Tinggal Klik, Peremajaan Bus Sedang Bakal Terealisasi

Rabu, 10 Juli 2019 - 22:44 WIB
Tinggal Klik, Peremajaan Bus Sedang Bakal Terealisasi
Tinggal Klik, Peremajaan Bus Sedang Bakal Terealisasi
A A A
JAKARTA - Proses peremajaan armada angkutan umum bus sedang seperti Metromini, Kopaja dan sebagainya sudah tayang di e-katalog DKI Jakarta. PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) tinggal melakukan klik untuk merealisasikan peremajaan tersebut.

Kepala Seksi Bidang Angkutan Darat Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Fajar Nughrahaini mengatakan, rupiah per kilometer bus sedang sudah ada di e-katalog Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP) setelah dilelang oleh Badan Pengadaan Barang dan Jasa (BPBJ) DKI Jakarta.

PT Transjakarta, kata Fajar, selaku pihak yang berwenang melakukan kontrak operasional dengan operator seharusnya bisa langsung meng-klik dan langsung bisa mengoperasikan bus sedang dalam waktu 30 hari ke depan. Sebab, pihak karoseri bus minimal mampu memproduksi bus sedang sebanyak 30 unit per bulan.

"Minggu kemarin katanya PT Transjakarta ada masalah di LKPP, jadi tidak bisa meng-klik," kata Fajar saat dihubungi, Rabu 10 Juli 2019.

Fajar menjelaskan, berbeda dengan rupiah per kilometer bus kecil yang harganya menghitung spesifikasi armada existing. Menurutnya harga rupiah per kilometer bus sedang itu sudah menghitung spesifikasi armada baru seperti yang sudah beredar di Jakarta bernama minitrans.

Artinya, lanjut Fajar, begitu PT Transjakarta meng-klik dan berkontrak dengan operator, armada yang dioperasikan itu pastinya baru. Menurutnya, operator tidak akan merugi lantaran nilai investasi dan pendapatan sudah dihitung dengan rupiah per kilometer tersebut.

"Besaran harga rupiah perkilometer tergantung jenis bus yang dipilih, apakah Hino, Mitsubishi, Mersi dan sebagainya. Jadi, bus sedang seperti Metromini, Kopaja dan sejenisnya yang sudah lawas semua tidak ada lagi setelah menyetujui masuk Jak Lingko," ungkapnya.

Moda transportasi massal Bus Rapid Transit (BRT) dan Non BRT di Jakarta nantinya akan terintegrasi dalam program Jak Lingko dibawah pengelolaan Transjakarta . Dimana indikatornya sampai sebaran jaringan orang berjalan paling jauh 500 meter harus ada angkutan umum. Hal itu juga merupakan Key Performance Indeks (KPI) yang harus dicapai.

Dalam rencana pengembangan kapasitas layanan sistem TransJakarta, kebutuhan 10.018 unit armada dengan rincian 2.140 unit bus besar, 1.518 unit bus sedang dan 6.360 bus kecil itu dimulai sejak 2018 dengan penambahan rute dan armada secara bertahap hingga 2021. Operator existing yang masih diluar TransJakarta akan terus dirangkul.

"Tahun ini Kita kasih kuota bus Kopaja 150, Metromini 100, Kopami 30, Dian Mitra 8, Koantas Bima 36 unit. Kami kasih waktu sampai akhir tahun untuk mereka menyiapkan armada hingga on the road," ungkap Kepala Bidang Angkutan Darat Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Masdes Aerofi.

Direktur Utama PT Transjakarta, Agung Wicaksono menuturkan bahwa saat ini pihaknya masih melakukan negosiasi harga dan membahas bersama Pemprov DKI untuk memastikan sesuai Good Governance.

"In progress. Harus dipastikan harganya layak, untuk menjamin kualitas dan menjaga efisiensi anggaran," tegasnya. (Baca Juga: Optimalisasi Jak Lingko, DKI Dorong Peremajaan Angkutan Umum
Sementara itu, Ketua Organda DKI Jakarta, Shafruhan Sinungan meminta Pemprov DKI Jakarta konsisten terhadap peningkatan layanan angkutan umum apabila memang ingin mewujudkan program Jak Lingko dalam tiga tahun kedepan dengan fokus merangkul operator existinf. Menurutnya, para operator existing sangat siap mengikuti program Jak Lingko untuk membantu pemerintah meningkatkan layanan angkutan umum.

Namum, apabila ada aturan yang tidak mendukung operator existing bergabung dalam Jak Lingko, operator existing tentunya sulit untuk membantu pemerintah bergabung dalam program Jak Lingko. "Kami sangat antusias mengikuti program Jak Lingko," pungkasnya.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0392 seconds (0.1#10.140)