Progres 97,52 Persen, MRT dan Transjakarta Saling Terintegrasi

Senin, 03 Desember 2018 - 23:05 WIB
Progres 97,52 Persen, MRT dan Transjakarta Saling Terintegrasi
Progres 97,52 Persen, MRT dan Transjakarta Saling Terintegrasi
A A A
JAKARTA - Proyek Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta Fase I Lebak Bulus-Bundaran HI sudah mencapai progres 97,52 persen. Sebanyak lima Stasiun MRT terintegrasi dengan bus Transjakarta dan moda transportasi lainnya.

Direktur Utama PT MRT Jakarta, William syahbandar, mengatakan, pembangunan MRT Fase I sejauh ini tidak ada kendala. Fase I siap beroperasi sesuai target yang dijadwalkan pada Maret 2019. Nantinya, lima Stasiun MRT Fase I dipastikan terintegrasi dengan bus Transjakarta dan moda transportasi lainnya.

"Rencana integrasi MRT Jakarta-TransJakarta itu di Stasiun Lebak Bulus, Blok M, Singsingamangaraja, dan Stasiun Dukuh Atas," kata William, Senin (3/12/2018).

William menjelaskan, integrasi Stasiun Lebak Bulus bisa dengan Transjakarta dan moda transportasi lain. Bahkan dengan angkutan online lantaran disebagian area Depo Lebak Bulus disediakan lahan titik kumpul angkutan online antar-jemput.

Pemanfaatan lay bay Stasiun Lebak Bulus juga bisa digunakan untuk drop off penumpang serta pengendapan bus dan pick up point. Kemudian bisa juga digunakan sebagai pengembangan parkir yang diintegrasikan dengan area pengendapan bus.

Stasiun Fatmawati, lanjut William, juga berpotensi sebagai titik transit penumpang dari Selatan Jakarta, seperti Jagakarsa, Pondok Labu, dan sebagainya. Titik transfer dapat memanfaatkan bus stop existing, area bawah Jorr, dan area di bawah viaduct MRT (depan triatra).

"Dukungan berupa Skywalk penghubung ke RS Fatmawati dan penyediaan jalur pejalan kaki akan disediakan Dinas Bina Marga," ungkapnya.

Untuk integrasi Stasiun Blok M, kata William, fasilitas pejalan kaki dari stasiun ke koridor bawah tanah Blok M telah tersedia. Diusulkan kanopis dari Stasiun MRT menuju koridor bawah tanah Blok M Mall-Terminal Blok M.

"Integrasi Stasiun Singingingamangaraja dibangun skywalk sepanjang kurang lebih 125 meter menghubungkan Stasiun Singsingamangaraja dengan halte Transjakarta. Askes Skywalk melalui tangga, eskalator dan elevator," jelasnya.

Untuk integrasi Stasiun Bundaran HI, panjang halte 44 meter dengan koridor penghubung ke MRT di sisi Utara dan dapat digunakan untuk dua bus articulated berhenti (6 pintu akses) per arah. "Detail design akan dikoordinasikan antara MRT dan TransJakarta," pungkasnya.

Sementara itu, anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta, Yuke Yurike, meminta integrasi MRT bukan hanya berupa fisik semata. Seharusnya, kata dia, Pemprov DKI sudah mempersiapkan dan mengumumkan integrasi tarif. Sehingga, masyarakat sudah mengerti dan paham ketika MRT beroperasi Maret 2019 nanti.

"Integrasi itu bukan hanya fisik. Tapi pembayaran dan manajemenya harus terintegrasi. Jadi jadwal kekeberangkatan dan kedatangan bisa diprediksi," tegasnya.
(thm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6340 seconds (0.1#10.140)