Udara Buruk, DLH DKI Sarankan Kurangi Kegiatan di Luar Rumah

Jum'at, 12 Juli 2019 - 21:39 WIB
Udara Buruk, DLH DKI Sarankan Kurangi Kegiatan di Luar Rumah
Udara Buruk, DLH DKI Sarankan Kurangi Kegiatan di Luar Rumah
A A A
JAKARTA - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta mengingatkan kepada masyarakat agar waspada terkait kualitas udara yang kurang baik. Terlebih saat ini Jakarta masuk musim kemarau.

Kepala Seksi Penanggulangan Pencemaran Lingkungan, Dinas LH DKI Jakarta Agung Pujo Winarko menjelaskan, fenomema ini dengan nama unhealthy for sensitive.

"Namanya unhealty for sensitif group kan di level itu artinya, kondisinya dia terhadap orang yang rentang terhadap penyakit yang diikaitkan dengan polisi udara, bagi orang normal masih wajar, masih biasa," ujar Agung saat dihubungi, Jumat (12/7/2019).

Bila dilihat dari level Particulate Matter (PM), Agung menilai, wajar bila kualitas udara kini mengarah sedikit tercemar. Karena ada pengalihan musim dari penghujan ke kemarau.

"Bagi kami, kami lihat dari data pemantauan kami juga. PM 2,5 dari Januari sampai Juni, Juli kalau lihat tren dari baku mutu yang diterapkan oleh pemerintah pusat, musim penghujan bagus, tapi menjelang kemarau memang kondisi agak meningkat," tambahnya.

Dia mengingatkan, bagi warga yang rentan dan masih melanjutkan aktivitas di luar ruangan atau outdoor, penting bagi mereka membatasi aktivitas tersebut.

"Kemarin bagi orang normal biasa aja bagi bayi dan manula juga tidak ada masalah. Tapi ketika masuk ke musim kemarau dengan PM 2,5 yang meningkat harus diantisipasi aja bagi mereka yang sensitif," jelasnya.

Pembatasan aktivitas luar ruang bisa mengurangi dampak dari kualitas udara yang buruk. "Kalau untuk aktivitas diluar jangan terlalu banyak. Kalau dia sensitif, diketahui secara medis sensitif terhadap kualitas udara jelek, dia mengurangi kegiatan di luar rumah, membatasi," kata Agung.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8727 seconds (0.1#10.140)