Gas 3 Kg Meledak di Bogor, 14 Orang Menderita Luka Bakar
A
A
A
BOGOR - Tabung gas subsidi ukuran tiga kilogram meledak di Kampung Kalapa Ciung, RT 05/02 Desa Tegallega, Cigudeg, Kabupaten Bogor, Senin (4/3/2019). Dalam peristiwa itu sebanyak 14 warga setempat mengalami luka bakar dan menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit.
Kapolsek Cigudeg, Kompol Asep Supriyadi mengatakan, peristiwa itu bermula saat di rumah Mastur (25), mengadakan persiapan pengajian tahlilan anggota keluarga. Saat proses memasak terjadi kebocoran tabung elpiji yang sedang digunakan, kemudian Mastur membawa tabung tersebut ke kamar mandi dan menyimpan tabung di bak mandi dalam kondisi gas yang terus keluar.
Asep melanjutkan, kemudian Mastur meninggalkan dan menutup pintu kamar mandi. Sekitar 10 menit kemudian, Mastur kembali membuka pintu kamar mandi tersebut. "Saat Mastur membuka pintu kamar mandi terjadilah sambaran api yang berasal dari tungku, yang jaraknya sekitar 6 meter dari kamar mandi.
Akibat dari sambaran api tersebut mengenai ibu-ibu yang sedang memasak untuk persiapan tahlilan," kata Asep pada Senin.
Ledakan gas ini membuat warga panik, apalagi jumlah korban yang mengalami luka bakar sangat banyak. "Jumlah korban akibat ledakan gas ini sebanyak 14 orang. Para korban mengalami luka bakar antara 25-75%," ujar Asep.
Sejumlah korban yang mengalami luka bakar di antaranya, Mastur, Halimah (25), Dede Fitria (35), Asih (31), Santika (5), Anih (28), Amah (40), Elis (35), Adah (35), Torik (30), Iwan (26), Shifa, Ila dan Natul.
Para korban menjalani perawatan intensif di RSUD Leuwiliang, Puskesmas Rumpin, Kabupaten Bogor dan sejumlah klinik terdekat. "Saat ini kita masih melakukan penyelidikan, meski berdasarkan hasil penyidikan sementara ledakan diduga akibat kebocoran tabung gas," katanya.
Sementara itu, Kepala Seksi Pelayanan Medik RSUD Leuwiliang Rosmalina mengatakan, total ada 13 korban akibat ledakan tabung gas tersebut. Dua korban dirawat di Puskesmas Rumpin, satu orang luka ringan, lima dirujuk ke rumah sakit lain karena luka bakarnya lebih dari 70%, dan lima lagi dirawat di RSUD Leuwiliang.
"Untuk korban yang dirawat di RSUD Leuwiliang yang mengalami luka bakar sekitar 25%, masih bisa kita tangani. Tapi untuk luka parah perlu dirujuk dan kita menunggu konfirmasi rumah sakit di Jakarta,” ucapnya.
Kapolsek Cigudeg, Kompol Asep Supriyadi mengatakan, peristiwa itu bermula saat di rumah Mastur (25), mengadakan persiapan pengajian tahlilan anggota keluarga. Saat proses memasak terjadi kebocoran tabung elpiji yang sedang digunakan, kemudian Mastur membawa tabung tersebut ke kamar mandi dan menyimpan tabung di bak mandi dalam kondisi gas yang terus keluar.
Asep melanjutkan, kemudian Mastur meninggalkan dan menutup pintu kamar mandi. Sekitar 10 menit kemudian, Mastur kembali membuka pintu kamar mandi tersebut. "Saat Mastur membuka pintu kamar mandi terjadilah sambaran api yang berasal dari tungku, yang jaraknya sekitar 6 meter dari kamar mandi.
Akibat dari sambaran api tersebut mengenai ibu-ibu yang sedang memasak untuk persiapan tahlilan," kata Asep pada Senin.
Ledakan gas ini membuat warga panik, apalagi jumlah korban yang mengalami luka bakar sangat banyak. "Jumlah korban akibat ledakan gas ini sebanyak 14 orang. Para korban mengalami luka bakar antara 25-75%," ujar Asep.
Sejumlah korban yang mengalami luka bakar di antaranya, Mastur, Halimah (25), Dede Fitria (35), Asih (31), Santika (5), Anih (28), Amah (40), Elis (35), Adah (35), Torik (30), Iwan (26), Shifa, Ila dan Natul.
Para korban menjalani perawatan intensif di RSUD Leuwiliang, Puskesmas Rumpin, Kabupaten Bogor dan sejumlah klinik terdekat. "Saat ini kita masih melakukan penyelidikan, meski berdasarkan hasil penyidikan sementara ledakan diduga akibat kebocoran tabung gas," katanya.
Sementara itu, Kepala Seksi Pelayanan Medik RSUD Leuwiliang Rosmalina mengatakan, total ada 13 korban akibat ledakan tabung gas tersebut. Dua korban dirawat di Puskesmas Rumpin, satu orang luka ringan, lima dirujuk ke rumah sakit lain karena luka bakarnya lebih dari 70%, dan lima lagi dirawat di RSUD Leuwiliang.
"Untuk korban yang dirawat di RSUD Leuwiliang yang mengalami luka bakar sekitar 25%, masih bisa kita tangani. Tapi untuk luka parah perlu dirujuk dan kita menunggu konfirmasi rumah sakit di Jakarta,” ucapnya.
(whb)