Pembenahan Kontur Bergelombang di Tol Japek Elevated II Dikebut
A
A
A
BEKASI - Untuk memastikan kesempurnaan pengoperasian ruas Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek atau Japek Elevated II pada 20 Desember mendatang, PT Jasa Marga (Persero) terus mengebut pembenahan kekurangan dari infrastruktur tol tersebut. Sebab, di beberapa titik masih dirasakan belum memberikan kenyamanan bagi pengguna tol.
Saat ini, di setiap 180 meter terdapat sambungan jalan yang menimbulkan kontur bergelombang. Kontraktor sedang menyempurnakan penyambungan dua sisi jembatan (expansion joint/siar muai) agar laju kendaraan terasa nyaman dilalui oleh masyarakat yang ingin menuju Jawa Barat dan Jawa Tengah. (Baca juga: Tol Japek Elevated II Layak Dilewati, Bisa Dilintasi saat Mudik Nataru)
Pimpinan Proyek Tol Jakarta-Cikampek II (Elevated), Suchandra Hutabarat, mengatakan, pihaknya sedang mengupayakan penyempurnaan expansion joint sebelum tol dibuka secara fungsional pada pekan depan. "Kami ingin saat dilintasi nantinya sempurna dan nyaman dilewati masyarakat," ujarnya, Selasa (10/12/2019).
Suchandra menjelaskan, expansion joint atau siar muai adalah bahan yang dipasang di antara sambungan yang terdapat di badan jembatan. Sambungan ini berfungsi untuk mengakomodasi gerakan yang terjadi saat dilintasi kendaraan."Selasa malam sudah selesai dilakukan penyempurnaan expansion joint," jelasnya.
Sambungan yang dilakukan penyempurnaan tersebut jumlahnya tidak mencapai ratusan, hanya sekitar puluhan titik. Meski demikian, Suchandra kembali memastikan panjang tol sekitar 36,4 kilometer itu sudah nyaman dilewati saat difungsikan.
Kepastian itu juga ditemukan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat meninjau langsung kesiapan pengoperasian Tol Layang Jakarta-Cikampek. Saat meninjau, Budi hanya menemukan expansion joint yang dirasa tidak membuat nyaman pengguna tol nantinya.
Atas atensi tersebut, Budi meminta operator jalan tol melakukan perbaikan terkait aspek kenyamanan bagi pengguna tol. Selain dilengkapi dengan tilang elektronik, Tol Layang Jakarta-Cikampek II ini juga dijaga Kepolisian, dimana disiagakan per 4 kilometer, agar masyarakat nyaman nantinya.
Aparat mengawasi badan jalan dan melakukan penegakan hukum bagi pelanggar dengan penerapan tilang elektronik. Dengan difungsionalkan tol ini diharapkan dapat mengurangi kemacetan di Tol Jakarta-Cikampek eksisting saat arus mudik Natal 2019 dan Tahun Baru 2020. (Baca juga: Tol Layang Cikampek Dibuka 20 Desember, Kecepatan Dibatasi)
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Danang Parikesit, mengatakan, selama beberapa hari ini akan terus dilakukan pemantauan guna memenuhi uji laik fungsi (ULF)."Harapan kita bisa terbitkan SLO (sertifikat laik operasi) beberapa hari ke depan. Jadi, peresmian setelah itu seharusnya," katanya.
Namun, Danang memastikan bahwa ruas tol dengan panjang sekitar 36,4 kilometer ini sudah bisa dilalui pada 20 Desember 2019 atau tepat sebelum musim liburan Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 (Nataru). Teerkait dengan tarif akan ditentukan sekitar sebulan setelah peresmian.
"Kalau tarif masih ada waktu 1 bulan dari sekarang. Jadi, dipastikan hingga akhir tahun, walaupun telah beroperasi, masih gratis," ungkapnya.
Saat ini, di setiap 180 meter terdapat sambungan jalan yang menimbulkan kontur bergelombang. Kontraktor sedang menyempurnakan penyambungan dua sisi jembatan (expansion joint/siar muai) agar laju kendaraan terasa nyaman dilalui oleh masyarakat yang ingin menuju Jawa Barat dan Jawa Tengah. (Baca juga: Tol Japek Elevated II Layak Dilewati, Bisa Dilintasi saat Mudik Nataru)
Pimpinan Proyek Tol Jakarta-Cikampek II (Elevated), Suchandra Hutabarat, mengatakan, pihaknya sedang mengupayakan penyempurnaan expansion joint sebelum tol dibuka secara fungsional pada pekan depan. "Kami ingin saat dilintasi nantinya sempurna dan nyaman dilewati masyarakat," ujarnya, Selasa (10/12/2019).
Suchandra menjelaskan, expansion joint atau siar muai adalah bahan yang dipasang di antara sambungan yang terdapat di badan jembatan. Sambungan ini berfungsi untuk mengakomodasi gerakan yang terjadi saat dilintasi kendaraan."Selasa malam sudah selesai dilakukan penyempurnaan expansion joint," jelasnya.
Sambungan yang dilakukan penyempurnaan tersebut jumlahnya tidak mencapai ratusan, hanya sekitar puluhan titik. Meski demikian, Suchandra kembali memastikan panjang tol sekitar 36,4 kilometer itu sudah nyaman dilewati saat difungsikan.
Kepastian itu juga ditemukan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat meninjau langsung kesiapan pengoperasian Tol Layang Jakarta-Cikampek. Saat meninjau, Budi hanya menemukan expansion joint yang dirasa tidak membuat nyaman pengguna tol nantinya.
Atas atensi tersebut, Budi meminta operator jalan tol melakukan perbaikan terkait aspek kenyamanan bagi pengguna tol. Selain dilengkapi dengan tilang elektronik, Tol Layang Jakarta-Cikampek II ini juga dijaga Kepolisian, dimana disiagakan per 4 kilometer, agar masyarakat nyaman nantinya.
Aparat mengawasi badan jalan dan melakukan penegakan hukum bagi pelanggar dengan penerapan tilang elektronik. Dengan difungsionalkan tol ini diharapkan dapat mengurangi kemacetan di Tol Jakarta-Cikampek eksisting saat arus mudik Natal 2019 dan Tahun Baru 2020. (Baca juga: Tol Layang Cikampek Dibuka 20 Desember, Kecepatan Dibatasi)
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Danang Parikesit, mengatakan, selama beberapa hari ini akan terus dilakukan pemantauan guna memenuhi uji laik fungsi (ULF)."Harapan kita bisa terbitkan SLO (sertifikat laik operasi) beberapa hari ke depan. Jadi, peresmian setelah itu seharusnya," katanya.
Namun, Danang memastikan bahwa ruas tol dengan panjang sekitar 36,4 kilometer ini sudah bisa dilalui pada 20 Desember 2019 atau tepat sebelum musim liburan Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 (Nataru). Teerkait dengan tarif akan ditentukan sekitar sebulan setelah peresmian.
"Kalau tarif masih ada waktu 1 bulan dari sekarang. Jadi, dipastikan hingga akhir tahun, walaupun telah beroperasi, masih gratis," ungkapnya.
(thm)