Akhir Bulan Ini, Pemprov DKI Verifikasi Rumah DP 0%

Minggu, 04 November 2018 - 21:55 WIB
Akhir Bulan Ini, Pemprov DKI Verifikasi Rumah DP 0%
Akhir Bulan Ini, Pemprov DKI Verifikasi Rumah DP 0%
A A A
JAKARTA - Ratusan warga Ibu Kota sudah mendaftarkan diri untuk mengikuti program rumah DP 0 Persen atau Solusi Rumah Warga (Samawa). Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman (DPRKP) akan melakukan verifikasi terhadap warga yang mendaftar pada akhir November 2018.

“Kemungkinan akhir bulan kami akan memverifikasi. Jadi selama ini, silakan mendaftar, tapi hanya orang yang tepat saja yang berhak memiliki Samawa,” ungkap Plt DPRKP, Meli Budiastuti kepada SINDOnews pada Minggu (4/11/2018).

Meli menjelaskan, ada beberapa persyaratan untuk mendapat Rumah Samawa, yakni menjadi warga DKI dan sudah di Jakarta paling lama lima tahun, belum punya rumah bersubsidi, memiliki kemampuan finansial cukup, dan telah berkeluarga. Sementara bagi yang masih bujang atau belum menikah, mereka nantinya masuk dalam daftar tunggu atau waiting list.

Prioritas utama akan dilakukan bagi mereka yang sudah 10 tahun telah tinggal dan ber-KTP DKI. Sementara untuk dokumen yang diserahkan, Meli mengatakan ada beberapa yang harus dilampirkan selain form pengajuan rumah, di antaranya, Kartu Keluarga (KK), Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), surat nikah atau akta nikah dari intansi berwenang.

"Yang lajang boleh, silakan saja yang mau daftar tapi tetap melalui tahapan verifikasi dan seleksi. Dan penempatan daftar tunggu berdasarkan skor," ujarnya. Skor sendiri didapat dari berbagai persyaratan, yakni prioritas berkeluarga, lokasi tempat tinggal, ketaatan membayar pajak, dan lainnya.

Karena itu untuk mencapai semuanya, pihaknya akan menggandeng beberapa dinas seperti Badan Pajak dan Retribusi Daerah (BPRD), Dinas Catatan Sipil (Disdukcapil), hingga Bank DKI sebagai modal. Fungsi Bank DKI nantinya akan melakukan BI Checking dan memberikan tanggungan pembayaran pemohon.

"Kita enggak mau salah sasaran. Orang bisa saja buat pernyataan gajinya Rp7 juta tapi setelah dicek punya aset besar," katanya. Setelah verifikasi selesai, DKI merencanakan langsung melakukan akad dan diperkirakan sebulan setelahnya, warga dapat menghuni rusunawi.

Meli melanjutkan, lantaran pembayaran Down Payment (DP) 0 persen ditalangi Bank DKI Jakarta. Karena itu, pemohon nantinya akan dikenakan bunga sebesar 2,5% dari DP dan dibayarkan bersama dengan cicilan rumah.
Aturan tentang itupun mengacu pada Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 104/2018 tentang Fasilitas Pembiayaan Perolehan Rumah Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah.

"Bunganya ada, sesuai dengan kredit KPR (Kredit Pemilikan Rumah) saja. Kalau kami melihat di Pergub, kalau bunga DP 2,5%, untuk KPR kan 5%. Bagaimana kebijakan perbankannya kita menyesuaikan, tapi yang ada sekarang ini seperti itu," tambah Meli.

Kepala Unit Pengelola Teknis (UPT) Fasilitasi Pemilik Rumah Sejahtera, Dzikran Kurniawan mengatakan, pembayaran cicilan rumah baru akan dibayarkan setelah pesanan unit telah jadi atau bisa dihuni. Hal ini lah yang kemudian tak membebankan pemohon yang sebelumnya mengontrak.

"Kalau dia harus bayar cicilan dan kontrakan juga kan berat," ujar Dzikran sembari menjelaskan Rusunami akan baru dibangun di kawasan Klapa Village, Jakarta Timur. Pembangunan Rusunami ini ditargetkan rampung Juli 2019. Sembari melakukan pembangunan, pendaftaran telah dilakukan di lima wilayah DKI.

Dzikran menjabarkan Rusunami Klapa Village akan dibangun empat tower dengan total hunian 780 unit dan menempati luas 1,5 hektare. Unit hunian dibagi dalam tiga tipe, yakni tipe studio 21, tipe 24 untuk satu kamar tidur, dan dua kamar tidur tipe 36.

Harga tiap unit bervariasi, mulai dari Rp184 juta untuk yang tipe paling kecil hingga Rp310 juta untuk tipe 36 yang memiliki dua kamar tidur. "Nantinya, pencicilan rumah terbagi atas tiga pilihan yaitu 10 tahun, 15 tahun dan 20 tahun dengan pembayaran melalui Bank DKI," ucapnya.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1244 seconds (0.1#10.140)