Makan Korban Jiwa, Usaha Gas Balon di Depok Tak Kantongi Izin

Rabu, 02 September 2020 - 17:05 WIB
loading...
Makan Korban Jiwa, Usaha Gas Balon di Depok Tak Kantongi Izin
Sejumlah warga saat mengevakuasi korban ledakan tabung gas untuk balon di Depok malam tadi.Foto/SINDOnews/R Ratna Purnama
A A A
DEPOK - Polisi telah memeriksa sejumla saksi mata dalam ledakan tabung gas untuk balon anak-anak yang meledak di Kampung Kekupu, Kecamatan Pancoran Mas, Depok, Selasa 1 September 2020 malam. Penyidik Polres Depok juga sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) siang tadi.

Dari hasil olah TKP diketahui pengisian tabung gas balon di sebuah kebun kosong. Ditemukan bekas soda api di sekitar titik letak dan juga ditemukan kran pembuangan gas kemudian tim juga menemukan pipa besi yang memang digunakan untuk mengocok tabung gas sejauh 1,4 m dari titik ledak. ( )

“Tabung gas ditemukan kurang lebih sekitar 7 m dari titik ledakan sudah terurai atau sudah pecah terutama bagian bawahnya dengan kaki tabung tersebut sudah pecah,” kata Kasat Reskrim Polres Metro Depok Kompol Wadi Sa’bani, Rabu (2/9/2020). ( )

Dalam peristiwa itu ada tiga korban yaitu Dani, Yama dan Dimas. Mereka adalah pemilik usaha dan pekerja. “Korban pertama itu berjarak 6,6 m dari titik ledak itu yang luka di badan dan kemudian yang putus kakinya dan di temukan potongan kaki nya tidak jauh dari titik ledak sekitar 2 meter. Korban kedua, berjarak hanya 2,3 meter dari titik ledak dan korban ketiga 7,2 m dari titik ledak,” paparnya.

Korban meningga dunia adalah Dani. Sedangkan yang lain dirawat di RS Fatmawati. Dari keterangan saksi yang kami dapat usaha pengisian balon gas tersebut sudah berjalan kurang lebih setahun. “Terkait masalah izin itu, tidak ada izin yang mengeluarkan kemudian memang selama setahun ini berada di tanah kosong tersebut menggunakan tanah kosong milik seseorang bukan warga situ yang memang kebetulan kosong,” tukasnya.

Usaha tersebut sudah digeluti oleh Yama sejak lama. Dulunya, pengisian tabung gas balon dilakukan di rumah kontrakan. Karena diprotes warga maka Yama memindah lokasi pengisiam tabung gas ke kebun kosong. “Awalnya dia di rumah yang rumahnya ada di posisi di tebing di atas kemudian ditegur beralih ke tanah kosong tersebut. Dari ketua lingkungan kemudian juga sudah melakukan peneguran beberapa kali kepada para pelaku usaha pengisian balon gas ini namun memang dari mereka tidak mengindahkan teguran tersebut,” tutupnya.
(mhd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4938 seconds (0.1#10.140)