Promosikan Citra Indonesia di Festival Budaya Nusantara Tangerang
A
A
A
TANGERANG - Pergelaran Festival Budaya Nusantara 2 di Kota Tangerang, Banten, berhasil mewujudkan citra Indonesia kecil yang kaya dengan seni dan kebudayaan.
Dengan melibatkan 20 kabupaten dan kota, Kota Tangerang semakin siap menjadi tujuan wisata berkelas bagi para turis domestik dan mancanegara. Letaknya yang strategis membuat kota ini semakin layak dikunjungi.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Tangerang R Rina Hernaningsih mengatakan, kegiatan festival budaya tahun ini ingin mengenalkan budaya Nusantara. “Ada 20 daerah yang ikut serta. Jumlah ini meningkat dari event tahun sebelumnya, yang sebanyak 13 kabupaten dan kota,” kata Rina, kepada KORAN SINDO, di halaman Puspemkot Tangerang, kemarin.
Selama lima hari pelaksanaan, mulai Minggu 11-15 November, sedikitnya ada 15.000 pengunjung dari sejumlah daerah yang hadir menyemarakkan acara budaya tahunan itu. “Acara ini dihadiri lebih dari 15.000 pengunjung. Mulai siswa SD, SMP, 200 anggota pemerintahan, 50 bloger, dan 200 tamu undangan dari kabupaten dan kota serta masyarakat Kota Tangerang,” jelasnya. Acara yang dibuka dengan parade seni budaya ini dipusatkan di Alun-Alun Kota Tangerang, Lapangan A Yani. Acara ini menghadirkan karnaval pakaian adat dari SKPD di lingkungan Pemkot Tangerang.
Arak-arakan dimulai dari Lapangan Ahmad Yani, terus berjalan sambil diiringi musik Betawi, tanjidor, hingga menuju ke Gedung Pusat Pemerintahan Kota Tangerang dan ditutup dengan sejumlah atraksi menarik. Tarian kolosal Anggana Raras, Tari Liong Vihara Bun San Bio, Barongsai, dan Tangerang Fashion Carnival, hingga Marching Band Tya Dita sukses menghibur masyarakat yang hadir di acara itu. “Ada beberapa daerah seperti Kota Kediri yang tahun lalu tidak ikut, tahun ini ikut. Begitu juga dengan Kota Makassar yang baru tahun ini turut serta,” ujar Rina.
Rina mengatakan, sebagai kota yang siap menjadi tujuan destinasi wisata berkelas di Indonesia, Festival Budaya Nusantara juga dimaksudkan untuk menggenjot kedatangan turis lokal daerah ke Kota Tangerang.
“Kalau sekarang, tujuannya bukan untuk wisman, untuk Nusantara saja. Kalau dari Nusantara, banyak juga yang datang dari 20 kabupaten dan kota,” ungkap Rina. Untuk menggenjot kunjungan turis asing, pihaknya memiliki acara lain seperti Festival Cisadane. Kunjungan turis asing ke Kota Tangerang di tahun ini pun diakuinya sudah mencapai 1 juta dari target 2 juta.
Rina berharap melalui berbagai kegiatan ini Kota Tangerang semakin dikenal oleh sejumlah daerah lain, karena perubahannya yang terus menunjukkan peningkatan pesat. “Kami punya 59 hotel dari kelas melati hingga bintang lima. Semua fasilitas di Kota Tangerang sudah ada. Dari segi transportasi juga kami lengkap, ada transportasi udara dan bus khusus pariwisata,” paparnya.
Selain untuk menggaet kunjungan turis, Rina mengaku festival ini juga untuk bahan pelajaran bagi para siswa SD dan SMP agar mengenal keragaman budaya di Indonesia.
“Iya. Ini kan acara yang kedua. Tujuannya agar masyarakat Kota Tangerang, terutama anak-anak, bisa mengerti budaya yang ada di Indonesia. Terutama budaya yang ada di Kota Tangerang yang beragam,” paparnya. Rina memaparkan, Kota Tangerang memiliki potensi wisata buatan yang besar.
Mulai dari 27 taman tematik hingga 7 kampung wisata yang melibatkan swadaya warga. “Kami juga punya banyak potensi wisata seperti cagar budaya, mulai dari benteng, masjid tertua, termasuk juga Alazom. Kami juga akan menambah tujuh cagar budaya dari yang ada sembilan saat ini,” ujarnya.
