Gambari Tembok Masjid di Cilandak, Pelaku Tersinggung dengan Isi Khotbah
A
A
A
JAKARTA - Polisi tengah mendalami motif pelaku melakukan vandalisme pada dua Masjid yang ada di Cilandak, Jakarta Selatan beberapa waktu lalu. Adapun pelaku selalu berubah-ubah keterangannya.
"Awalnya dia tidak mengaku hingga akhirnya kita temukan barang bukti, seperti jaket dan pakaian. Kita duga barang-barang itu yang digunakan saat melakukan pencoretan," ujar Kapolres Jakarta Selatan, Kombes Indra Jafar pada wartawan di Mapolres Jaksel, Selasa (11/6/2019).
Menurutnya, kepada polisi, pelaku mengaku melakukan aksi pencoretan di dua masjid tersebut karena tersinggung. Pelaku tersinggung karena ada bahasa-bahasa dalam khotbah di masjid itu yang menyinggung perasaannya.
"Namun, saat kita dalami lagi apa yang dimaksud menyinggung itu, keterangannya berubah lagi, begitu terus. Sehingga kita kesulitan mengungkap apa motifnya melakukan pencoretan," tuturnya. (Baca Juga: Masjid di Cilandak Jadi Sasaran Vandalisme, Tembok Digambari Tak Senonoh)
Setelah dilakukan pemeriksaan kejiwaan, tambahnya, diketahui pelaku mengalami gangguan kejiwaan. Polisi pun bakal melibatkan ahli dan dokter jiwa untuk mengetahui apa motif pelaku melakukan vandalisme.
"Pastinya benar dia yang melakukan pencoretan di dua masjid itu dan dia ini mengalami gangguan jiwa. Kita akan coba gali apa motivasi pelaku melakukan vandalisme, apalagi sampai menggambar bentuk kemaluan," katanya.
"Awalnya dia tidak mengaku hingga akhirnya kita temukan barang bukti, seperti jaket dan pakaian. Kita duga barang-barang itu yang digunakan saat melakukan pencoretan," ujar Kapolres Jakarta Selatan, Kombes Indra Jafar pada wartawan di Mapolres Jaksel, Selasa (11/6/2019).
Menurutnya, kepada polisi, pelaku mengaku melakukan aksi pencoretan di dua masjid tersebut karena tersinggung. Pelaku tersinggung karena ada bahasa-bahasa dalam khotbah di masjid itu yang menyinggung perasaannya.
"Namun, saat kita dalami lagi apa yang dimaksud menyinggung itu, keterangannya berubah lagi, begitu terus. Sehingga kita kesulitan mengungkap apa motifnya melakukan pencoretan," tuturnya. (Baca Juga: Masjid di Cilandak Jadi Sasaran Vandalisme, Tembok Digambari Tak Senonoh)
Setelah dilakukan pemeriksaan kejiwaan, tambahnya, diketahui pelaku mengalami gangguan kejiwaan. Polisi pun bakal melibatkan ahli dan dokter jiwa untuk mengetahui apa motif pelaku melakukan vandalisme.
"Pastinya benar dia yang melakukan pencoretan di dua masjid itu dan dia ini mengalami gangguan jiwa. Kita akan coba gali apa motivasi pelaku melakukan vandalisme, apalagi sampai menggambar bentuk kemaluan," katanya.
(ysw)