Terkait Wagub DKI, PA 212 Singgung Soal Moral Warga Jakarta
A
A
A
JAKARTA - Koordinator Humas dan Media Persaudaraan Alumni 212 Habib Novel Bamukmin menyampaikan sejumlah harapan kepada Wakil Gubernur (Wagub) DKI yang nantinya mendampingi Gubernur Anies Baswedan. Saat ini posisi orang nomor 2 di Ibu Kota masih kosong setelah Sandiaga Uno mengundurkan diri lantaran maju sebagai cawapres.
"Harapan dari PA 212, wakil gubernur yang baru bisa menjalankan tugas pokoknya, harus dilaksanakan amanah dari umat Islam, khusunya PA 212," ujar Novel Bamukmin kepada wartawan, Jumat (14/9/2018).
PA 212 juga meminta agar wagub tidak memberi ruang gerak kepada pengembang proyek reklamasi. Sebab mayoritas warga Jakarta memilih gubernur dan wakil gubernur satu paket untuk menolak reklamasi.
Selain itu, Novel juga meminta kepada gubernur dan wakil gubernur DKI untuk memperhatikan pembangunan moral warga Jakarta. Artinya, Pemprov DKI tidak hanya fokus membangun dari segi fisik, tetapi harus dilanjutkan dengan pembangunan moral warganya.
Sebab, kata dia, pembangunan fisik tanpa dibarengi dengan pembangunan moral hanya akan menghacurkna Jakarta. Percuma ada pembangunan fisik jika penduduknya tidak bisa mengelola atau memanfaatkan dengan baik.
"Kami sudah ada kontrak politik pada gubernur sekarang untuk menutup tempat-tempat maksiat, tempat-tempat kemurkaan, tempat hiburan malam, peredaran miras, yang alhamdulillah itu telah dilaksanakan. Dimana saham dari pabrik bir yang di Tambun itu sudah ditarik oleh Pemda DKI. Begitu juga Alexis dan sebagainya," papar Novel.
Novel beranggapan, apabila moral warga Jakarta tidak baik maka kemauan untuk ikut membangun Ibu Kota juga akan rendah. Alhasil, orang-orang luar Jakarta lah yang ambil bagian.
"Maka itu kami berharap wakil gubernur baru nanti bisa bekerja sama atau meneruskan visi misi wakil gubernur sebelumnya," pungkas Novel.
"Harapan dari PA 212, wakil gubernur yang baru bisa menjalankan tugas pokoknya, harus dilaksanakan amanah dari umat Islam, khusunya PA 212," ujar Novel Bamukmin kepada wartawan, Jumat (14/9/2018).
PA 212 juga meminta agar wagub tidak memberi ruang gerak kepada pengembang proyek reklamasi. Sebab mayoritas warga Jakarta memilih gubernur dan wakil gubernur satu paket untuk menolak reklamasi.
Selain itu, Novel juga meminta kepada gubernur dan wakil gubernur DKI untuk memperhatikan pembangunan moral warga Jakarta. Artinya, Pemprov DKI tidak hanya fokus membangun dari segi fisik, tetapi harus dilanjutkan dengan pembangunan moral warganya.
Sebab, kata dia, pembangunan fisik tanpa dibarengi dengan pembangunan moral hanya akan menghacurkna Jakarta. Percuma ada pembangunan fisik jika penduduknya tidak bisa mengelola atau memanfaatkan dengan baik.
"Kami sudah ada kontrak politik pada gubernur sekarang untuk menutup tempat-tempat maksiat, tempat-tempat kemurkaan, tempat hiburan malam, peredaran miras, yang alhamdulillah itu telah dilaksanakan. Dimana saham dari pabrik bir yang di Tambun itu sudah ditarik oleh Pemda DKI. Begitu juga Alexis dan sebagainya," papar Novel.
Novel beranggapan, apabila moral warga Jakarta tidak baik maka kemauan untuk ikut membangun Ibu Kota juga akan rendah. Alhasil, orang-orang luar Jakarta lah yang ambil bagian.
"Maka itu kami berharap wakil gubernur baru nanti bisa bekerja sama atau meneruskan visi misi wakil gubernur sebelumnya," pungkas Novel.
(thm)