Rina mengakui banyak tamu undangan daerah yang terkejut dengan pesatnya dunia pariwisata di Kota Tangerang. Juga dengan penataan kota yang dinilai semakin baik.
“Banyak wisatawan dari luar kota yang melihat Tangerang sudah surprise. Bersih dan banyak taman. Banyak mal, hotel juga ada. Kalau disebut kota wisata, sudah layak. Di sini, semuanya lengkap,” ungkap Rina.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Tangerang Sachrudin mengatakan, dunia pariwisata di Kota Tangerang bisa berkembang karena keikutsertaan masyarakat.
“Ini tugas kita semua. Festival budaya ini diadakan untuk memperkenalkan kepada semua agar anak kita, siswa sekolah, bisa melestarikan khazanah budaya bangsa kita,” paparnya.
Dengan terlibatnya masyarakat, diharapkan dunia pariwisata bisa meningkatkan perekonomian mikro sehingga promosi pariwisata dapat tersebar lebih cepat lagi. “Ini juga sebagai upaya kita menarik wisatawan ke Kota Tangerang. Kita punya banyak taman tematik di Kota Tangerang. Dengan adanya budaya ini, menambah daya tarik wisatawan,” ungkapnya.
Meski festival budaya ini lebih dimaksudkan untuk menggaet turis daerah, dirinya mengaku bahwa melalui acara itu ada komunikasi yang baik antara daerah dan Kota Tangerang. “Daya tariknya cukup bagus. Apalagi, dari daerah luar Banten juga sudah mulai banyak yang ikut serta. Tidak hanya wilayah Pulau Jawa seperti Kediri, Makassar juga sudah mulai ikut ke dalam acara ini,” tuturnya.
Dia berharap ke depan acara ini semakin baik lagi dan peserta dari luar daerah yang berpartisipasi juga semakin banyak sehingga terjadi diplomasi budaya antarpemerintah.
Terpisah, Kepala Bidang Pariwisata Rizal Ridallah mengatakan, kunjungan wisatawan lokal di Kota Tangerang banyak didongkrak dengan tempat-tempat wisata tematik. “Seperti taman-taman tematik, kampung tematik, cagar budaya, hingga acara Festival Budaya maupun kuliner telah menjadi agenda rutin bagi para pelancong untuk datang ke Kota Tangerang,” ucap Rizal. (Hasan Kurniawan)
Dengan melibatkan 20 kabupaten dan kota, Kota Tangerang semakin siap menjadi tujuan wisata berkelas bagi para turis domestik dan mancanegara. Letaknya yang strategis membuat kota ini semakin layak dikunjungi.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Tangerang R Rina Hernaningsih mengatakan, kegiatan festival budaya tahun ini ingin mengenalkan budaya Nusantara. “Ada 20 daerah yang ikut serta. Jumlah ini meningkat dari event tahun sebelumnya, yang sebanyak 13 kabupaten dan kota,” kata Rina, kepada KORAN SINDO, di halaman Puspemkot Tangerang, kemarin.
Selama lima hari pelaksanaan, mulai Minggu 11-15 November, sedikitnya ada 15.000 pengunjung dari sejumlah daerah yang hadir menyemarakkan acara budaya tahunan itu. “Acara ini dihadiri lebih dari 15.000 pengunjung. Mulai siswa SD, SMP, 200 anggota pemerintahan, 50 bloger, dan 200 tamu undangan dari kabupaten dan kota serta masyarakat Kota Tangerang,” jelasnya. Acara yang dibuka dengan parade seni budaya ini dipusatkan di Alun-Alun Kota Tangerang, Lapangan A Yani. Acara ini menghadirkan karnaval pakaian adat dari SKPD di lingkungan Pemkot Tangerang.
Arak-arakan dimulai dari Lapangan Ahmad Yani, terus berjalan sambil diiringi musik Betawi, tanjidor, hingga menuju ke Gedung Pusat Pemerintahan Kota Tangerang dan ditutup dengan sejumlah atraksi menarik. Tarian kolosal Anggana Raras, Tari Liong Vihara Bun San Bio, Barongsai, dan Tangerang Fashion Carnival, hingga Marching Band Tya Dita sukses menghibur masyarakat yang hadir di acara itu. “Ada beberapa daerah seperti Kota Kediri yang tahun lalu tidak ikut, tahun ini ikut. Begitu juga dengan Kota Makassar yang baru tahun ini turut serta,” ujar Rina.
