Ditolaknya PMD PAM Jaya Ganggu Layanan Air Bersih di Jakbar-Jaksel

Kamis, 20 September 2018 - 06:15 WIB
Ditolaknya PMD PAM Jaya Ganggu Layanan Air Bersih di Jakbar-Jaksel
Ditolaknya PMD PAM Jaya Ganggu Layanan Air Bersih di Jakbar-Jaksel
A A A
JAKARTA - Badan Anggaran (Banggar) DPRD DKI Jakarta menolak usulan penyertaan modal daerah (PMD) sebesar Rp1,2 triliun yang diajukan Perusahaan Air Minum (PAM) Jaya. Pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di Ciliwung dan Pesanggrahan terganggu.

Wakil Ketua Badan Anggaran DPRD DKI Jakarta, Triwisaksana mengatakan usulan PMD yang dilakukan PAM Jaya sebesar Rp1,2 triliun dikhawatirkan tumpang tindih kewajiban membangun pipa antara PAM Jaya dengan perusahaan air minum swasta mitra PAM Jaya, yakni PT Aetra Air Jakarta dan PT PAM Lyonnaise Jaya (PALYJA).

"Perlu ada pembahasan lebih detail terkait usulan dana PMD PAM Jaya. Apalagi kontrak PAM Jaya dengan Aetra dan Palyja baru berakhir pada 2023 mendatang," ujar pria yang akrab disapa Sani saat memimpin pembahasan Kebijakan Umum Perubahan Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUPA-PPAS) di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (19/9/2018).

Sani menjelaskan, PMD bisa diberikan kepada PAM Jaya pada APBD 2019 mendatang. Sebab, apabila dipaksakan masuk dalam APBD Perubahan 2018 ini, pembahasan tidak akan terjadi secara mendalam.

Di akhir pembahasan, anggota Banggar sepakat untuk mencoret PMD Rp1,2 triliun yang diajukan PAM Jaya. Jika PMD itu nantinya diajukan lagi dan disetujui dalam APBD 2019, Sani meminta agar dananya dicairkan awal tahun.

"Jadi kita putuskan bahwa anggaran perubahan untuk PAM Jaya ini tidak diberikan karena masih harus ada pertanyaan yang dijawab. Saya minta persetujuannya ya, setuju ya?" kata Sani sambil mengetok palu.

PMD PAM Jaya ini rencananya akan digunakan untuk membangun pipa distribusi dan retikulasi wilayah barat dan utara sebesar Rp150 miliar. Selain itu juga untuk menyediakan air bersih di rusunawa sebesar Rp15 miliar. Lalu untuk relokasi jaringan pipa yang terdampak proyek sebesar Rp116 miliar.

Kemudian juga untuk sistem pengolahan air minum (SPAM) SPAM Pesanggrahan dan Ciliwung sebesar Rp650 miliar dan untuk reinforcement dan extension jaringan transmisi dan distribusi sebesar Rp275 miliar.

Direktur Utama PAM Jaya, Priyatno Bambang Hernowo mengatakan Jakarta masih ketergantungan suplai air baku dari wilayah luar Kota Jakarta dimana 81% air baku berasal dari Waduk Juanda Jatiluhur, 16% berasal dari pembelian air curah PDAM Kabupaten Tangerang dan 3% berasal dari sungai-sungai yang berada di Jakarta.

Cakupan layanan air bersih PAM Jaya saat ini mencapai angka 60,99% dengan total pelanggan sebanyak 851.155 pelanggan dan total air terdistribusi sebanyak 20.232,5 liter perdetik.

"Untuk mencapai angka 80 persen pemenuhan air bersih bagi populasi di Jakarta itu sedikitnya butuh 28.000 liter perdetik," ungkapnya.

Untuk itu, kata Bambang, pembangunan SPAM dibutuhkan untuk memenuhi layanan air bersih. Saat ini, pembangunan SPAM telah dilakukan di Hutan Kota, Jakarta sejak 2017 lalu dengan anggaran Rp450 miliar dari Penyertaan Modal Pemerintah (PMP) anggaran perubahan 2017 dan anggaran 2018.

SPAM Hutan Kota diyakini akan mampu menambah jumlah pelanggan PAM Jaya sebesar 2% atau sebanyak 30.000 pelanggan Wilayah Jakarta Utara dengan memasok air 500 liter per detik. Untuk mengaliri air dari Instalasi Pengolahan Air (IPA) dari SPAM Hutan Kota ke kawasan Jakarta Utara seperti di Kamal Muara, Kamal, Pegadungan, Tegal Alur, Muara Angke dan Muara Baru, pihaknya akan membangun jaringan pipa sepanjang 120 Km.

"Nah SPAM Pesanggrahan dan Ciliwung rencananya akan dibangun segera apabila PMD dalam perubahan 2018 disetujui. Bisa saja pakai kas kita, tapi Tapi Kita minta PMD untuk percepatan layanan," jelasnya.

SPAM Pesanggrahan sendiri, lanjut Bambang, akan mampu gelontorkan air ke Lebak Bulus, Kelurahan Bintaro, Grogol Utara, Pesanggrahan dan Kelurahan Sukabumi. Sementara, SPAM Ciliwung akan mengaliri air ke Pejaten, Pasar Minggu, Kalibata, Rawajati dan Tanjung Barat," ungkapnya.

"Total kapasitas dua SPAM tersebut sebanyak 950 liter perdetik dan pelanggan akan bertambah sebanyak 64.000," pungkasnya.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6135 seconds (0.1#10.140)