Pengakuan Mengejutkan Keluarga Miskin yang Minum Air Comberan
A
A
A
TANGERANG - Pengakuan pengejutkan datang dari keluarga petani miskin di RT01/02, Kelurahan Kunciran, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, Banten.
Dalam pengakuannya, pria beristri satu dengan enam anak yang akrab disapa Raras ini mengaku, dirinya hidup miskin karena ingin lebih mendekatkan diri dan keluarganya, dengan alam semesta.
"Sebenarnya saya kaget dan kecewa dengan banyaknya pemberitaan tentang keluarga dan kehidupan pribadi saya," kata Raras di Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, Banten, Kamis (3/5/2018).
Dia juga mengaku, kehidupannya menjadi terganggu dengan adanya berbagai pemberitaan itu. Dia hanya ingin suasana tenang merawat bumi dan alam raya. (Baca Juga: Keluarga Miskin di Tangerang Ini Terpaksa Minum Air Comberan
"Jujur, saya tidak mengenal orang yang mempublikasikan urusan pribadi saya. Padahal saat ini saya sedang tenang-tenang merawat bumi dan mengabdi pada alam raya semesta," sambungnya.
Terkait pemberitaan yang menyebutkan, dia dan keluarganya terpaksa minum air comberan dan makan remah sisa makanan orang lain yang dibuang di tempat sampah, dia tidak menampiknya.
Namun, hal itu diakuinya sudah lama sekali. Masa kelam itu terjadi, pada 2007 lalu. Air comberan itu disaring lagi, setelah agak bersih baru diminum olehnya.
"Memang benar dulu saya minum air dari hasil penyaringan selokan. Tetapi kalau dulu kan airnya masih jernih. Kalau sekarang, saya tidak berani. Saya sudah buat pompa air sendiri," pungkasnya.
Dalam pengakuannya, pria beristri satu dengan enam anak yang akrab disapa Raras ini mengaku, dirinya hidup miskin karena ingin lebih mendekatkan diri dan keluarganya, dengan alam semesta.
"Sebenarnya saya kaget dan kecewa dengan banyaknya pemberitaan tentang keluarga dan kehidupan pribadi saya," kata Raras di Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, Banten, Kamis (3/5/2018).
Dia juga mengaku, kehidupannya menjadi terganggu dengan adanya berbagai pemberitaan itu. Dia hanya ingin suasana tenang merawat bumi dan alam raya. (Baca Juga: Keluarga Miskin di Tangerang Ini Terpaksa Minum Air Comberan
"Jujur, saya tidak mengenal orang yang mempublikasikan urusan pribadi saya. Padahal saat ini saya sedang tenang-tenang merawat bumi dan mengabdi pada alam raya semesta," sambungnya.
Terkait pemberitaan yang menyebutkan, dia dan keluarganya terpaksa minum air comberan dan makan remah sisa makanan orang lain yang dibuang di tempat sampah, dia tidak menampiknya.
Namun, hal itu diakuinya sudah lama sekali. Masa kelam itu terjadi, pada 2007 lalu. Air comberan itu disaring lagi, setelah agak bersih baru diminum olehnya.
"Memang benar dulu saya minum air dari hasil penyaringan selokan. Tetapi kalau dulu kan airnya masih jernih. Kalau sekarang, saya tidak berani. Saya sudah buat pompa air sendiri," pungkasnya.
(mhd)