Ombudsman Beberkan Alasan Penutupan Jalan Jati Baru Bagi Pejalan Kaki
A
A
A
JAKARTA - Kepala Perwakilan Ombudsman RI Jakarta Raya Teguh Nugroho membeberkan alasan penutupan Jalan Jati Baru dari para pejalan kaki. Langkah itu dimaksudkan agar jalan itu tidak lagi dipenuhi Pedagang Kaki Lima (PKL)
"Sebetulnya, waktu kesepakatan antara para pihak yang difasilitasi ombudsman, memang rencananya waktu itu jalan Jati Baru itu akan hanya untuk kendaraan, transportasi massal aja," kata Teguh saat dihubungi, Jumat (8/2/2019).
Makanya, lanjut Teguh, kemudian para penumpang diarahkan melewati JPM. Sedangkan sisanya yang akan naik transportasi Jak-Lingko baru diarahkan ke bawah
Menurutnya, pertimbangannya saat itu jika kemudian jalan Jatibaru dibuka lagi untuk pejalan kaki, dikhawatirkan para pejalan kaki ini akan mengundang para PKL yang baru untuk berjualan di trotoar. (Baca: Sterilisasi Pejalan Kaki di Bawah Skybridge Tanah Abang Belum Efektif )
"Nah kalau kemudian jalan Jati Baru dipenuhi oleh PKL yang baru, maka itu JPM akan kemudian menjadi sia-sia. Jadi memang diarahkan ke Jak-Lingko," lanjutnya. (Baca juga: Jaga Tanah Abang, Puluhan Satpol PP Dikerahkan )
Teguh kembali menegaskan jalan Jati Baru difokuskan untuk transportasi umum. Oleh karena itu pihaknya meminta masyarakat juga mengikuti aturan yang ada.
"Iya. Itu memang difokuskan untuk transportasi massal," tutupnya.
"Sebetulnya, waktu kesepakatan antara para pihak yang difasilitasi ombudsman, memang rencananya waktu itu jalan Jati Baru itu akan hanya untuk kendaraan, transportasi massal aja," kata Teguh saat dihubungi, Jumat (8/2/2019).
Makanya, lanjut Teguh, kemudian para penumpang diarahkan melewati JPM. Sedangkan sisanya yang akan naik transportasi Jak-Lingko baru diarahkan ke bawah
Menurutnya, pertimbangannya saat itu jika kemudian jalan Jatibaru dibuka lagi untuk pejalan kaki, dikhawatirkan para pejalan kaki ini akan mengundang para PKL yang baru untuk berjualan di trotoar. (Baca: Sterilisasi Pejalan Kaki di Bawah Skybridge Tanah Abang Belum Efektif )
"Nah kalau kemudian jalan Jati Baru dipenuhi oleh PKL yang baru, maka itu JPM akan kemudian menjadi sia-sia. Jadi memang diarahkan ke Jak-Lingko," lanjutnya. (Baca juga: Jaga Tanah Abang, Puluhan Satpol PP Dikerahkan )
Teguh kembali menegaskan jalan Jati Baru difokuskan untuk transportasi umum. Oleh karena itu pihaknya meminta masyarakat juga mengikuti aturan yang ada.
"Iya. Itu memang difokuskan untuk transportasi massal," tutupnya.
(ysw)