Puluhan Anggota Ormas di Bekasi Mengamuk, Empat Orang Luka-luka
A
A
A
BEKASI - Puluhan anggota organisasi massa (ormas) mengamuk dengan menyerang warga di Desa Pantai Harapan Jaya, Kecamatan Muaragembong, Kabupaten Bekasi. Mereka merusak sebuah mobil dan melukai empat orang.
Kepala Sub Bagian (Kasubbag) Humas Polres Metro Bekasi, AKP Sunardi, mengatakan, kejadian tersebut berlangsung Kamis (7/11) malam di sekitar Sumur PDM-14 Pertamina. Kejadiaan itu bermula ketika para korban tengah melakukan pengamanan di lokasi kejadian.
Para korban tiba-tiba diserang secara brutal oleh sekelompok orang yang berjumlah sekitar 50 orang. Tanpa diketahui maksud kedatangannya, tiba-tiba langsung melakukan tindakan pemukulan kepada korban Andi, Abdullah, dan Rustam yang tengah mengamankan area Sumur PDM-14.
"Kedatangan kelompok ormas ini secara bergerombol. Tiba-tiba ketika bertemu dengan korban Andi dan rekan-rekannya, langsung melakukan pemukulan," ujar Sunardi, Jumat (8/11). (Baca juga: Antisipasi Bentrok Ormas, Polisi Giatkan Patroli di Lokasi Rawan)
Saat terjadi pertikaian, satu korban lainnya bernama Nisin, ikut menjadi sasaran amukan anggota ormas tersebut. Bahkan Nisin yang membawa mobil Toyota Avanza bernopol B 1139 UZS warna hitam, jadi sasaran.
Hingga saat ini, pihak kepolisian belum mengetahui motif penyerangan kepada korban Andi dan rekan-rekannya itu. Namun, pihaknya sudah melakukan penyelidikan untuk memburu kasus tersebut. ( Baca juga: Saling Serang Pakai Golok, Dua Kelompok Ormas Bentrok di Pamulang )
Sebelumnya, video permintaan ormas untuk mengelola parkir di seluruh minimarket di Kota Bekasi, ramai di media sosial. Dalam video berdurasi 7 menit itu ormas meminta pihak pengelola memberikan pengelolaannya kepada mereka.
Bukan itu saja, video yang diunggah pada saat unjuk rasa pada 23 Oktober 2019 di depan Pom Bensin Rawalumbu Kota Bekasi. Hal itu terkesan mendesak pihak pengelola untuk bisa bekerjasama menarik parkir di tiap-tiap minimarket.
Kepala Sub Bagian (Kasubbag) Humas Polres Metro Bekasi, AKP Sunardi, mengatakan, kejadian tersebut berlangsung Kamis (7/11) malam di sekitar Sumur PDM-14 Pertamina. Kejadiaan itu bermula ketika para korban tengah melakukan pengamanan di lokasi kejadian.
Para korban tiba-tiba diserang secara brutal oleh sekelompok orang yang berjumlah sekitar 50 orang. Tanpa diketahui maksud kedatangannya, tiba-tiba langsung melakukan tindakan pemukulan kepada korban Andi, Abdullah, dan Rustam yang tengah mengamankan area Sumur PDM-14.
"Kedatangan kelompok ormas ini secara bergerombol. Tiba-tiba ketika bertemu dengan korban Andi dan rekan-rekannya, langsung melakukan pemukulan," ujar Sunardi, Jumat (8/11). (Baca juga: Antisipasi Bentrok Ormas, Polisi Giatkan Patroli di Lokasi Rawan)
Saat terjadi pertikaian, satu korban lainnya bernama Nisin, ikut menjadi sasaran amukan anggota ormas tersebut. Bahkan Nisin yang membawa mobil Toyota Avanza bernopol B 1139 UZS warna hitam, jadi sasaran.
Hingga saat ini, pihak kepolisian belum mengetahui motif penyerangan kepada korban Andi dan rekan-rekannya itu. Namun, pihaknya sudah melakukan penyelidikan untuk memburu kasus tersebut. ( Baca juga: Saling Serang Pakai Golok, Dua Kelompok Ormas Bentrok di Pamulang )
Sebelumnya, video permintaan ormas untuk mengelola parkir di seluruh minimarket di Kota Bekasi, ramai di media sosial. Dalam video berdurasi 7 menit itu ormas meminta pihak pengelola memberikan pengelolaannya kepada mereka.
Bukan itu saja, video yang diunggah pada saat unjuk rasa pada 23 Oktober 2019 di depan Pom Bensin Rawalumbu Kota Bekasi. Hal itu terkesan mendesak pihak pengelola untuk bisa bekerjasama menarik parkir di tiap-tiap minimarket.
(thm)