Lambatnya Pemilihan Wagub DKI Diduga karena Negosiasi Kurang Mulus
A
A
A
JAKARTA - Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago menilai lambatnya pemilihan Wagub DKI karena belum mulusnya negosiasi yang dilakukan PKS dengan dengan dewan lintas parpol. Padahal, sudah 11 bulan kursi nomor dua di Pemprov DKI kosong, setelah Sandiaga Uno mengundurkan diri.
Pangi merasa ada kejanggalan dalam proses pemilihan Wagub DKI. Semenjak ditinggal Sandiaga Uno, hingga kini posisi Wagub DKI belum juga terisi."Jika dilihat kan terlalu lama sudah 11 bulan semenjak Sandiaga mengundurkan diri, masuk akal juga kalau ada kecurigaan itu," ungkap Pangi saat dihubungi SINDOnews, Rabu (17/7/2019).
Di dalam proses pemilihan pun, lanjut Pangi, dihembuskan beragam isu tak sedap mulai dari jumlah anggota dewan yang sulit hadir untuk kuorum, kedua cawagub dari PKS dianggap tidak kredibel hingga terbaru ada tuduhan politik uang.
Pangi menyarankan agar kedua partai pengusung bisa segera melakukan lobi dan negosiasi khususnya PKS."Padahal sudah jelas, wagub itu jatah PKS. Ada kemungkinan tersendatnya proses ini karena tersandera oleh elitenya Gerindra karena negosiasi mungkin belum mulus, atau memang gagalnya komunikasi dan lobi-lobi yang dilakukan PKS kepada anggota dewan lintas parpol," ucapnya.
Pangi merasa ada kejanggalan dalam proses pemilihan Wagub DKI. Semenjak ditinggal Sandiaga Uno, hingga kini posisi Wagub DKI belum juga terisi."Jika dilihat kan terlalu lama sudah 11 bulan semenjak Sandiaga mengundurkan diri, masuk akal juga kalau ada kecurigaan itu," ungkap Pangi saat dihubungi SINDOnews, Rabu (17/7/2019).
Di dalam proses pemilihan pun, lanjut Pangi, dihembuskan beragam isu tak sedap mulai dari jumlah anggota dewan yang sulit hadir untuk kuorum, kedua cawagub dari PKS dianggap tidak kredibel hingga terbaru ada tuduhan politik uang.
Pangi menyarankan agar kedua partai pengusung bisa segera melakukan lobi dan negosiasi khususnya PKS."Padahal sudah jelas, wagub itu jatah PKS. Ada kemungkinan tersendatnya proses ini karena tersandera oleh elitenya Gerindra karena negosiasi mungkin belum mulus, atau memang gagalnya komunikasi dan lobi-lobi yang dilakukan PKS kepada anggota dewan lintas parpol," ucapnya.
(whb)