma bingung mau kemana koordinasinya. Cakupan wilayah kerjanya di Kabupaten Bekasi dimana,” katanya.

Keberadaan Lutung Jawa di Muaragembong, kata dia, menjadi potensi wisata alam jika dikembangkan. Karena keberadaan hewan berbulu hitam lebat tersebut bisa menunjang obyek wisata Pantai Beting. ”Kalau diurus bisa seperti Pulau Komodo di NTT yang mendunia,” tutupnya.
(thm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3984 seconds (0.1#10.140)