Rina mengatakan, sebagai kota yang siap menjadi tujuan destinasi wisata berkelas di Indonesia, Festival Budaya Nusantara juga dimaksudkan untuk menggenjot kedatangan turis lokal daerah ke Kota Tangerang.
“Kalau sekarang, tujuannya bukan untuk wisman, untuk Nusantara saja. Kalau dari Nusantara, banyak juga yang datang dari 20 kabupaten dan kota,” ungkap Rina. Untuk menggenjot kunjungan turis asing, pihaknya memiliki acara lain seperti Festival Cisadane. Kunjungan turis asing ke Kota Tangerang di tahun ini pun diakuinya sudah mencapai 1 juta dari target 2 juta.
Rina berharap melalui berbagai kegiatan ini Kota Tangerang semakin dikenal oleh sejumlah daerah lain, karena perubahannya yang terus menunjukkan peningkatan pesat. “Kami punya 59 hotel dari kelas melati hingga bintang lima. Semua fasilitas di Kota Tangerang sudah ada. Dari segi transportasi juga kami lengkap, ada transportasi udara dan bus khusus pariwisata,” paparnya.
Selain untuk menggaet kunjungan turis, Rina mengaku festival ini juga untuk bahan pelajaran bagi para siswa SD dan SMP agar mengenal keragaman budaya di Indonesia.
“Iya. Ini kan acara yang kedua. Tujuannya agar masyarakat Kota Tangerang, terutama anak-anak, bisa mengerti budaya yang ada di Indonesia. Terutama budaya yang ada di Kota Tangerang yang beragam,” paparnya. Rina memaparkan, Kota Tangerang memiliki potensi wisata buatan yang besar.
Mulai dari 27 taman tematik hingga 7 kampung wisata yang melibatkan swadaya warga. “Kami juga punya banyak potensi wisata seperti cagar budaya, mulai dari benteng, masjid tertua, termasuk juga Alazom. Kami juga akan menambah tujuh cagar budaya dari yang ada sembilan saat ini,” ujarnya.
Rina mengakui banyak tamu undangan daerah yang terkejut dengan pesatnya dunia pariwisata di Kota Tangerang. Juga dengan penataan kota yang dinilai semakin baik.
“Banyak wisatawan dari luar kota yang melihat Tangerang sudah surprise. Bersih dan banyak taman. Banyak mal, hotel juga ada. Kalau disebut kota wisata, sudah layak. Di sini, semuanya lengkap,” ungkap Rina.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Tangerang Sachrudin mengatakan, dunia pariwisata di Kota Tangerang bisa berkembang karena keikutsertaan masyarakat.
“Ini tugas kita semua. Festival budaya ini diadakan untuk memperkenalkan kepada semua agar anak kita, siswa sekolah, bisa melestarikan khazanah budaya bangsa kita,” paparnya.
Dengan terlibatnya masyarakat, diharapkan dunia pariwisata bisa meningkatkan perekonomian mikro sehingga promosi pariwisata dapat tersebar lebih cepat lagi. “Ini juga sebagai upaya kita menarik wisatawan ke Kota Tangerang. Kita punya banyak taman tematik di Kota Tangerang. Dengan adanya budaya ini, menambah daya tarik wisatawan,” ungkapnya.
Meski festival budaya ini lebih dimaksudkan untuk menggaet turis daerah, dirinya mengaku bahwa melalui acara itu ada komunikasi yang baik antara daerah dan Kota Tangerang. “Daya tariknya cukup bagus. Apalagi, dari daerah luar Banten juga sudah mulai banyak yang ikut serta. Tidak hanya wilayah Pulau Jawa seperti Kediri, Makassar juga sudah mulai ikut ke dalam acara ini,” tuturnya.
Dia berharap ke depan acara ini semakin baik lagi dan peserta dari luar daerah yang berpartisipasi juga semakin banyak sehingga terjadi diplomasi budaya antarpemerintah.
Terpisah, Kepala Bidang Pariwisata Rizal Ridallah mengatakan, kunjungan wisatawan lokal di Kota Tangerang banyak didongkrak dengan tempat-tempat wisata tematik. “Seperti taman-taman tematik, kampung tematik, cagar budaya, hingga acara Festival Budaya maupun kuliner telah menjadi agenda rutin bagi para pelancong untuk datang ke Kota Tangerang,” ucap Rizal. (Hasan Kurniawan)
(nfl)