Uji Coba Underpass Matraman Mulai Membuahkan Hasil Efektif

Rabu, 11 April 2018 - 20:36 WIB
Uji Coba Underpass Matraman...
Uji Coba Underpass Matraman Mulai Membuahkan Hasil Efektif
A A A
JAKARTA - Underpass Matraman-Salemba diuji coba sejak Selasa kemarin. Sehubungan dengan uji coba itu, Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta juga melakukan rekayasa lalu lintas.

Wakil Kepala Dishub DKI Jakarta, Sigit Widjiatmoko, mengatakan, evaluasi rekayasa lalu lintas yang dilakukan langsung pada malam pertama uji coba, cukup membuahkan hasil yang efektif.

Hasil evaluasinya, saat arus lalu lintas hari ini dari Jalan Tambak diperbolehkan belok kanan ke arah Timur, pada jam puncak sibuk (pukul 06.00-08.00 WIB) panjang antrean kendaraan dari arah Jatinegara dan dari arah Salemba jauh lebih sedikit dibandingkan hari pertama uji coba kemarin. (Baca: Underpass Matraman Diuji Coba, Kemacetan Tak Terhindarkan)

Panjang antrean kendaraan dari arah Jalan Pramuka menuju Simpang Tambak saat jam puncak juga terjadi penurunan yang sangat signifikan, yakni antrean hanya mencapai Flyover Pramuka. Panjang antrean dari Jalan Tambak yang mengarah ke simpang Tambak juga terjadi penurunan yang sangat signifikan, karena pengendara sudah diperbolehkan belok kanan ke arah Timur.

Selanjutnya, lalu lintas di Jalan Proklamasi, persisnya dari simpang Tambak menuju Jalan Penataran ramai lancar. Artinya tetap mengalir meskipun ramai, karena tidak ada lagi kendaraan yang memotong mcb atau berhenti untuk bertanya kepada petugas. Adapun Simpang Megaria dari arah Jalan Diponegoro dan/dari arah Cikini menuju RSCM, sejak hari pertama relatif lancar.

"Kesimpulan sementara, peningkatan kinerja lalu lintas di kawasan Simpang Matraman, Simpang Tambak, dan Simpang Megaria, cenderung membaik karena masyarakat sudah mengetahui pola pergerakan di kawasan tersebut," ujar Sigit saat dihubungi, Rabu (11/4/2018). (Baca juga: Uji Coba Underpass Matraman, DKI Langsung Evaluasi Rekayasa Lalin)

Untuk menambah efektivitas lalu lintas Underpass Matraman, Sigit meminta kepada PT Jaya Kontruksi sebagai kontraktor, agar segera memasang tiga rambu, bukan hanya saat masuk underpass. Dengan begitu masyarakat bisa memilih tujuan dengan jelas, misalnya, tujuan Salemba, Kampung Melayu, atau Pramuka.

"Seharusnya ada rambu 50 meter sebelum underpass, mendekati underpass dan di bawahnya kalau misalnya ada cabang. Di dalam signed-nya yang pake running text, kalau menurut saya itu kurang tepat karena (tulisannya) sangat kecil, sudah gitu tulisannya beda sama yang manual. Saya mengusulkan manual saja, apalagi penerangan di bawah (underpass) sudah sangat bagus," tandasnya.

Sementara itu, anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta, Ricardo, meminta Pemprov DKI mengevaluasi seluruh underpass dan flyover yang tengah di uji coba. Dia curiga underpass dan flyover yang dikerjakan menggunakan anggaran 2017 banyak penyimpangan, baik dari sisi struktur bangunan ataupun keterlambatan waktu pembangunan.

Apabila tidak sesuai dengan kajian perencanaan atau studi kelayakan pembangunan, Ricardo meminta agar Pemprov tidak membayarkan biaya pembangunan kepada kontraktor pelaksana.

"Kami komisi D sudah meninjau beberapa proyek underpass dan flyover yang diuji cobakan, hasilnya tidak maksimal. Ini harus dievaluasi. Penugasan kepada BUMN/BUMD tidak menjamin kelaikan pembangunan. Swasta justru lebih profesional," tegasnya.
(thm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6564 seconds (0.1#10.140)