Saluran Menyempit dan Buruk, Jakarta Utara Terancam Banjir
A
A
A
JAKARTA - Buruk dan dangkalnya saluran air di Jakarta Utara membuat wilayah ini terancam banjir. Kondisi ini diperparah dengan sikap warga yang masih mengabaikan kebersihan lingkungan.
Pantauan SINDOnews, kondisi ini hampir ditemukan di beberapa titik, seperti saluran penghubung di kawasan Kelapa Gading yang menuju Kali Sunter. Di kawasan itu, saluran air yang buruk kerap menyebabkan genangan.
Terlebih di Kelapa Gading, adanya pembangunan sejumlah proyek membuat tali-tali terganggu. Manajeman air tak berfungsi baik karena tali yang terhambat, imbasnya genangan menjadi lama surut.
Disisi lain proyek normalisasi belum juga dilakukan. Banyak kali yang terlihat belum di sheet pile maupun terbendung baik. Kondisi ini hampir ditemukan di beberapa titik, seperti depan saluran penghubung Jalan Agung, Sunter, dan Kali Sunter di belakang Jalan Edam 2, Tanjung Priok.
Di lokasi itu, kali maupun saluran yang belum di sheet pile membuat genangan air terjadi. Premukiman warga pun tergenang, termasuk SDN Tanjung Priok 01 yang kini telah direnovasi total. “Karena enggak di sheet pile jadinya suka genangan. Sejauh ini belum sampai masuk rumah,” kata Hendri, 24, ditemui di gang Edam, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (14/2/2019).
Lain halnya dengan saluran penghubung di Jalan Agung Timur 9, Kelurahan Sunter Agung, Tanjung Priok. Saluran air yang buruk terlihat di kawasan itu.
Wuria Ayu (39), mengatakan genangan kerap melanda kawasan itu dari saluran air yang buruk. Kondisi ini tak lepas dari banyaknya bangunan liar di kawasan itu.
Mengenai ancaman banjir di wilayahnya, Wali Kota Jakarta Utara, Syamsuddin Lologau mengatakan, normalisasi kerap dilakukan pihaknya. Cara ini untuk memperlancar aliran air. “Ini kita melihat ada beberapa titik yang perlu ditangani segera, ada banyak saluran yang perlu perbaikan,” kata Syamsuddin.
Untuk pembenahan di sana, Syamsuddin akan melakukan naturalisasi agar aliran air bisa dilakukan baik. Cara naturalisasi selaras dengan program kerja Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Sebagai langkah awal, Syamsuddin menuturkan, sejumlah alat berat telah dikirimkan Sudin Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Barat seperti tiga unit alat berat bekho, mesin pompa, dan puluhan personel pasukan biru. Diharapkan, proses pengerjaan rampung sesegera mungkin. “Ya secepatnya kita akan selesaikan. Ini kan airnya sudah turun nih tadi disedot pompa. Bisa langsung dikerjakan,” ucapnya.
Pantauan SINDOnews, kondisi ini hampir ditemukan di beberapa titik, seperti saluran penghubung di kawasan Kelapa Gading yang menuju Kali Sunter. Di kawasan itu, saluran air yang buruk kerap menyebabkan genangan.
Terlebih di Kelapa Gading, adanya pembangunan sejumlah proyek membuat tali-tali terganggu. Manajeman air tak berfungsi baik karena tali yang terhambat, imbasnya genangan menjadi lama surut.
Disisi lain proyek normalisasi belum juga dilakukan. Banyak kali yang terlihat belum di sheet pile maupun terbendung baik. Kondisi ini hampir ditemukan di beberapa titik, seperti depan saluran penghubung Jalan Agung, Sunter, dan Kali Sunter di belakang Jalan Edam 2, Tanjung Priok.
Di lokasi itu, kali maupun saluran yang belum di sheet pile membuat genangan air terjadi. Premukiman warga pun tergenang, termasuk SDN Tanjung Priok 01 yang kini telah direnovasi total. “Karena enggak di sheet pile jadinya suka genangan. Sejauh ini belum sampai masuk rumah,” kata Hendri, 24, ditemui di gang Edam, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (14/2/2019).
Lain halnya dengan saluran penghubung di Jalan Agung Timur 9, Kelurahan Sunter Agung, Tanjung Priok. Saluran air yang buruk terlihat di kawasan itu.
Wuria Ayu (39), mengatakan genangan kerap melanda kawasan itu dari saluran air yang buruk. Kondisi ini tak lepas dari banyaknya bangunan liar di kawasan itu.
Mengenai ancaman banjir di wilayahnya, Wali Kota Jakarta Utara, Syamsuddin Lologau mengatakan, normalisasi kerap dilakukan pihaknya. Cara ini untuk memperlancar aliran air. “Ini kita melihat ada beberapa titik yang perlu ditangani segera, ada banyak saluran yang perlu perbaikan,” kata Syamsuddin.
Untuk pembenahan di sana, Syamsuddin akan melakukan naturalisasi agar aliran air bisa dilakukan baik. Cara naturalisasi selaras dengan program kerja Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Sebagai langkah awal, Syamsuddin menuturkan, sejumlah alat berat telah dikirimkan Sudin Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Barat seperti tiga unit alat berat bekho, mesin pompa, dan puluhan personel pasukan biru. Diharapkan, proses pengerjaan rampung sesegera mungkin. “Ya secepatnya kita akan selesaikan. Ini kan airnya sudah turun nih tadi disedot pompa. Bisa langsung dikerjakan,” ucapnya.
(whb)