Kerap Dilalui Truk Besar, Jalan Lokal di Kota Bekasi Alami Kerusakan
A
A
A
BEKASI - Akibat sering dilintasi truk bertonase besar yang mengerjakan proyek nasional, sejumlah jalan lokal di Kota Bekasi mengalami kerusakan. Ada empat titik kerusakan yang terpantau oleh Pemerintah Kota Bekasi.
Empat kerusakan parah di Jalan Kalimalang tersebut berada di depan Mal Metropolitan, Rumah Sakit Budi Lestari, Pintu Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR), gerbang keluar Tol Becakayu.
"Ada empat spot yang mengalami kerusakan sedang hingga parah," ujar Kabid Bina Marga, Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kota Bekasi, Widayat Subroto, Selasa (6/11/2018).
Menurutnya, kerusakan yang terjadi di Jalan KH. Noer Ali sebagian besar disebabkan oleh beban jalan yang tak sesuai. Apalagi, sejak proyek pembangunan Light Rail Transit (LRT), Jalan tol layang Jakarta-Cikampek serta pembangunan Kereta Cepat (Kereta Cepat Indonesia China) dimulai. "Kondisinya sangat memprihatinkan," katanya.
Saat ini, kata dia, banyak truk bertonase besar memilih menggunakan Jalan KH. Noer Ali untuk menghindari kemacetan. Hal ini, tentunya akan menambah beban jalan. Sehingga, saat ini permukaan jalan protokol tersebut dalam kondisi rusak. Meski begitu, Pemerintah Daerah tetap melakukan pemeliharaan.
Padahal, anggaran pemeliharaan jalan pada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2018 hanya sebesar Rp3 miliar. Pihaknya mengaku telah berupaya meminta agar pelaksana proyek pembangunan Tol Layang Bekasi Cawang Kampung Melayu (Becakayu) PT Kresna Kusuma Dyandra Marga (KKDM) untuk membantu perbaikan jalan.
Empat kerusakan parah di Jalan Kalimalang tersebut berada di depan Mal Metropolitan, Rumah Sakit Budi Lestari, Pintu Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR), gerbang keluar Tol Becakayu.
"Ada empat spot yang mengalami kerusakan sedang hingga parah," ujar Kabid Bina Marga, Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kota Bekasi, Widayat Subroto, Selasa (6/11/2018).
Menurutnya, kerusakan yang terjadi di Jalan KH. Noer Ali sebagian besar disebabkan oleh beban jalan yang tak sesuai. Apalagi, sejak proyek pembangunan Light Rail Transit (LRT), Jalan tol layang Jakarta-Cikampek serta pembangunan Kereta Cepat (Kereta Cepat Indonesia China) dimulai. "Kondisinya sangat memprihatinkan," katanya.
Saat ini, kata dia, banyak truk bertonase besar memilih menggunakan Jalan KH. Noer Ali untuk menghindari kemacetan. Hal ini, tentunya akan menambah beban jalan. Sehingga, saat ini permukaan jalan protokol tersebut dalam kondisi rusak. Meski begitu, Pemerintah Daerah tetap melakukan pemeliharaan.
Padahal, anggaran pemeliharaan jalan pada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2018 hanya sebesar Rp3 miliar. Pihaknya mengaku telah berupaya meminta agar pelaksana proyek pembangunan Tol Layang Bekasi Cawang Kampung Melayu (Becakayu) PT Kresna Kusuma Dyandra Marga (KKDM) untuk membantu perbaikan jalan.
(ysw)