DPRD Tangsel Soroti Masalah Bau Sampah di TPA Cipeucang
A
A
A
TANGERANG SELATAN - Pengelolaan sampah di TPA Cipeucang, Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Banten, masih menjadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan.
Tidak hanya dikeluhkan oleh masyarakat sekitar, karena menimbulkan bau yang menyengat. Sampah di TPA Cipeucang juga dikeluhkan anggota DPRD Kota Tangsel yang ngantor, di Jalan Raya Serpong, Setu.
Aroma sampah yang menyengat, membuat anggota dewan tidak betah berlama-lama di kantor. Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel pun diminta menyelesaikan PR tersebut.
Keluhan itu disampaikan langsung Ketua Komisi II DPRD Tangsel asal Partai Gerindra Ahmad Syawqi. Menurutnya, polusi udara yang ditimbulkan oleh TPA Cipeucang banyak mendapat keluhan dari masyarakat.
"Pengelolaan sampah masih jadi problem serius Pemkot Tangsel, khususnya dinas yang terkait dalam penanganan sampah belum bisa menyelesaikannya," kata Syawqi, kepada wartawan, Selasa (30/7/2019).
Jika persoalan bau menyengat itu tidak segera diatasi, maka akan berakibat sangat buruk bagi kesehatan masyarakat. Saat musim hujan, bau menyengat semakin luas.
"Polusi yang diakibatkan bau yang timbul, belum bisa dijawab oleh Pemkot Tangsel. Beberapa bulan ke depan, akan tiba musim hujan yang berakibat pada meluasnya penyebaran polusi bau sampah," ungkapnya. ( Baca: Sampah TPA Cipeucang Longsor, Sungai Cisadane Tercemar )
Bahkan, bau itu akan tercium hingga gedung DPRD Tangsel. Hal ini sangat mengganggu masyarakat sekitar dan juga kinerja anggota dewan dalam melangsungkan rapat-rapat.
"Kami memprediksi baunya bisa sampai ke gedung ini. Ini adalah permasalahan serius yang harus segera penanganannya, dan kami mendorong terbentuknya pansus untuk mengatasi masalah ini," sambungnya.
Tidak hanya dikeluhkan oleh masyarakat sekitar, karena menimbulkan bau yang menyengat. Sampah di TPA Cipeucang juga dikeluhkan anggota DPRD Kota Tangsel yang ngantor, di Jalan Raya Serpong, Setu.
Aroma sampah yang menyengat, membuat anggota dewan tidak betah berlama-lama di kantor. Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel pun diminta menyelesaikan PR tersebut.
Keluhan itu disampaikan langsung Ketua Komisi II DPRD Tangsel asal Partai Gerindra Ahmad Syawqi. Menurutnya, polusi udara yang ditimbulkan oleh TPA Cipeucang banyak mendapat keluhan dari masyarakat.
"Pengelolaan sampah masih jadi problem serius Pemkot Tangsel, khususnya dinas yang terkait dalam penanganan sampah belum bisa menyelesaikannya," kata Syawqi, kepada wartawan, Selasa (30/7/2019).
Jika persoalan bau menyengat itu tidak segera diatasi, maka akan berakibat sangat buruk bagi kesehatan masyarakat. Saat musim hujan, bau menyengat semakin luas.
"Polusi yang diakibatkan bau yang timbul, belum bisa dijawab oleh Pemkot Tangsel. Beberapa bulan ke depan, akan tiba musim hujan yang berakibat pada meluasnya penyebaran polusi bau sampah," ungkapnya. ( Baca: Sampah TPA Cipeucang Longsor, Sungai Cisadane Tercemar )
Bahkan, bau itu akan tercium hingga gedung DPRD Tangsel. Hal ini sangat mengganggu masyarakat sekitar dan juga kinerja anggota dewan dalam melangsungkan rapat-rapat.
"Kami memprediksi baunya bisa sampai ke gedung ini. Ini adalah permasalahan serius yang harus segera penanganannya, dan kami mendorong terbentuknya pansus untuk mengatasi masalah ini," sambungnya.
(ysw)