Waspada... Ranjau Paku Menyebar di Jalanan Jakarta
A
A
A
JAKARTA - Pemilik kendaraan wajib waspada. Ranjau paku menyebar di sejumlah ruas jalan Jakarta, jalanan dengan volume kendaraan ramai menjadi incaran penebar paku.
Melalui paku dan besi sisa payung, para penyebar paku menebar di sejumlah jalan protokol. Ruas jalan cepat dan lambat menjadi incaran para pelaku.
Di sisi lain, proses penebaran paku yang dilakukan malam hari membuat petugas kesulitan mencari pelaku. Gerak cepat pelaku menggunakan kendaraan membuat deteksi sulit dilakukan.
Tata (34), driver ojek online mengatakan, ranjau paku kini telah meluas. Bila sebelumnya hanya di jalan protokol seperti Jalan Gatot Subroto dan S Parman. Kini hampir tiap jalan ditemukan ranjau paku. (Baca Juga: Sudinhub Jakpus tak berkutik tangani ranjau paku
"Banyak mas, kalau di Jakbar kaya di (Jalan) Kyai Tapa, terus Jalan Panjang dan Jalan Daan Mogot," kata Tata ketika ditemui di kawasan Daan Mogot, Jakarta Barat, Jumat (25/1/2019).
Tata melanjutkan terhadap keberadaan ranjau paku, pihaknya dan sejumlah driver ojek online yang tergabung Ojek Online Jelambar Bersatu kerap menyisir jalanan. Hasil kiloan paku ditemukan setelah menyisir menggunakan magnet.
Pantauan KORAN SINDO, saat melintas di Jalan Gatot Subroto dan S Parman tebaran paku terlihat di bebarapa titik jalan. Meski tidak banyak, namun hal itu membahayakan pengguna jalan.
Kecepatan pengendar tak stabil lantaran ban yang kempis. Bila melaju dengan kecepatan tinggi bukan tak mungkin pengendara akan mengalami kecelakaan. (Baca Juga: Istana Presiden Rawan Ranjau Paku di Malam Hari
Banyaknya paku di kawasan itu membuat sejumlah relawan langsung bertindak. Mereka kemudian menyisir jalanan dari perempatan Slipi hingga Semanggi, dua plastik besar berisi paku ditemukan di kawasan itu.
Fauzi (33), driver ojek online mengakui keberadaan ranjau paku di jalan tersebut bukanlah hal yang baru. Banyaknya kendaraan yang melintas membuat paku kerap disebar orang tak bertanggung jawab. Ban bocor dikeluhkan pengendara.
Dia mengaku pernah mengalami ban bocor. Kemudian, sambungnya, dirinya terkejut setelah roda belakangnya dipenuhi kawat bekas payung.
"Saya terpaksa ganti ban (dalam), tapi harganya enggak masuk akal. Ban (dalam) belakang matic dihargai Rp90.000, sementara di tempat lain harganya cuma Rp30 hingga Rp40 ribu," ucapnya.
Kondisi tak jauh beda juga terjadi di Jalan Panjang ruas Permata Hijau-Pesing. Ranjau paku diketahui kerap ditebar di kawasan itu. Pemotor pernah jatuh lantaran roda belakang bocor dan goyang. Beruntung dalam kejadian pemotor itu tak mengalami luka serius.
"Mukanya langsung panik. Tapi langsung jalani perawatan," ucap Rozi (43), pedagang klontong di kawasan Jalan Panjang Kedoya.
Melalui paku dan besi sisa payung, para penyebar paku menebar di sejumlah jalan protokol. Ruas jalan cepat dan lambat menjadi incaran para pelaku.
Di sisi lain, proses penebaran paku yang dilakukan malam hari membuat petugas kesulitan mencari pelaku. Gerak cepat pelaku menggunakan kendaraan membuat deteksi sulit dilakukan.
Tata (34), driver ojek online mengatakan, ranjau paku kini telah meluas. Bila sebelumnya hanya di jalan protokol seperti Jalan Gatot Subroto dan S Parman. Kini hampir tiap jalan ditemukan ranjau paku. (Baca Juga: Sudinhub Jakpus tak berkutik tangani ranjau paku
"Banyak mas, kalau di Jakbar kaya di (Jalan) Kyai Tapa, terus Jalan Panjang dan Jalan Daan Mogot," kata Tata ketika ditemui di kawasan Daan Mogot, Jakarta Barat, Jumat (25/1/2019).
Tata melanjutkan terhadap keberadaan ranjau paku, pihaknya dan sejumlah driver ojek online yang tergabung Ojek Online Jelambar Bersatu kerap menyisir jalanan. Hasil kiloan paku ditemukan setelah menyisir menggunakan magnet.
Pantauan KORAN SINDO, saat melintas di Jalan Gatot Subroto dan S Parman tebaran paku terlihat di bebarapa titik jalan. Meski tidak banyak, namun hal itu membahayakan pengguna jalan.
Kecepatan pengendar tak stabil lantaran ban yang kempis. Bila melaju dengan kecepatan tinggi bukan tak mungkin pengendara akan mengalami kecelakaan. (Baca Juga: Istana Presiden Rawan Ranjau Paku di Malam Hari
Banyaknya paku di kawasan itu membuat sejumlah relawan langsung bertindak. Mereka kemudian menyisir jalanan dari perempatan Slipi hingga Semanggi, dua plastik besar berisi paku ditemukan di kawasan itu.
Fauzi (33), driver ojek online mengakui keberadaan ranjau paku di jalan tersebut bukanlah hal yang baru. Banyaknya kendaraan yang melintas membuat paku kerap disebar orang tak bertanggung jawab. Ban bocor dikeluhkan pengendara.
Dia mengaku pernah mengalami ban bocor. Kemudian, sambungnya, dirinya terkejut setelah roda belakangnya dipenuhi kawat bekas payung.
"Saya terpaksa ganti ban (dalam), tapi harganya enggak masuk akal. Ban (dalam) belakang matic dihargai Rp90.000, sementara di tempat lain harganya cuma Rp30 hingga Rp40 ribu," ucapnya.
Kondisi tak jauh beda juga terjadi di Jalan Panjang ruas Permata Hijau-Pesing. Ranjau paku diketahui kerap ditebar di kawasan itu. Pemotor pernah jatuh lantaran roda belakang bocor dan goyang. Beruntung dalam kejadian pemotor itu tak mengalami luka serius.
"Mukanya langsung panik. Tapi langsung jalani perawatan," ucap Rozi (43), pedagang klontong di kawasan Jalan Panjang Kedoya.
(mhd)