Tingkatkan Kualitas Permukiman, UI Terbitkan Buku Kajian
A
A
A
DEPOK - Universitas Indonesia (UI) akan menerbitkan buku kajian strategis mengenai Community Action Plan: Metode, Kritik dan Rekomendasi. Buku ini memberikan rekomendasi pada pemerintah daerah, khususnya Pemprov DKI Jakarta.
Buku ditulis Tim Pengabdi UI yaitu Joko Adianto, Herlily, dan Amira Paramitha. Kegiatan ini didukung oleh Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM) UI melalui program Pengabdian Masyarakat Skema UI Peduli Kajian Strategis 2018.
Anggota Tim Kajian, Herlily mengatakan, program ini merupakan sebuah kolaborasi antara community engagement dan kajian strategis yang diterapkan untuk merespons masalah lingkung-bina dan sosial. “Penulisan buku ini merupakan tanggapan terhadap program Pemprov DKI Jakarta pada 2018 dalam peningkatan kualitas permukiman di Jakarta yang tertuang dalam Pergub 90/2018 dan Kepgub 878/2018,” kata Herlily dalam siaran persnya yang diterima SINDOnews, Kamis (29/11/2018).
UU No 32/2004 tentang Pemerintah Daerah telah mengamanatkan pelaksanaan perencanaan pembangunan secara partisipatif yang menegaskan pentingnya proses musyawarah yang partisipatif untuk memperoleh keputusan yang disepakati bersama. Demikian pula PP No 45/2017 tentang Partisipasi Masyarakat dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah serta Permen PU No 6/2007 tentang Pedoman Umum Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) mengamanatkan pengembangan pembangunan berbasis peran masyarakat yang meliputi tahapan perencanaan serta proses partisipasi masyarakat.
“Akan tetapi, proses Musrenbang sering kali kurang mencerminkan aspirasi warga khususnya di tingkat terbawah (RT, RW, kelurahan),” ujarnya.
Kajian awal tim penulis dan pengalaman dalam proses community planning serta pendampingan di beberapa kampung di Jakarta Utara menunjukkan bahwa sesungguhnya community action planning atau microplanning yang terpadu pada tingkat/unit terkecil sangat dibutuhkan dan merupakan kunci dalam proses tersebut. “Dan kegiatan participatory workshop serta community mapping bersama warga masyarakat merupakan kegiatan kunci,” tuturnya.
Buku yang merupakan hasil dari kajian tersebut akan melengkapi proses Musrenbang dari tingkat terbawah sebelum Rembuk RW. “Kami berharap hasil kajian ini dapat digunakan tidak hanya oleh Pemprov DKI Jakarta tetapi juga oleh daerah-daerah lain di Indonesia,” kata Ketua Tim Kajian Joko Adianto.
Buku ditulis Tim Pengabdi UI yaitu Joko Adianto, Herlily, dan Amira Paramitha. Kegiatan ini didukung oleh Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM) UI melalui program Pengabdian Masyarakat Skema UI Peduli Kajian Strategis 2018.
Anggota Tim Kajian, Herlily mengatakan, program ini merupakan sebuah kolaborasi antara community engagement dan kajian strategis yang diterapkan untuk merespons masalah lingkung-bina dan sosial. “Penulisan buku ini merupakan tanggapan terhadap program Pemprov DKI Jakarta pada 2018 dalam peningkatan kualitas permukiman di Jakarta yang tertuang dalam Pergub 90/2018 dan Kepgub 878/2018,” kata Herlily dalam siaran persnya yang diterima SINDOnews, Kamis (29/11/2018).
UU No 32/2004 tentang Pemerintah Daerah telah mengamanatkan pelaksanaan perencanaan pembangunan secara partisipatif yang menegaskan pentingnya proses musyawarah yang partisipatif untuk memperoleh keputusan yang disepakati bersama. Demikian pula PP No 45/2017 tentang Partisipasi Masyarakat dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah serta Permen PU No 6/2007 tentang Pedoman Umum Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) mengamanatkan pengembangan pembangunan berbasis peran masyarakat yang meliputi tahapan perencanaan serta proses partisipasi masyarakat.
“Akan tetapi, proses Musrenbang sering kali kurang mencerminkan aspirasi warga khususnya di tingkat terbawah (RT, RW, kelurahan),” ujarnya.
Kajian awal tim penulis dan pengalaman dalam proses community planning serta pendampingan di beberapa kampung di Jakarta Utara menunjukkan bahwa sesungguhnya community action planning atau microplanning yang terpadu pada tingkat/unit terkecil sangat dibutuhkan dan merupakan kunci dalam proses tersebut. “Dan kegiatan participatory workshop serta community mapping bersama warga masyarakat merupakan kegiatan kunci,” tuturnya.
Buku yang merupakan hasil dari kajian tersebut akan melengkapi proses Musrenbang dari tingkat terbawah sebelum Rembuk RW. “Kami berharap hasil kajian ini dapat digunakan tidak hanya oleh Pemprov DKI Jakarta tetapi juga oleh daerah-daerah lain di Indonesia,” kata Ketua Tim Kajian Joko Adianto.
(poe)