Sistem Digital Akan Diterapkan di Sekolah Depok

Sabtu, 23 Maret 2019 - 06:30 WIB
Sistem Digital Akan...
Sistem Digital Akan Diterapkan di Sekolah Depok
A A A
DEPOK - Wali Kota Depok Muhammad Idris Abdul Shomad mengatakan bahwa Pemkot Depok perlu menerapkan sistem digitalisasi di seluruh sekolah yang ada. Langkah itu dinilai penting karena sistem tersebut dapat memudahkan tenaga pendidik dan orang tua siswa dalam mengurus adsministrasi sekolah .

"Lembaga pendidikan akan menghadapi sebuah perubahan yang signifikan akibat proses digital. Jangan sampai kita kalah dengan negara-negara lain atau dengan kota-kota lain," kata Idris dalam seminar bertajuk ‘Digitalisasi Keuangan Lembaga Pendidikan Menuju Inklusi Keuangan’ di salah satu hotel di Depok, Jumat (22/3/2019). (Baca Juga: Digitalisasi Dunia Pendidikan, Siapkah Indonesia?)

Idris mengakui Kota Depok masih menyisakan persoalan keseimbangan antara kemajuan zaman dan informasi komunikasi teknologi. Terlebih saat ini, kondisi sekolah, khususnya sekolah swasta jauh lebih banyak.

"Jangankan data base SDN, sampai tadi data muridnya pun, kepala sekolah nggak tau saat ditanya. Sistemnya masih manual, pendaftarannya masih dicatat. Kadang enggak tahu hilang kemana dan sebagainya. Makanya digitalisasi ini menjadi sesuatu yang sangat urgent untuk meningkatkan prestasi," tuturnya.

Meskipun Kota Depok baru berusia 20 tahun, namun Idris yakin, melalui SDM dan masyarakat Depok yang luar biasa, Depok bisa mengejar kota kota lain yang sudah beratus tahun usianya.

"Kalau negeri kalau untuk SD memang masih ya paling baru 30-an persenlah ya, sampai 40 persen yang sudah digitalisasi. Kalau negeri mungkin relatif lebih mudah, tergantung anggaran kita, perhatian dan anggaran kita untuk mereka bisa melakukan hal ini," lanjut idris.

Untuk mempercepat sekolah menggunakan basis digital di sekolah, Pemkot Depok akan berkolaborasi perusahaan start up Infradigital Nusantara (IDN). (Baca Juga: Gelontorkan Rp7 Miliar, Depok Fokus Pembangunan Taman dan Sekolah)

Sementara CEO PT InfraDigital Nusantara, Ian McKenna menjelaskan pihaknya bercita-cita membangun sistem keuangan berbasis digital khusus untuk pendidikan. Sistem ini cocok untuk semua lembaga, mulai dari yang kecil dan menengah sampai universitas yang besar.

Sistem keuangan ini, cocok untuk semua orang tua, baik yang punya rekening bank maupun tidak. Nantinya, sistem bisa membantu merapikan pencatatan dan melancarkan pendapatan sekolah.

"Aplikasi InfraDigital merupakan Fintech B2B yang digunakan oleh Tata Usaha dan Badan Administratif lembaga pendidikan untuk mengelola dan memudahkan pembayaran tagihan pendidikan siswa, seperti SPP dan tagihan regular lainnya," imbunya.

Di tempat sama, Profesor Finance IPMI International Bussines School HM Roy Sembel menyatakan bahwa digitalisasi keuangan perlu segera diterapkan karena jika tidak, Indonesia akan mengalami kerugian besar.

"Revolusi industri 4.0 telah merambah ke seluruh lini, termasuk pendidikan. Inklusi keuangan sudah mesti diaplikasikan mulai dari rumah tangga. Sekolah sebagai salah satu pilar inklusi keuangan mestinya sudah melakukan digitalisasi keuangan," pungkasnya.
(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7013 seconds (0.1#10.140)