Hampir Rampung, Besok Jasa Marga Lakukan Uji Beban Tol Japek Elevated II
A
A
A
BEKASI - PT Jasa Marga Jalan Layang Cikampek (JJC) memastikan pengerjaan Jalan Tol Jakarta-Cikampek II (Elevated) sudah mencapai 96,5 persen. Rencananya, besok tol Japek Elevated II akan melakukan uji beban sebelum melakukan uji coba fungsi.
Direktur Utama PT Jasa Marga Jalan Layang Cikampek (JJC) selaku pengelola Jalan Tol Jakarta-Cikampek II (Elevated) Djoko Dwijono mengatakan jika progres pengerjaan proyek ini sudah mencapai 96,5 persen.
"Nanti akan ada uji beban dan uji layak fungsi yang akan kami rekomendasikan dulu kepada Kementerian Perhubungan," katanya kepada wartawan saat mengecek kesiapan tol elevated, Minggu (22/9/2019).
Menurutnya, proyek krusial yang selama ini dalam kondisi kritis sudah dapat teratasi seperti halnya pengerjaan kontruksi Steel Box Girder (SBG) di Km 17, Bekasi Timur, Kota Bekasi. Jumlah SBG dari jalan tol layang sepanjang 36,40 Km sudah berhasil dinaikan lebih dari 2.500 unit dengan dimensi yang berbeda-beda.
Dengan selesainya pengangkatan SBG juga menandakan penyelesaian konstruksi masih sesuai dengan target, yaitu pada akhir September 2019.
"Selesai proyek jalan tol layang yang menurut saya terpanjang di Indonesia ini pada akhir bulan September atau pada bulan Oktober 2019, dan bisa di uji coba pada November," ujarnya.
Rencananya, kata dia, uji beban akan di laksanakan pada tanggal 23 September 2019, ada 16 truk masing-masing mempunyai berat 40 ton, bertahap kita lakukan uji layak operasi.
"Insyaallah semua selesai Oktober dan optimis November akhir atau Desember bisa di operasikan," jelasnya.
Direktur Utama PT Jasa Marga Jalan Layang Cikampek (JJC) selaku pengelola Jalan Tol Jakarta-Cikampek II (Elevated) Djoko Dwijono mengatakan jika progres pengerjaan proyek ini sudah mencapai 96,5 persen.
"Nanti akan ada uji beban dan uji layak fungsi yang akan kami rekomendasikan dulu kepada Kementerian Perhubungan," katanya kepada wartawan saat mengecek kesiapan tol elevated, Minggu (22/9/2019).
Menurutnya, proyek krusial yang selama ini dalam kondisi kritis sudah dapat teratasi seperti halnya pengerjaan kontruksi Steel Box Girder (SBG) di Km 17, Bekasi Timur, Kota Bekasi. Jumlah SBG dari jalan tol layang sepanjang 36,40 Km sudah berhasil dinaikan lebih dari 2.500 unit dengan dimensi yang berbeda-beda.
Dengan selesainya pengangkatan SBG juga menandakan penyelesaian konstruksi masih sesuai dengan target, yaitu pada akhir September 2019.
"Selesai proyek jalan tol layang yang menurut saya terpanjang di Indonesia ini pada akhir bulan September atau pada bulan Oktober 2019, dan bisa di uji coba pada November," ujarnya.
Rencananya, kata dia, uji beban akan di laksanakan pada tanggal 23 September 2019, ada 16 truk masing-masing mempunyai berat 40 ton, bertahap kita lakukan uji layak operasi.
"Insyaallah semua selesai Oktober dan optimis November akhir atau Desember bisa di operasikan," jelasnya.
(ysw)