Jelang Pelantikan Presiden-Wakil Presiden, Polisi Pertebal Keamanan
A
A
A
JAKARTA - Polisi bakal menyiapkan rekayasa arus lalu lintas saat pelantikan Presiden dan Wakil Presiden periode 2019-2024 yang bakal dilakukan pada Minggu 20 Oktober 2019 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta. Tak hanya itu, sejumlah jalan juga akan ditutup secara situasional.
Kasubdit Bin Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya, AKBP M Nasir mengatakan, rekayasa dan penutupan jalan hanya dilakukan jika ada potensi terjadinya aksi demo di kawasan Jakarta. Maka itu, rekayasa dan penutupan arus lalu lintas itu sifatnya situasional.
"Rekayasa lalin (lalu lintas) situasional saja, artinya melihat situasi di lapangan, bila tidak ada giat, (ruas jalan) dibuka umum seperti biasa," tuturnya saat dikonfirmasi, Senin (14/10/2019).
Dia menambabkan, polisi pun bakal ditempatkan di sejumlah titik jalanan di Ibu Kota, khususnya di kawasan lokasi pelantikan Presiden dan Wakil Presiden. Sejauh ini, polisi pun belum bisa memastikan apakah bakal ada atau tidaknya aksi demo saat pelantikan nanti.
"Untuk personel kita pertebal, misalkan biasanya 1.500 jadi 3.000 personel (lalu lintas)," ujarnya.
Kasubdit Bin Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya, AKBP M Nasir mengatakan, rekayasa dan penutupan jalan hanya dilakukan jika ada potensi terjadinya aksi demo di kawasan Jakarta. Maka itu, rekayasa dan penutupan arus lalu lintas itu sifatnya situasional.
"Rekayasa lalin (lalu lintas) situasional saja, artinya melihat situasi di lapangan, bila tidak ada giat, (ruas jalan) dibuka umum seperti biasa," tuturnya saat dikonfirmasi, Senin (14/10/2019).
Dia menambabkan, polisi pun bakal ditempatkan di sejumlah titik jalanan di Ibu Kota, khususnya di kawasan lokasi pelantikan Presiden dan Wakil Presiden. Sejauh ini, polisi pun belum bisa memastikan apakah bakal ada atau tidaknya aksi demo saat pelantikan nanti.
"Untuk personel kita pertebal, misalkan biasanya 1.500 jadi 3.000 personel (lalu lintas)," ujarnya.
(mhd)