Rehab dan Bangun Gedung Sekolah, Pemkab Bekasi Alokasikan Rp249 Miliar
A
A
A
BEKASI - Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Bekasi segera melakukan penataan ratusan infrastruktur pendidikan di wilayahnya dalam waktu dekat ini. Sebab, pemerintah sudah mengalokasikan anggaran pendidikan ditahun ini sebesar Rp249,9 miliar dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2019.
Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Bekasi, Iman Nugraha mengatakan, untuk alokasi anggaran infrastruktur pendidikan di fokuskan untuk ratusan sekolah yang membutuhkan ruang kelas baru (RKB), unit sekolah baru (USB) dan renovasi total sekolah yang tersebar di Bekasi.
”Dalam pendataan kami terdapat ribuan sekolah yang membutuhkan sarana dan prasarana tersebut,” katanya kepada wartawan, Minggu (14/7/2019).
Menurutnya, untuk perbaikan dan penambahan sarana dilakukan secara bertahap dengan anggaran tahun ini dan depan, karena jumlah sekolah yang membutuhkan perbaikan mencapai ratusan sekolah.
Iman menjelaskan, anggaran sebesar itu diperuntukkan pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) sebesar Rp86,2 miliar untuk 194 ruang, pembangunan USB sebesar Rp30 miliar untuk dua unit, renovasi total gedung pendidikan sebesar Rp127,9 miliar untuk 298 ruang, pengawasan gedung pendidikan Rp4,3 miliar sebanyak 97 dokumen.
Kemudian pembangunan penunjang gedung pendidikan Rp1,5 miliar untuk tiga unit. Kata dia, pembangunan penunjang itu seperti sarana olahraga indoor di SMPN 1 Cikarang Selatan, pembangunan perpustakaan di SDN Wanasari 15 dan SDN Sertajaya 04. ”Perbaikan dan penataan sudah berjalan, dan ada juga yang masih lelang,” ungkapnya.
Kasi Analis Bangunan Gedung dan Pemukiman pada Dinas PUPR Kabupaten Bekasi, Pranoto menambahkan, seluruh program sarana prasarana pendidikan tersebut, saat ini sudah ada yang dalam proses lelang. Bahkan beberapa di antaranya sudah berjalan. ”Yang sudah dilaksanakan progresnya mencapai 30 persen,” katanya singkat. (Baca Juga: 11.520 Ruang Kelas SD-SMP di Kabupaten Bekasi Dalam Kondisi Rusak)
Berdasarkan catatan Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi hingga 2018 lalu, dari 9.686 ruang kelas yang rusak terbagi untuk SMP sebanyak 5.708 ruang kelas. Dan untuk kerusakan tingkat SD sebanyak 3.978. Seluruh data kerusakan itu kini masih dalam perumusan perbaikan dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang setempat.
Sementara untuk kerusakan bangunan SMP, dari 5.708 ruang kelas, diantaranya rusak sedang 534, dan rusak berat sebanyak 481 kelas. Sisanya 4,693 rusak ringan. Dan untuk kerusakan SD sebanyak 3.978 ruang kelas, terbagi rusak sedang 457 ruang, dan rusak berat sekitar 362 kelas. Sisanya 2497 rusak ringan.
Sementara ruang kelas dalam kondisi baik dan layak sebanyak 3198 kelas. Kondisi ruang kelas yang rusak tersebut akibat banyak faktor, mulai dari sekolah tersebut sudah dalam kondisi tua, juga karena kebanyakan sekolahyang belum diperbaiki sejak berdiri tahun 1980 lalu dan sebagian tergerus akibat diterjang banjir.
Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Bekasi, Iman Nugraha mengatakan, untuk alokasi anggaran infrastruktur pendidikan di fokuskan untuk ratusan sekolah yang membutuhkan ruang kelas baru (RKB), unit sekolah baru (USB) dan renovasi total sekolah yang tersebar di Bekasi.
”Dalam pendataan kami terdapat ribuan sekolah yang membutuhkan sarana dan prasarana tersebut,” katanya kepada wartawan, Minggu (14/7/2019).
Menurutnya, untuk perbaikan dan penambahan sarana dilakukan secara bertahap dengan anggaran tahun ini dan depan, karena jumlah sekolah yang membutuhkan perbaikan mencapai ratusan sekolah.
Iman menjelaskan, anggaran sebesar itu diperuntukkan pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) sebesar Rp86,2 miliar untuk 194 ruang, pembangunan USB sebesar Rp30 miliar untuk dua unit, renovasi total gedung pendidikan sebesar Rp127,9 miliar untuk 298 ruang, pengawasan gedung pendidikan Rp4,3 miliar sebanyak 97 dokumen.
Kemudian pembangunan penunjang gedung pendidikan Rp1,5 miliar untuk tiga unit. Kata dia, pembangunan penunjang itu seperti sarana olahraga indoor di SMPN 1 Cikarang Selatan, pembangunan perpustakaan di SDN Wanasari 15 dan SDN Sertajaya 04. ”Perbaikan dan penataan sudah berjalan, dan ada juga yang masih lelang,” ungkapnya.
Kasi Analis Bangunan Gedung dan Pemukiman pada Dinas PUPR Kabupaten Bekasi, Pranoto menambahkan, seluruh program sarana prasarana pendidikan tersebut, saat ini sudah ada yang dalam proses lelang. Bahkan beberapa di antaranya sudah berjalan. ”Yang sudah dilaksanakan progresnya mencapai 30 persen,” katanya singkat. (Baca Juga: 11.520 Ruang Kelas SD-SMP di Kabupaten Bekasi Dalam Kondisi Rusak)
Berdasarkan catatan Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi hingga 2018 lalu, dari 9.686 ruang kelas yang rusak terbagi untuk SMP sebanyak 5.708 ruang kelas. Dan untuk kerusakan tingkat SD sebanyak 3.978. Seluruh data kerusakan itu kini masih dalam perumusan perbaikan dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang setempat.
Sementara untuk kerusakan bangunan SMP, dari 5.708 ruang kelas, diantaranya rusak sedang 534, dan rusak berat sebanyak 481 kelas. Sisanya 4,693 rusak ringan. Dan untuk kerusakan SD sebanyak 3.978 ruang kelas, terbagi rusak sedang 457 ruang, dan rusak berat sekitar 362 kelas. Sisanya 2497 rusak ringan.
Sementara ruang kelas dalam kondisi baik dan layak sebanyak 3198 kelas. Kondisi ruang kelas yang rusak tersebut akibat banyak faktor, mulai dari sekolah tersebut sudah dalam kondisi tua, juga karena kebanyakan sekolahyang belum diperbaiki sejak berdiri tahun 1980 lalu dan sebagian tergerus akibat diterjang banjir.
(ysw)