Skybridge Tanah Abang Dibangun untuk 446 PKL

Senin, 11 Juni 2018 - 06:12 WIB
Skybridge Tanah Abang Dibangun untuk 446 PKL
Skybridge Tanah Abang Dibangun untuk 446 PKL
A A A
JAKARTA - Pembangunan konstruksi jalan layang (Skybridge) di Tanah Abang, Jakarta Pusat dimulai pada 3 Agustus mendatang. Selain menjadi tempat berjalan, Skybridge juga diperuntukkan untuk Pedagang Kaki Lima (PKL) berjualan.

Direktur Utama PD Sarana Jaya Yoory C Pinontoan mengatakan, pada Jumat (8/6) lalu, pihaknya telah membuka proses lelang dan diharapkan setelah Lebaran sudah mendapatkan pemenang lelang. Sehingga, pengerjaan Skybridge yang menelan biaya sekitar Rp30 miliar itu dapat dimulai 3 Agustus dan selesai pada Oktober mendatang.

"Bisa berfungsi untuk pejalan kaki dan buat PKL juga. Sedikitnya ada 446 PKL," kata Yoory, Minggu (10/6/2018).

Yoory menjelaskan, Skybridge yang dibangun sepanjang 386,4 meter dengan lebar 12,6 meter itu berada tepat diatas jalan jati baru raya dari depan pintu stasiun hingga pasar Blok F melewati pasar Blok G. Sepanjang skybridge akan ada kios bagi PKL yang masing-masing seluas 1,5x1,5 meter persegi.

Kendati demikian, lanjut Yoory, Skybridge bukan hanya bertujuan sebagai penampungan PKL. Menurutnya, Skybridge akan menjadi jembatan integrasi antarmoda transportasi sekaligus tempat bagi pejalan kaki yang hendak menuju kawasan Blok F.

"Ini bukan seperti penampungan PKL, namun jembatan ini kita buat untuk integrasi antarmoda. Nanti dari sini ada kereta, Transjakarta, tempat ini juga bisa dipakai PKL," ujarnya.

Selain itu, akan ada lima titik halte di sekitar rute Skybridge tersebut untuk Transjakarta dan moda lainnya. Kehadiran halte ini untuk menunjang Transjakarta Explorer dan moda transportasi umum lainnya.

Pembangunan Skybridge ini sendiri tidak menggunakan lahan PT Kereta Api Indonesia (KAI). Yoory mengakui jika konsep Skybridge ini belum terintegrasi dengan konsep pengembangan kawasan Tanah Abang yang direncanan PT KAI berupa transit oriented development (TOD).

"Sementara Skybridge belum bersinggungan langsung dengan konsep KAI. Jika bersinggungan akan disesuaikan. Kita tidak masuk ke area KAI. Kalau saling menunggu enggak selesai-selesai,"pungkasnya.

Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta, Yuke Yurike meminta agar Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan-Sandiaga Uno mengkaji kembali rencana pembangunan Skybridge yang jelas keluar dari tujuan utama mengakomodir khusus pejalan kaki dengan mengoptimalkan moda transportasi yang ada.

Apalagi, kata Yuke, pembangunan Skybridge tidak dikordinasikan dengan PT KAI yang jelas sebagai salah satu moda transportasi penyumbang terbesar pengunjung Tanah Abang.

"Bagaimana mau terintegrasi kalau tidak ada kordinasi. Rencananya kan dibangun Transit Oriented Development (TOD) disana. Jangan sampai kebijakan sesaat mengorbankan rencana pembangunan ke depan," ungkapnya.

Politisi PDI Perjuangan itu menilai bahwa penataan Tanah Abang p yang dilakukan Anies-Sandi hanya mempertimbangkan dari sisi PKLnya saja. Sehingga, banyak aturan yang ditabrak.

"Dasar hukumnya apa? Siapa yang bertanggungjawab kalau semua PKL minta dagang di Skybridge?," tegasnya.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6466 seconds (0.1#10.140)