Kembangkan Transportasi Massal, Tangerang Tawarkan Angkot Jadi Tayo
A
A
A
TANGERANG - Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang, sedang berusaha untuk mengembangkan transportasi massal untuk mengurangi kemacetan dengan Bus Rapid Transit (BRT) koridor 1 dan 2. Untuk angkutan kota yang rutenya bersinggungan langusng, Pemkot Tangerang tawarkan untuk menjadi bus pengumpan atau bus Trans Tangerang Ayo (Tayo).
"Kami menawarkan solusi agar angkutan umum menjadi bus pengumpan atau feeder untuk BRT atau Trans Tangerang Ayo (Trans Tayo)," kata Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah, kepada KORAN SINDO, di Puspemkot Tangerang, Rabu (17/10/2018).
Menurut Arief, angkot harus menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari pengembangan moda transportasi massal di Kota Tangerang, sebagai feeder bagi Trans Tayo.
"Kami ingin menjadikan angkutan umun sebagai bagian yang tak terpisahkan dari solusi sistem transportasi di Kota Tangerang, dengan menjadikan angkutan umum sebagai feeder bagi BRT," jelasnya.
Lebih jauh, pihaknya pun akan memberikan subsidi operasional bagi angkot. Sehingga, keluhan para sopir, dan pengusaha angkot dalam operasional bisa diminimalisir.
"Kami juga berencana memberikan subsidi operasional bagi angkutan kota. Namun, mekanismenya seperti apa, masih dibahas oleh Dishub dan Sekda. Jadi, nanti akan ditanggung oleh APBD," sambungnya.
"Kami menawarkan solusi agar angkutan umum menjadi bus pengumpan atau feeder untuk BRT atau Trans Tangerang Ayo (Trans Tayo)," kata Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah, kepada KORAN SINDO, di Puspemkot Tangerang, Rabu (17/10/2018).
Menurut Arief, angkot harus menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari pengembangan moda transportasi massal di Kota Tangerang, sebagai feeder bagi Trans Tayo.
"Kami ingin menjadikan angkutan umun sebagai bagian yang tak terpisahkan dari solusi sistem transportasi di Kota Tangerang, dengan menjadikan angkutan umum sebagai feeder bagi BRT," jelasnya.
Lebih jauh, pihaknya pun akan memberikan subsidi operasional bagi angkot. Sehingga, keluhan para sopir, dan pengusaha angkot dalam operasional bisa diminimalisir.
"Kami juga berencana memberikan subsidi operasional bagi angkutan kota. Namun, mekanismenya seperti apa, masih dibahas oleh Dishub dan Sekda. Jadi, nanti akan ditanggung oleh APBD," sambungnya.
(thm)