Pilkada Kota Depok Diprediksi hanya Memunculkan Dua Pasangan Calon

Kamis, 03 Oktober 2019 - 21:04 WIB
Pilkada Kota Depok Diprediksi hanya Memunculkan Dua Pasangan Calon
Pilkada Kota Depok Diprediksi hanya Memunculkan Dua Pasangan Calon
A A A
DEPOK - Menjelang Pemilihan Wali Kota Depok 2020, suasana politik di Kota Depok mulai saling ukur kekuatan. Diprediksi Pilkada Kota Depok 2020 hanya akan diikuti dua pasangan calon wali kota dan wakil wali kota.

"Saya yakin akan mengerucut hanya ada dua calon. Salah satunya Pak Idris sebagai petahana. Saya pikir semua pihak sedang meningkatkan nilai jual saja," kata Ketua Jaringan Relawan Idris (JARI), Muhammad Riza Pahlevi kepada wartawan, Kamis (3/10/2019).

Di tengah dinamika yang terjadi, Riza mengaku akan konsisten mendorong satu nama saja yaitu Idris. Sedangkan perihal wakilnya nanti ditentukan oleh Idris sendiri.

Ia mengungkapkan, konsolidasi JARI sendiri sudah lebih mengakar, karena sudah terbentuk di tujuh kecamatan yang ada di Depok, yakni Pancoranmas, Sawangan, Bojongsari, Sukmajaya, Tapos, Cimanggis, dan Cipayung.

"Sisanya sebenarnya sudah ada bayangan, hanya tinggal deklarasi saja. Nanti, ada momen untuk deklarasi serentak," katanya.

Untuk jaringan JARI sendiri, pihaknya terus mengejar jaringan hingga ke level pengurus lingkungan di tingkat RW. Pihaknya pun sudah mempersiapkan untuk perang di udara, seperti di media dan medsos.

"Itu yang sedang kita mainkan. Hal ini, dilandasi dari survei internal terkait kepuasan kinerja pemerintahan masih dikisaran 60-70 persen. Artinya, layak untuk dilanjutkan," tambahnya.

Sementara itu, DPD Partai Golkar Depok
akan memantau kekuatan tiap calon yang bakal berlaga. Kandidat yang bakal diusung Golkar diminta untuk meningkatkan popularitas serta elektabilitasnya.

"Kami juga diminta untuk meningkatkan popularitas serta elektabilitas calon dari Partai Golkar," kata Ketua DPD Partai Golkar Kota Depok, Farabi El Fouz.

Golkar sendiri sudah jelas bahwa akan mengusung dirinya sebagai kandidat calon Wali kota Depok. Hal ini, kata Farabi, berdasarkan Musyawarah Daerah (Musda) yang merupakan keputusan tertinggi di tingkat kabupaten/kota.

"Selanjutnya pleno juga sudah menguatkan, tapi kami juga gerilya untuk meningkatkan popularitas dan elektabilitas serta membaca peta koalisi," paparnya. Farabi menambahkan, koalisi memang sidang dibangun dengan baik, sambil membaca peta pasangan yang akan muncul.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4358 seconds (0.1#10.140)