Musim Hujan, Wali Kota Jaksel Tinjau Stasiun Pompa Pengendali Banjir
A
A
A
JAKARTA - Memasuki musim penghujan, Wali Kota Jakarta Selatan (Jaksel) Marullah Matali meninjau Stasiun Pompa Pengendali Banjir di Kelurahan Pengadegan, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan, Sabtu (27/10/2018).
"Stasiun pompa ini memiliki arti yang sangat besar bagi Kelurahan Pengadegan, karena memiliki manfaat yang sangat besar sekali," ujar Marullah kepada wartawan.
Ia menjelaskan, pompa yang dimiliki stasiun tersebut memiliki kapasitas cukup besar. Pompa pertama memiliki kapasitas 250 liter per detik, kemudian yang kedua memiliki kapasitas 500 liter per detik.
"Ini bekerja setiap hari, maka genangan-genangan yang ada dapat diantisipasi dengan baik," tuturnya.
Dia mengimbau pada masyarakat untuk selalu menjaga situasi dan lingkungan mereka demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Kebersihan dan buang sampah pada tempatnya, itu menjadi prioritas bagi warga masyarakat, khususnya di Jakarta Selatan.
Selain itu, Marullah juga meminta kepada masyarakat untuk selalu bergotong royong dan tidak acuh terhadap lingkungan. "Gotong royong kalau bicara soal kebersihan, itu bukan bicara soal buang sampah, tapi ini milik kita semuanya," katanya.
"Stasiun pompa ini memiliki arti yang sangat besar bagi Kelurahan Pengadegan, karena memiliki manfaat yang sangat besar sekali," ujar Marullah kepada wartawan.
Ia menjelaskan, pompa yang dimiliki stasiun tersebut memiliki kapasitas cukup besar. Pompa pertama memiliki kapasitas 250 liter per detik, kemudian yang kedua memiliki kapasitas 500 liter per detik.
"Ini bekerja setiap hari, maka genangan-genangan yang ada dapat diantisipasi dengan baik," tuturnya.
Dia mengimbau pada masyarakat untuk selalu menjaga situasi dan lingkungan mereka demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Kebersihan dan buang sampah pada tempatnya, itu menjadi prioritas bagi warga masyarakat, khususnya di Jakarta Selatan.
Selain itu, Marullah juga meminta kepada masyarakat untuk selalu bergotong royong dan tidak acuh terhadap lingkungan. "Gotong royong kalau bicara soal kebersihan, itu bukan bicara soal buang sampah, tapi ini milik kita semuanya," katanya.
(thm)