Ini Dugaan Penyebab Bentrok Dua Kelompok Massa di Jembatan Bongkaran
A
A
A
JAKARTA - Bentrok antara dua kelompok massa di Jembatan Bongkaran, Tanah Abang, Jakarta Pusat, diduga karena persoalan lapak dagangan. Dalam bentrokan yang terjadi pada Jumat (25/10/2019) sore tadi, salah satu orang terluka akibat sabetan senjata tajam.
Kabid Organisasi Ikatan Keluarga Besar Tenabang (IKBT) Aden Heri Sumantri yang juga warga sekitar lokasi bentrok di Jembatan Bongkaran mengatakan, persitiwa tersebut diduga berlatarbelakang gesekan antarormas dengan pengelola Pasar Tasik.
"Ya itu dari salah satu ormas dengan pengelola Pasar Tasik," ujar Aden saat dihubungi SINDOnews, Jumat (25/10/2019).(Baca: Bentrokan Dua Kelompok Massa Pecah di Jembatan Bongkaran Tanah Abang)
Menurut Aden, yang menjadi pemicu kedua belah pihak yakni soal lapak dagangan. " Penyebabnya sih ya itu urusan tempat dagang. Urusan perut juga kan," tambahnya.
Aden menegaskan, IKBT menarik diri dari konflik kedua belah pihak. Dia menyarankan agar setiap permasalahan yang ada dimusyawarahkan secara baik-baik.
"IKBT menarik diri dari konflik mereka ya. Kita sudah sarankan lebih baik dibicarakan saja. Kalau mau musyawarah itu kan harus dengan kepala dingin situasi kondusif. Apalagi bicara urusan mata pencaharian kan," ucapnya.
Kabid Organisasi Ikatan Keluarga Besar Tenabang (IKBT) Aden Heri Sumantri yang juga warga sekitar lokasi bentrok di Jembatan Bongkaran mengatakan, persitiwa tersebut diduga berlatarbelakang gesekan antarormas dengan pengelola Pasar Tasik.
"Ya itu dari salah satu ormas dengan pengelola Pasar Tasik," ujar Aden saat dihubungi SINDOnews, Jumat (25/10/2019).(Baca: Bentrokan Dua Kelompok Massa Pecah di Jembatan Bongkaran Tanah Abang)
Menurut Aden, yang menjadi pemicu kedua belah pihak yakni soal lapak dagangan. " Penyebabnya sih ya itu urusan tempat dagang. Urusan perut juga kan," tambahnya.
Aden menegaskan, IKBT menarik diri dari konflik kedua belah pihak. Dia menyarankan agar setiap permasalahan yang ada dimusyawarahkan secara baik-baik.
"IKBT menarik diri dari konflik mereka ya. Kita sudah sarankan lebih baik dibicarakan saja. Kalau mau musyawarah itu kan harus dengan kepala dingin situasi kondusif. Apalagi bicara urusan mata pencaharian kan," ucapnya.
(whb)