Mahasiswa Tolak Masuk Kampus UI Depok Berbayar
A
A
A
DEPOK - Rencana pemberlakuan masuk berbayar di lingkungan kampus Universitas Indonesia (UI) dan Politeknik Negeri Jakarta (PNJ), Depok, ditentang mahasiswa. Kebijakan tersebut dianggap memberatkan mahasiswa yang setiap hari masuk ke lingkungan kampus untuk belajar.
Di sejumlah titik kampus sudah terpasang pintu dan palang parkir. Salah satunya di pintu belakang PNJ yang tembus ke Beji. Sebagai bentuk protes, mahasiswa pun memasang spanduk penolakan.
Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) PNJ, Iqbal Fauzan mengatakan, penerapan kebijakan tarif parkir oleh Direktorat Pengelolaan dan Pemeliharaan Fasilitas (DPPF ) sudah ada sejak 2018 lalu. "Sudah dari 2018 lalu, tapi belum direalisasikan. Nah ternyata direalisasikam di UI Salemba dulu, kalau di Salemba diterapkan tidak ada masalah. Tapi UI dan PNJ kan beda," kata Iqbal Jumat (5/7/2019)
Iqbal mengaku kaget dan kecolongan dengan adanya pintu dan plang yang sudah terpasang. "Ini sebenarnya kita (BEM UI dan BEM PNJ) kecolongan juga karena dibangunnya saat mahasiswa pada libur ya, jadi tidak ada yang tahu," ujarnya.
Mengenai infomasi dari DPPF UI, lanjut dia, tarif mobil seharga Rp4.000-6.000, kemudian motor dikenakan tarif Rp2000 satu jam pertama yang selanjutnya dikenakan tarif Rp1.000 hingga maksimal Rp4.000.
Iqbal dan seluruh mahasiswa keberatan dengan hal itu. Sebab di masing-masing fakultas pun mahasiswa sudah membayar parkir. "Jadi kita dua kali dong bayar parkirnya, di belakang PNJ bayar di fakultas juga bayar. Kalau memang alasannya untuk ketertiban, saya rasa tidak harus bayar parkir di depan juga, ini kayak kiasan untuk menghasilkan uang aja," paparnya.
Iqbal menuturkan, akan melakukan negosiasi ke Direktorat PNJ untuk menghapuskan adanya tarif parkir itu. BEM PNJ pun akan lakukan petisi penolakan pembayaran parkir di belakang PNJ melalui online. "Kita akan bicara dengan direktorat masalah keluhan mahasiswa ini," ucapnya.
Di sejumlah titik kampus sudah terpasang pintu dan palang parkir. Salah satunya di pintu belakang PNJ yang tembus ke Beji. Sebagai bentuk protes, mahasiswa pun memasang spanduk penolakan.
Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) PNJ, Iqbal Fauzan mengatakan, penerapan kebijakan tarif parkir oleh Direktorat Pengelolaan dan Pemeliharaan Fasilitas (DPPF ) sudah ada sejak 2018 lalu. "Sudah dari 2018 lalu, tapi belum direalisasikan. Nah ternyata direalisasikam di UI Salemba dulu, kalau di Salemba diterapkan tidak ada masalah. Tapi UI dan PNJ kan beda," kata Iqbal Jumat (5/7/2019)
Iqbal mengaku kaget dan kecolongan dengan adanya pintu dan plang yang sudah terpasang. "Ini sebenarnya kita (BEM UI dan BEM PNJ) kecolongan juga karena dibangunnya saat mahasiswa pada libur ya, jadi tidak ada yang tahu," ujarnya.
Mengenai infomasi dari DPPF UI, lanjut dia, tarif mobil seharga Rp4.000-6.000, kemudian motor dikenakan tarif Rp2000 satu jam pertama yang selanjutnya dikenakan tarif Rp1.000 hingga maksimal Rp4.000.
Iqbal dan seluruh mahasiswa keberatan dengan hal itu. Sebab di masing-masing fakultas pun mahasiswa sudah membayar parkir. "Jadi kita dua kali dong bayar parkirnya, di belakang PNJ bayar di fakultas juga bayar. Kalau memang alasannya untuk ketertiban, saya rasa tidak harus bayar parkir di depan juga, ini kayak kiasan untuk menghasilkan uang aja," paparnya.
Iqbal menuturkan, akan melakukan negosiasi ke Direktorat PNJ untuk menghapuskan adanya tarif parkir itu. BEM PNJ pun akan lakukan petisi penolakan pembayaran parkir di belakang PNJ melalui online. "Kita akan bicara dengan direktorat masalah keluhan mahasiswa ini," ucapnya.
(whb)